Menyambung Bali Versi Hyang Surya. DETAIL: Perlombaan Melukis di Banjar Tulang Ampiang Gedungnya tentunya sudah dikelilingi Bangunan Baru, masuk wilayah Puri Kuta, Hyang Suryo sangat disayangi RATU NIANG [Tuniang] di Puri Taman Wanita ini selalu memberi Uang , Baju Adat, Bahkan Saput yang dipakai ke Besakih 1963 waktu Eka Dasa Ludra sampai sekarang Saput ini masih dipakai pada Upacara Odalan, warnanya Kuning Oranye, saput ini tidak baru mungkin Pernah digunakan tapi siapa yang menggunakan sebelumnya hanya Tuniang yang tahu, Yang rapat dengan Hyang Suryo ada yang bernama Ngurah Putra kalau tidak salah Guru, Kalau ada Odalan ya Ngumpul hanya sekarang lupa maklum akhir 1967 Hyang Suryo ke Jawa "Di Puri Majepaet Jawae Ijin ne Bale Kukul, Tho adane Puri Majepait" pesan Tuniang kepada Hyang Suyo yang harus Punya Bale Kukul dirumahnya, Trowulan Bale Kukulnya juga ada Kukulnya sumbangan dari TVRI yang ngasi namanya lupa mesti mencari data lama, Orangnya Jabatannya se Abrek di TVRI Surabaya, suka pakai Baret pinter Melukis Pendidikan Titel nya banyak. kembali ke Lomba Lukis, Salah satu Juri bernama Mr. Lee mirip Lee Mayor Sanur tapi bukan, kalau tidak salah Mr. Lee ini orang dekat nya Bung Karno dengan Jabatan "Panitia Negara Penerimaan Kepala Negara Asing" Beliau Bahasa China Luar biasa tapi bukan Guru, Waktu Tjoe En Lay Perdana Mentri China Beliau Penterjemah mungkin Foto Foto Kuna bisa bicara, Kesenian China 1962?
Beliau Panitia Pertunjukan Tarian Kembang Api dll dilapangan depan Musium [sekarang lapangan puputan?], Kunjungan Worosilov Presiden Rusia? Kunjungan Pangeran Akihito dan putri Michiko yang cantik mirip boneka waktu itu, Juri Mr. Lee ini juga yang menyerahkan Hadiah Juara Pertama, Gunung Agung Meletus 1963 Ada Orang Pare Kadiri bernama "Sri Gautama" kalau tidak salah Guru Basar Pendiri "Sapta Dharma" simbolnya Wayang Semar / Tualen [Dokemen foto sedang dicari] sempat bertemu Mr. Lee yang kebetulan sering di Bali adu Argumen Kejawen dan Budha China dan Bali lebih umum Siwa-Budha, hasilnya Orang Jawa ahli Bertapa tapi tidak ngerti Sesaji Odalan, Caru dll, Orang Bali Pelestari Adat Ahli dalam segala Upacara, China Pelengkap Ahli Bertapa, mengerti Adat selalu memakai Ahlinya bila Upacara dan Melaksanakan sesuai Usulan para Ahli, ambil contoh ada Kepala Negara Asing datang, Upacara Niskala harus di Laksanakan, Bahkan Bung Karno pun seneng Upacara 1957 Pembangunan Istana Tampak Siring, Dulu Hyang Srya bebas masuk dan bersama Mangku nya nyegeh tempat yang dianggap Tenget, sekarang? suasana tidak seperti dulu lagi, Juga ada Orang dekat Bung Karno tinggal di depan Puri Dangin Titih, bernama Liem Siao Kie kakaknya Liem Siao Lun ini perna mendapat Tulisan yang ditulis sendiri oleh Bung Karno 1965-1966 Bali agak Porak Poranda banyak Orang China pergi dari Bali, termasuk Liem ini yang 1970 bertemu Anak Perempuannya masih Gadis berada di Malang, Orang Bali juga Banyak sekolah di Malang jl. Arjuna kalau tidak salah Mess Bali, yang ingat Ngurah Adnyana Jero Kuta ya Kuta belakangan pemilik Melati Inn Kuta yang ramai 1975 an,- Kenapa Pak Liem depan Puri Dangin ?
Seorang Ibu Agung Puri Dangin ini Membiayai Hyang Suryo Metatah, Beliau tidak punya Anak salah satu Istri Ngurah Gede Pemilik Puri Tegal yang sekarang Makodam Udayana, Hyang Suryo sering bersama Ngurah Darma Putra SH kalau ke Pura Pura di Bali belakangan tapi Bali masih Tenget seperti Uang Kepeng Besar bisa "KLOTOK / KLONTENG" jatuh di Besakih ketika Hyang Suryo dipameri Mangku Pasek Kayu Selem uang Kepeng yang dipakai Kalung sang Mangku "Orang Majapaet tanda nya punya ini..." belum selesai bicara "KLONTENG TEERRR [berputar] KLITIK KLITIK KLITIK PLENG PLENG PLENG BLEK uang Jatuh berputar menggelinding rebah diam, Sampai Hyang Suryo terkejut "LHOOO, APA ITU.....APA ITU....?" Ngurah Darmaputra dan mangku mengejar dan memungut sampat jatuh lagi KLOTENG PLENG PLENG PLENG dan segera disambar sang Mangku, melihat ini Mangku Langsung Menghormat, Lha Jajan Kopi Keluar ini Cerita Lucu Ngurah Darma Putra disela sela Acara Odalan di Pura Ibu Majapahit disaksikan Mangku Noko, Gede Susila, Suwade dll [GRP Noko cs] 21-10-2009 cerita ini untuk menyambut Odalan Pura Majapahit GWK yang jatuh 2-11-2009 nanti,-
Beliau Panitia Pertunjukan Tarian Kembang Api dll dilapangan depan Musium [sekarang lapangan puputan?], Kunjungan Worosilov Presiden Rusia? Kunjungan Pangeran Akihito dan putri Michiko yang cantik mirip boneka waktu itu, Juri Mr. Lee ini juga yang menyerahkan Hadiah Juara Pertama, Gunung Agung Meletus 1963 Ada Orang Pare Kadiri bernama "Sri Gautama" kalau tidak salah Guru Basar Pendiri "Sapta Dharma" simbolnya Wayang Semar / Tualen [Dokemen foto sedang dicari] sempat bertemu Mr. Lee yang kebetulan sering di Bali adu Argumen Kejawen dan Budha China dan Bali lebih umum Siwa-Budha, hasilnya Orang Jawa ahli Bertapa tapi tidak ngerti Sesaji Odalan, Caru dll, Orang Bali Pelestari Adat Ahli dalam segala Upacara, China Pelengkap Ahli Bertapa, mengerti Adat selalu memakai Ahlinya bila Upacara dan Melaksanakan sesuai Usulan para Ahli, ambil contoh ada Kepala Negara Asing datang, Upacara Niskala harus di Laksanakan, Bahkan Bung Karno pun seneng Upacara 1957 Pembangunan Istana Tampak Siring, Dulu Hyang Srya bebas masuk dan bersama Mangku nya nyegeh tempat yang dianggap Tenget, sekarang? suasana tidak seperti dulu lagi, Juga ada Orang dekat Bung Karno tinggal di depan Puri Dangin Titih, bernama Liem Siao Kie kakaknya Liem Siao Lun ini perna mendapat Tulisan yang ditulis sendiri oleh Bung Karno 1965-1966 Bali agak Porak Poranda banyak Orang China pergi dari Bali, termasuk Liem ini yang 1970 bertemu Anak Perempuannya masih Gadis berada di Malang, Orang Bali juga Banyak sekolah di Malang jl. Arjuna kalau tidak salah Mess Bali, yang ingat Ngurah Adnyana Jero Kuta ya Kuta belakangan pemilik Melati Inn Kuta yang ramai 1975 an,- Kenapa Pak Liem depan Puri Dangin ?
Seorang Ibu Agung Puri Dangin ini Membiayai Hyang Suryo Metatah, Beliau tidak punya Anak salah satu Istri Ngurah Gede Pemilik Puri Tegal yang sekarang Makodam Udayana, Hyang Suryo sering bersama Ngurah Darma Putra SH kalau ke Pura Pura di Bali belakangan tapi Bali masih Tenget seperti Uang Kepeng Besar bisa "KLOTOK / KLONTENG" jatuh di Besakih ketika Hyang Suryo dipameri Mangku Pasek Kayu Selem uang Kepeng yang dipakai Kalung sang Mangku "Orang Majapaet tanda nya punya ini..." belum selesai bicara "KLONTENG TEERRR [berputar] KLITIK KLITIK KLITIK PLENG PLENG PLENG BLEK uang Jatuh berputar menggelinding rebah diam, Sampai Hyang Suryo terkejut "LHOOO, APA ITU.....APA ITU....?" Ngurah Darmaputra dan mangku mengejar dan memungut sampat jatuh lagi KLOTENG PLENG PLENG PLENG dan segera disambar sang Mangku, melihat ini Mangku Langsung Menghormat, Lha Jajan Kopi Keluar ini Cerita Lucu Ngurah Darma Putra disela sela Acara Odalan di Pura Ibu Majapahit disaksikan Mangku Noko, Gede Susila, Suwade dll [GRP Noko cs] 21-10-2009 cerita ini untuk menyambut Odalan Pura Majapahit GWK yang jatuh 2-11-2009 nanti,-