SINGARAJA - Penghormatan terhadap Majapahit sebagai Leluhur bangsa ini dinilai sangat kurang.
Bahkan disejumlah tempat seperti Jawa dan Madura , penghormatan terhadap majapahit sudah sirna sama sekali. Hanya bali yang masih menghormati Majapahit sebagai Leluhur bangsa dan negara republik Indonesia. Hal ini disampaikan Eyang Surya, pandito Pura Majapahit Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, kemarin dalam acara "Saresehan Mengembalikan Jati diri Bangsa, Pancasila dan UUD 1945 ke Asli" yang diselenggarakan Keluarga Besar Marhaenis [KBM] Buleleng di Kampus PPLP Pansophian Jalan Pantai Asri 10 Singaraja. :Tiga ratus tahun kita menghormati leluhur kita Majapahit Tapi kini penghormatan itu sudah tidak ada lagi seperti di Jawa, Madura dan tempat lain, di Jawa bikin rumah untuk leluhur malah dihancurkan," ungkap Hyang Suryo " Hanya Bali yang masih menghormati leluhur kita majapahit, Maka itu, kita harus berjuang mempertahankan Bali. Karena Dunia pun tahu bahwa praktek menghormati Majapahit di Bali, Hanya di Bali yang melakukan upacara itu," Tandas Eyang Surya . Pandito Pura Majapahit Trowulan, Mojokerto, Jatim itu, menilai saat ini Pancasila sebagai dasar negara RI hanya digantung. Karena prakteknya jauh berbeda dengan butir butir Pancasila.
Pandito kemudian memberi contoh Bagaimana ajaran BK [Bung Karno] yang masih dilarang hingga saat ini. Sementara gerakan Nurani, Sunardi, mengaku kecewa dengan potret bangsa saat sekarang. Ia melihat potret bangsa saat ini tidak lagi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Pasalnya amandemen UUD 1945 disalah artikan sebagai sebuah penghapusan pasal pasal dalam tubuh UUD 1945 itu. Pilkada langsung pun tak luput dari sorotan Sunardi. Ia menilai pilkada langsung bukan lagi memilih orang melainkan memilih uang. Artinya "Seorang cabub harus menyediakan Rp. 6 miliar. Nah , kalau begitu yang memimpin adalah uang, bukan lagi manusia daerah ini atau negara ini," kritiknya.[frs] Jawa Pos Senin 9 Mei 2005 dilanjutkan berita
NUSA : "SEJARAH MAJAPAHI MULAI DILUPAKAN DI INDONESIA"
NUSA Senin 9 Mei 2005 PENGHORMATAN terhadap Majapahit sebagai Leluhur bangsa ini dinilai sangat kurang Bahkan disejumlah tempat seperti Jawa dan Madura penghormatan terhadap majapahit sudah sirna sama sekali. Hanya bali yang masih menghormati Majapahit sebagai Leluhur bangsa dan negara Republik Indonesia. Hal ini disampaikan Eyang Surya Pandito Pura Majapahit Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Minggu [8/5] dalam "Saresehan Mengembalikan Jati Diri Bangsa, Pancasila dan UUD 1945 ke Asli" yang diselenggarakan keluarga Besar Maehaenis [KBM] Kabupaten Buleleng di Kampus PPLP Pansophian 10 Singaraja. " 300 tahun kita menghormati Leluhur kita Majapahit Tapi kini penghormatan itu sudah tidak ada lagi seperti di Jawa, Madura dan tempat lain. Di Jawa dibikin Rumah untuk leluhur malah dihancurkan," Ungkap Hyang Surya " hanya di Bali yang masih menghormati leluhur kita Majapahit, Maka itu kita harus berjuang mempertahankan Bali, Karena Dunia pun tahu bahwa praktek menghormati Majapahit di Bali, Hanya di Bali melakukan upacara-upacara itu," tandas Eyang Surya dengan nada tinggi. Pandito Pura majapahit Trowulan, Mojokerto, Jatim itu, menilai saat ini Pancasila sebagai Dasar Negara RI hanya digantung, karena prakteknya jauh berbeda dengan butir butir Pancasila. Pandito kemudian memberi contoh bagaimana ajaran BK [Bung Karno] yang masih dilarang sampai saat ini" Ajaran BK pun dilarang sampai saat ini saya berterimakasih kepada KBM Buleleng dibawah pimpinan Pak Budi Hartawan yang mau melestarikan ajaran BK, Saya ingin Buleleng ini bangkit, karena Buleleng merupakan cikal bakal lahirnya BK sebagai Proklamator negara RI , Dari Bulelenglah lahir BK dari rahim seorang ibu," tandasnya.
Demikianlah cuplikan Berita 2005 kiprah Hyang Suryo ketika di Undang ke bali Akibat ditutupnya Pura Majapahit Trowulan, semoga ini menambah semangat dan harapan pada umat Hindu agar Bangkit dan tetap melestarikan Adat nya disamping Serbuan Ahli Ahli kitab dan Dalil luar untuk mempengaruhi generasi muda secara iimiah/masuk akal untuk meninggalkan Adat nya, Contoh Adat Majapahit 500 tahun yang lalu ditinggalkan Apa hasilnya Pagi tadi 23/10 TV sudah menyiarkan Wanita TKI pulang jadi mayat dari Yordania. Mengapa Bangsa kita tidak diberi Kebagagiaan serperti di Bali oleh Tanah nya? inilah akibat tidak memakai Adat Budaya Leluhur pemilik tanah itu sendiri, kenapa bencana? kenapa? kenapa? semua kenapa yang memberi contoh agar melestarikan Budaya agar kita selamat malah di tuduh Penipu oleh Manusia gelap tanpa Alamat yang menamakan diri Alvatarz, sama halnya ini melecehkan Adat Bali yang dianjurkan Hyang Suryo di Jawa, karena Adat Bali adalah Adat Majapahit dimana jaman dulu kita melaksanakan Negara kita kita bisa "Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerta Raharja" seperti Bali,
Bahkan akhirnya Acara Majapahit di Larang dan terbukalah Dalangnya yaitu Alvatarz yang terang terangan menyiarkan fitnah dan menghina Majapahit tapi Gelap yang ditampilkan Imam Karyono. Kini mulai jelas siapa dalang perusak negri ini, Kalau teroris sudah mulai jelas ada Ali orang Arab ditangkap penyandang Dana, Aktor Intelektual penyebar fitnah berkedok Ilmiah Dalil import inilah perlu diselidiki, Para Pendukung Majapahit Membuka Blog ini bukan untuk Promosi, tapi mengungkap Kenyataan, maka justru bisa memancing siapa Otak Otak Busuk dibalik Mencegah Adat Majapahit agar bangsa kita makin terpuruk, Tinggal di bawah Jembatan di Arab pulang mati, memancing kemarahan Alam biar bangsa ini tumpas dari permukaan bumi, dengan kedok Ilmiah mengajarkan anti Budaya sendiri padahal orang ini juga berada di negri ini tapi sembunyi, Kalau Nurdin Top sudah ketahuan dan beres tinggal Aktor penyuci Otak masih gentayangan. Tapi kita tidak gentar Leluhur dan alam dipihak kita Bagaimanapun kita harus menghargai Cita Cita manusia hidup entah apapun niat nya sesuai HAM. dan apapun Serbuan, tipuan, dari Pakar Dajjal / Lusiver Bali tidak akan goyah dan tetap melestarikan adat nya sesuai Anjuran Amplik Ketua PHDI Kuta Selatan untuk Nyukat Genah dan Caru selamat untuk PHDI, terima kasih atas pengakuannya terhadap Pura Majapahit GWK{Yang sejak dahulu sudah Nyukat Genah dan Caru sesuai adat Hindu} yang nanti 2 November 2009 Odalan Panitia Gusti Kampial, Komang Arta Negara, Gede Susila, Biku Alung, Bikuni, dll {Pandita Agung Pura Majapahit GRP Nokoprawiro}Numpang lewat saya AA Ngurah Darma Putra SH mohon maap atas Emosi terhadap Tuduhan Amplik tidak memakai adat Hindu dan Nyukat genah dan Caru, setelah Brahmaraja XI memberikan penjelasan bahwa Tuduhan Amplik justru Mengakui Pura Majapahit GWK karena memang sudah melaksanakan Hal tersebut jadi Mungkin akibat Bpk. Amplik terlalu sibuk dan rangkap jabatan sebagai Kepala Sekolah tidak sempat mengontrol Umat yang Odalan, ngontrol Sekolahnya saja sulit samapai di Demo jadi kita maklum Tuduhan buruk diambil Hikmah nya Trowulan ditutup juga ambil Hikmah nya Odalan di Bali lebih enak tidak kehilangan biaya Transport, uang bisa lebih di PUL kan ke Odalan 2 Novwmber nanti Kalau berkenan Yang Mulia Bpk, Amplik kalau ada waktu silahkan mengontrol umat nya yang Odalan atau pihal PHDI janganlah menunggu harus di Undang kalau bisa ya datang tapi kami tidak memaksa Malu Donk Leluhur Kawitan seolah olah MEMBUTUHKAN padahal itu kuwajiban Keturunannya menghormati Beliau bukan Beliau minta dihormati [Tempat Beliau pun di GWK masih ilegal], Candi Beliau dihancurkan Beliau tidak bisa apa apa karena tidak ada yang membela beliau Manusia hidup nya, contoh Ambalat di ambil kita diam mesti ada AL bergerak lha mereka lari, demikian pun Leluhur harus ada yang sadar membela menjaga melastarikan dari serangan musuh, sesuai kitab "BAGAWAD GITA" terbesar di Dunia kemarin yang di THAKSU oleh Sri Wilatikta Brahmaraja XI [bukan Alvatarz] dan diberi Doa Oleh Pandita Agung Majapahit [bukan Alvatarz] GRP. Nokoprawiro. Jimbaran 23-10-2009,- Dalam Bhagawad Gita dimana diceritakan Kresna / Wisnu memberi semangat pada Arjuna agar bangkit melawan Korawa, akhirnya Pandawa menang, Ini Brahmaraja juga memberi semangat kita agar sadar dan bangkit dari tidur, Malah Brahmaraja dituduh Penipu oleh Alvatarz yang tidak jelas tapi ngaku Kristen, ini sudah 2 Agama di klaim manusia tidak bertanggung jawab untuk menghina Hindu yaitu Imam Karyono Islam dan Alvatarz Kristen, Umat Majapahit yang Islam dan Keisten juga banyak kita serahkan pada Umat yang sesuai Agamanya denagan Alvatarz. Contoh Orang ke Arab naik Haji harus pakai budaya Arab yaitu pakai IRHAM busana Arab, Kalau Arab kamari ya hormati budaya kami jangan bikin UU porno nati Busana Negeri Tropis ini Porno harus dilarang, sekali lagi Majapahit adalah Budaya bukan Agama, Agama luar bok ya menyesuaikan jangan membawa Budaya Negrinya, Budaya negri nya tidak ada Bunga kita maturan pakai bunga terus dilarang dikatakan Musrik sampai Pura Majapahit Trowulan di tutup dikarenakan bertentangan budaya Arab ya lucu tapi serius sudah main penyerbuan dan pengeboman, Cam' kan ini sedikit pesan dari saya AA Ngurah Darmaputra SH,-
Bahkan disejumlah tempat seperti Jawa dan Madura , penghormatan terhadap majapahit sudah sirna sama sekali. Hanya bali yang masih menghormati Majapahit sebagai Leluhur bangsa dan negara republik Indonesia. Hal ini disampaikan Eyang Surya, pandito Pura Majapahit Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, kemarin dalam acara "Saresehan Mengembalikan Jati diri Bangsa, Pancasila dan UUD 1945 ke Asli" yang diselenggarakan Keluarga Besar Marhaenis [KBM] Buleleng di Kampus PPLP Pansophian Jalan Pantai Asri 10 Singaraja. :Tiga ratus tahun kita menghormati leluhur kita Majapahit Tapi kini penghormatan itu sudah tidak ada lagi seperti di Jawa, Madura dan tempat lain, di Jawa bikin rumah untuk leluhur malah dihancurkan," ungkap Hyang Suryo " Hanya Bali yang masih menghormati leluhur kita majapahit, Maka itu, kita harus berjuang mempertahankan Bali. Karena Dunia pun tahu bahwa praktek menghormati Majapahit di Bali, Hanya di Bali yang melakukan upacara itu," Tandas Eyang Surya . Pandito Pura Majapahit Trowulan, Mojokerto, Jatim itu, menilai saat ini Pancasila sebagai dasar negara RI hanya digantung. Karena prakteknya jauh berbeda dengan butir butir Pancasila.
Pandito kemudian memberi contoh Bagaimana ajaran BK [Bung Karno] yang masih dilarang hingga saat ini. Sementara gerakan Nurani, Sunardi, mengaku kecewa dengan potret bangsa saat sekarang. Ia melihat potret bangsa saat ini tidak lagi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Pasalnya amandemen UUD 1945 disalah artikan sebagai sebuah penghapusan pasal pasal dalam tubuh UUD 1945 itu. Pilkada langsung pun tak luput dari sorotan Sunardi. Ia menilai pilkada langsung bukan lagi memilih orang melainkan memilih uang. Artinya "Seorang cabub harus menyediakan Rp. 6 miliar. Nah , kalau begitu yang memimpin adalah uang, bukan lagi manusia daerah ini atau negara ini," kritiknya.[frs] Jawa Pos Senin 9 Mei 2005 dilanjutkan berita
NUSA : "SEJARAH MAJAPAHI MULAI DILUPAKAN DI INDONESIA"
NUSA Senin 9 Mei 2005 PENGHORMATAN terhadap Majapahit sebagai Leluhur bangsa ini dinilai sangat kurang Bahkan disejumlah tempat seperti Jawa dan Madura penghormatan terhadap majapahit sudah sirna sama sekali. Hanya bali yang masih menghormati Majapahit sebagai Leluhur bangsa dan negara Republik Indonesia. Hal ini disampaikan Eyang Surya Pandito Pura Majapahit Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Minggu [8/5] dalam "Saresehan Mengembalikan Jati Diri Bangsa, Pancasila dan UUD 1945 ke Asli" yang diselenggarakan keluarga Besar Maehaenis [KBM] Kabupaten Buleleng di Kampus PPLP Pansophian 10 Singaraja. " 300 tahun kita menghormati Leluhur kita Majapahit Tapi kini penghormatan itu sudah tidak ada lagi seperti di Jawa, Madura dan tempat lain. Di Jawa dibikin Rumah untuk leluhur malah dihancurkan," Ungkap Hyang Surya " hanya di Bali yang masih menghormati leluhur kita Majapahit, Maka itu kita harus berjuang mempertahankan Bali, Karena Dunia pun tahu bahwa praktek menghormati Majapahit di Bali, Hanya di Bali melakukan upacara-upacara itu," tandas Eyang Surya dengan nada tinggi. Pandito Pura majapahit Trowulan, Mojokerto, Jatim itu, menilai saat ini Pancasila sebagai Dasar Negara RI hanya digantung, karena prakteknya jauh berbeda dengan butir butir Pancasila. Pandito kemudian memberi contoh bagaimana ajaran BK [Bung Karno] yang masih dilarang sampai saat ini" Ajaran BK pun dilarang sampai saat ini saya berterimakasih kepada KBM Buleleng dibawah pimpinan Pak Budi Hartawan yang mau melestarikan ajaran BK, Saya ingin Buleleng ini bangkit, karena Buleleng merupakan cikal bakal lahirnya BK sebagai Proklamator negara RI , Dari Bulelenglah lahir BK dari rahim seorang ibu," tandasnya.
Demikianlah cuplikan Berita 2005 kiprah Hyang Suryo ketika di Undang ke bali Akibat ditutupnya Pura Majapahit Trowulan, semoga ini menambah semangat dan harapan pada umat Hindu agar Bangkit dan tetap melestarikan Adat nya disamping Serbuan Ahli Ahli kitab dan Dalil luar untuk mempengaruhi generasi muda secara iimiah/masuk akal untuk meninggalkan Adat nya, Contoh Adat Majapahit 500 tahun yang lalu ditinggalkan Apa hasilnya Pagi tadi 23/10 TV sudah menyiarkan Wanita TKI pulang jadi mayat dari Yordania. Mengapa Bangsa kita tidak diberi Kebagagiaan serperti di Bali oleh Tanah nya? inilah akibat tidak memakai Adat Budaya Leluhur pemilik tanah itu sendiri, kenapa bencana? kenapa? kenapa? semua kenapa yang memberi contoh agar melestarikan Budaya agar kita selamat malah di tuduh Penipu oleh Manusia gelap tanpa Alamat yang menamakan diri Alvatarz, sama halnya ini melecehkan Adat Bali yang dianjurkan Hyang Suryo di Jawa, karena Adat Bali adalah Adat Majapahit dimana jaman dulu kita melaksanakan Negara kita kita bisa "Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerta Raharja" seperti Bali,
Bahkan akhirnya Acara Majapahit di Larang dan terbukalah Dalangnya yaitu Alvatarz yang terang terangan menyiarkan fitnah dan menghina Majapahit tapi Gelap yang ditampilkan Imam Karyono. Kini mulai jelas siapa dalang perusak negri ini, Kalau teroris sudah mulai jelas ada Ali orang Arab ditangkap penyandang Dana, Aktor Intelektual penyebar fitnah berkedok Ilmiah Dalil import inilah perlu diselidiki, Para Pendukung Majapahit Membuka Blog ini bukan untuk Promosi, tapi mengungkap Kenyataan, maka justru bisa memancing siapa Otak Otak Busuk dibalik Mencegah Adat Majapahit agar bangsa kita makin terpuruk, Tinggal di bawah Jembatan di Arab pulang mati, memancing kemarahan Alam biar bangsa ini tumpas dari permukaan bumi, dengan kedok Ilmiah mengajarkan anti Budaya sendiri padahal orang ini juga berada di negri ini tapi sembunyi, Kalau Nurdin Top sudah ketahuan dan beres tinggal Aktor penyuci Otak masih gentayangan. Tapi kita tidak gentar Leluhur dan alam dipihak kita Bagaimanapun kita harus menghargai Cita Cita manusia hidup entah apapun niat nya sesuai HAM. dan apapun Serbuan, tipuan, dari Pakar Dajjal / Lusiver Bali tidak akan goyah dan tetap melestarikan adat nya sesuai Anjuran Amplik Ketua PHDI Kuta Selatan untuk Nyukat Genah dan Caru selamat untuk PHDI, terima kasih atas pengakuannya terhadap Pura Majapahit GWK{Yang sejak dahulu sudah Nyukat Genah dan Caru sesuai adat Hindu} yang nanti 2 November 2009 Odalan Panitia Gusti Kampial, Komang Arta Negara, Gede Susila, Biku Alung, Bikuni, dll {Pandita Agung Pura Majapahit GRP Nokoprawiro}Numpang lewat saya AA Ngurah Darma Putra SH mohon maap atas Emosi terhadap Tuduhan Amplik tidak memakai adat Hindu dan Nyukat genah dan Caru, setelah Brahmaraja XI memberikan penjelasan bahwa Tuduhan Amplik justru Mengakui Pura Majapahit GWK karena memang sudah melaksanakan Hal tersebut jadi Mungkin akibat Bpk. Amplik terlalu sibuk dan rangkap jabatan sebagai Kepala Sekolah tidak sempat mengontrol Umat yang Odalan, ngontrol Sekolahnya saja sulit samapai di Demo jadi kita maklum Tuduhan buruk diambil Hikmah nya Trowulan ditutup juga ambil Hikmah nya Odalan di Bali lebih enak tidak kehilangan biaya Transport, uang bisa lebih di PUL kan ke Odalan 2 Novwmber nanti Kalau berkenan Yang Mulia Bpk, Amplik kalau ada waktu silahkan mengontrol umat nya yang Odalan atau pihal PHDI janganlah menunggu harus di Undang kalau bisa ya datang tapi kami tidak memaksa Malu Donk Leluhur Kawitan seolah olah MEMBUTUHKAN padahal itu kuwajiban Keturunannya menghormati Beliau bukan Beliau minta dihormati [Tempat Beliau pun di GWK masih ilegal], Candi Beliau dihancurkan Beliau tidak bisa apa apa karena tidak ada yang membela beliau Manusia hidup nya, contoh Ambalat di ambil kita diam mesti ada AL bergerak lha mereka lari, demikian pun Leluhur harus ada yang sadar membela menjaga melastarikan dari serangan musuh, sesuai kitab "BAGAWAD GITA" terbesar di Dunia kemarin yang di THAKSU oleh Sri Wilatikta Brahmaraja XI [bukan Alvatarz] dan diberi Doa Oleh Pandita Agung Majapahit [bukan Alvatarz] GRP. Nokoprawiro. Jimbaran 23-10-2009,- Dalam Bhagawad Gita dimana diceritakan Kresna / Wisnu memberi semangat pada Arjuna agar bangkit melawan Korawa, akhirnya Pandawa menang, Ini Brahmaraja juga memberi semangat kita agar sadar dan bangkit dari tidur, Malah Brahmaraja dituduh Penipu oleh Alvatarz yang tidak jelas tapi ngaku Kristen, ini sudah 2 Agama di klaim manusia tidak bertanggung jawab untuk menghina Hindu yaitu Imam Karyono Islam dan Alvatarz Kristen, Umat Majapahit yang Islam dan Keisten juga banyak kita serahkan pada Umat yang sesuai Agamanya denagan Alvatarz. Contoh Orang ke Arab naik Haji harus pakai budaya Arab yaitu pakai IRHAM busana Arab, Kalau Arab kamari ya hormati budaya kami jangan bikin UU porno nati Busana Negeri Tropis ini Porno harus dilarang, sekali lagi Majapahit adalah Budaya bukan Agama, Agama luar bok ya menyesuaikan jangan membawa Budaya Negrinya, Budaya negri nya tidak ada Bunga kita maturan pakai bunga terus dilarang dikatakan Musrik sampai Pura Majapahit Trowulan di tutup dikarenakan bertentangan budaya Arab ya lucu tapi serius sudah main penyerbuan dan pengeboman, Cam' kan ini sedikit pesan dari saya AA Ngurah Darmaputra SH,-