Ketika Nyejer Pusaka di GWK, Hyang Suryo Tinggal di Hotel Wina, milik Bapak WINADA dari Kerambitan Tabanan Bali. Ngenteg Linggih di GWK Hotel Wina Nyumbang Banten Penyambutan Pratima, bahkan tiap Odalan di Pura Majapahit GWK Gamelan Gong Gede Hotel Wina dipakai di GWK, bersama Gong milik Br. Giri Darma yang dikoordinir Komang Artanegara kini Seke Gong Giridarma GWK sudah Bubar, Gong sumbangan GWK terbengkalai, padahal dulu dipakai Odalan di Pura Prabu Airlangga GWK, Anak -anak main pagi hingga sore, Orang Tua sore hingga tengah Malam, bahkan ada seke Joget Bumbung juga nyumbang kalau Odalan di, mana Hyang Suryo didaulat untuk pembukaan Tarian bersama Penari nya [VCD nya ada], waktu itu Hyang Suryo tinggal di Hotel Wina Kuta bukan di Ruko GWK , dan di kamar Hotel ada dilinggihkan juga Pratima Dewi Kwan Im dari China, Upacara Ngalinggihan dilaksanakan Gusti Ngurah Panji dari Puri Anom Tabanan, Istrinya Dari Puri Kerambitan dan membawa Reshi Buruan dan Banten, disamping Pratima juga ada Foto Dewi Kwan Im bersama Hyang Surya waktu di China, kemudian pada 20 Juli 2004 dewi Kwan Im di Upacarai Odalan oleh Bapak Winada yang sering ke Trowulan, Bahkan Gong Hotel ini pun pernah dibawa Trowulan untuk Odalan disana sebelum ditutup, Dalam Odalan ini juga ada Melasti ke Pantai, dimana ketika itu Ibu Cok Kerauhan dan bisa berbahasa China, Jro Dasaran Kerauhan berubah bahasanya menjadi suara perempuan inilah Beritanya :
RADAR BALI , Kamis 22 Juli 2004 "KERAUHAN DEWI KWAN IM" Kuta - Kesurupan [kerauhan] hal biasa saat berlangsung Ritual umat Hindu di Bali, Tapi yang terjadi saat Odalan dan Melasti 200 Orang karyawan dan Keluarga besar Hotel Wina, Kuta petang kemarin, lain dari yang lain, Mengapa? Jro Dasaran Jambe dan Ibu Cok kerasukan sambil ngomong bahasa China, lucunya Jro Dasaran ketika berbicara suaranya berubah menjadi Perempuan. Tenaga mereka kuat luar biasa, Sehingga tangan empat pria tidak kuasa menahannya, Mungkinkah mereka kerauhan Dewi Kwan Im? Yang jelas Ibu Cok sempat menyebut nama RATU MAS , Bagi masyarakat Bali, nama tersebut memang dikenal sebagai Dewi Kwan Im. "Kami memang menghadirkan Patung Dewi Kwan Im dalam upacara yang jatuh hari Rabu hitungan 21 hari sebelum Galungan" kata Aji Gede Suarjana Keluarga besar Hotel Wina di tengah-tengah Ritual kemarin. Dari mana Patung tersebut? Patung itu dibawa Keturunan Dewi Kwan Im, dialah Kwan Hok alias Hyang Suryo, Pria ini pada 1980 sempat menghebohkan Klenteng Cin Kwan Ze China, Mengapa? "Saya foto sendirian di Klenteng, tapi setelah dicetak, dikanan saya ada Dewi Kwan Im, " Aku Hyang Suryosambil menunjukkan fotonya . Atas kejadian itu dia mendapat sertifikat dari Klenteng di China itu bahkan ketika pulang dia dihadiahi Patung keramik Dewi Kwan Im tersebut, Patung inilah yang kemarin turut dihormati dalam Ritual keluarga besar Hotel Wina, Menurut Hyang Suryo Sang Dewi juga dikenal sebagai Putri Laut Selatan alias Nan Hay Niang Niang. Dia Putri ketiga Raja Tong {Miao Tu Huang}, Nama asli Dewi Kwan Im adalah Miao San , sejak kecil dia rajin Ngelakoni [semedi], tepat berusia 17 tahun , ketika semedi di kawasan Kwan Im , Dia Mokswa menjadi Dewi Kwan Im Avalokitesvara, "Dialah perantara manusia dengan Sang Budha," jelas Suryo. Ritual yang dipimpin Mangku Dalem Seronggo dari Tabanan , kemarin diawali Melasti dengan upakara Ayam pancawarna di Pantai Kuta. Kemudian Sembahyangan di Hotel, dimana tempat upacara diletakkan Patung Dewi Kwan Im, ada pula menyembelih babi [sebagai penyambleh] saat itulah, dua orang Kerauhan [ Djoko Heru S ]
Demikianlah Berita Radar Bali yang cukup menghebohkan waktu itu. Kini Patung Dewi Kwan Im itu sudah Melinggih di Pura Ibu Majapahit Jimbaran { CIN KWAN ZE } dimana peresmiannya juga pakai Adat China Asli ditambah Odalan Bebanten , Ngenteg Linggih dan Caru Gede, di mana Go Sik Kian dari Hok Kian China menanam Pedagingan Bali {ada VCD nya} dari China disumbang Dua Patung Barongsai untuk menjaga Pintu Klenteng dari Batu Giok seberat 2 Ton mirip 2 Patung Barongsai di Pintu Meru tumpang sebelas Brahmaraja yang dibangun 666 tahun silam warna nya coklat di Pura Besakih, di Pura Ibu Jimbaran warnanya Hijau, Juga dari Taiwan dikirim Meja untuk Dewi Kwan Im 2 buah, Tulisan "Cin Kwan Si" juga dibuat di China agar tidak salah nulisnya dan belum selesai, kini Pura Ibu Majapahit Jimbaran banyak dikunjungi Tamu-tamu dari China, Jepang dan juga Spritualis dalam Negri, bahkan "Kiti Garba" dan rombongan sudah 2 X datang berdoa, juga Bhiksu Padmanandi dari Lotus Temple Beijing baru berkunjung, mereka Nyumbang 1000 spon Bantal untuk Tamu Odalan dan 1000 Tikar untuk tidur, Beras, sayur Dapur Umum seorang Spritualis Jerman mengatakan dalam SMS nya ketika pulang "Tempat yang Maha Sempurna" tamu ini sempat meditasi semalam, Waktu Odalan yang lalu Pratima Dewi Kwan Im juga di gotong Gayot / Kiu dari China yang berusia 2000 tahun ada Pratima Dewa kecil kecil terukir Indah di Kiu ini jumlah Dewa 1044 buah Kiu ini dibuat jaman Dinasti Thang dan dikirap ke Pura GWK dimana GWK memerah dipenuhi Ratusan Tamu dari China pakai Kaos Merah smua sambil Mikul Gayot / Kiu mereka Keruhan semua diiring Barongsai dengan Tambur Gemuruh dan Bale Ganjur yang keduanya mirif konon Bale Ganjur pun musik China ,sampai putar putar maju mundur mengikuti gerak Sang Dewi didalam Gayot / Kiu suatu acara yang dalam pandangan Imam Karyon [islam] dan Alvatarz [Kristen] dianggap Ngarak Setan, tapi biarlah Negri China saja percaya, apalagi Bali kan lebih percaya bahkan Upacara masih pakai uang China / Kepeng yang kurs termurah Rp. 1000 / Kepeng saat ini. Tokoh Tokoh China berbusana China Dengan Selempang jabatan hurup China, ini berita nyata sampai diberitakan Koran China dan bisa dilihat Koran, VCD nya di Pura Ibu dimana Orang masih percaya Leluhur sama dengan Majapahit dan Orang China paling mencatat Sejarah, Kalau Arab malah menghapus Sejarah, itu Rumah Nabi Muhammad malah dihancurkan dihilangkan alasan nya nanti di Kultuskan, sedang Makam Raja Raja China malah di pugar "Ceng Bing" di Upacarai inilah beda Adat yang sulit disatukan, Padahal Pura Majapahit terbukti bisa menyatukan dengan "SIWA_BUDHA" dimana kalau Pura Majapahit Odalan semua Agama, Etnis mau hadir bahkan mendukung, ini bukan promosi tapi nyata ada bukti VCD dan bukan acara rekayasa masak Odalan Rekayasa, tapi karena Pura Trowulan dilarang acara acara Ngundang Setan ini menurut mereka dan di tutup jadi Odakan pindah Bali, bagi Kita dan China ya Upacara Leluhur / Pik Kong sesuai Tuduhan sejak jaman 500 tahun yang lalu Kitab Tan Khun Swie / Babad Kadhiri disebut kan Putri Cempa muja Pik Kong, dan ini bahan Hinaan mereka, Bahkan Camat Trowulan sempat juga mengatakan Hyang Suryo "Cino nyembah Pek Kong" sebab Islam adalah Agama Yang Paling Benar dan Memang Benar pernah ada Buku ini di Toko "Sari Agung" Tunjungan Surabaya tahun 1970 an, Jadi Adat kita pemilik Negri ini selalu di jejek kan Pendatang yang numpang hidup di Negri ini, biarlah. Ngalah saja, biar Alam hakim nya, Leluhur penggeraknya kita Odalan Caru nya,-istilah Mobil Bahan Bakarnya biar bisa jalan. Odalan Caru / bahan bakar nanti 2 November di Pura Majapahit GWK 1 November Pratima Prabu Airlangga Kawitan Jawa Bali di Pendak dari Ruko Puri Gading dikirap menuju GWK yang ikut kumpul sebelum jam 16 wita Ngiring Beliau ke Pura GWK,-
RADAR BALI , Kamis 22 Juli 2004 "KERAUHAN DEWI KWAN IM" Kuta - Kesurupan [kerauhan] hal biasa saat berlangsung Ritual umat Hindu di Bali, Tapi yang terjadi saat Odalan dan Melasti 200 Orang karyawan dan Keluarga besar Hotel Wina, Kuta petang kemarin, lain dari yang lain, Mengapa? Jro Dasaran Jambe dan Ibu Cok kerasukan sambil ngomong bahasa China, lucunya Jro Dasaran ketika berbicara suaranya berubah menjadi Perempuan. Tenaga mereka kuat luar biasa, Sehingga tangan empat pria tidak kuasa menahannya, Mungkinkah mereka kerauhan Dewi Kwan Im? Yang jelas Ibu Cok sempat menyebut nama RATU MAS , Bagi masyarakat Bali, nama tersebut memang dikenal sebagai Dewi Kwan Im. "Kami memang menghadirkan Patung Dewi Kwan Im dalam upacara yang jatuh hari Rabu hitungan 21 hari sebelum Galungan" kata Aji Gede Suarjana Keluarga besar Hotel Wina di tengah-tengah Ritual kemarin. Dari mana Patung tersebut? Patung itu dibawa Keturunan Dewi Kwan Im, dialah Kwan Hok alias Hyang Suryo, Pria ini pada 1980 sempat menghebohkan Klenteng Cin Kwan Ze China, Mengapa? "Saya foto sendirian di Klenteng, tapi setelah dicetak, dikanan saya ada Dewi Kwan Im, " Aku Hyang Suryosambil menunjukkan fotonya . Atas kejadian itu dia mendapat sertifikat dari Klenteng di China itu bahkan ketika pulang dia dihadiahi Patung keramik Dewi Kwan Im tersebut, Patung inilah yang kemarin turut dihormati dalam Ritual keluarga besar Hotel Wina, Menurut Hyang Suryo Sang Dewi juga dikenal sebagai Putri Laut Selatan alias Nan Hay Niang Niang. Dia Putri ketiga Raja Tong {Miao Tu Huang}, Nama asli Dewi Kwan Im adalah Miao San , sejak kecil dia rajin Ngelakoni [semedi], tepat berusia 17 tahun , ketika semedi di kawasan Kwan Im , Dia Mokswa menjadi Dewi Kwan Im Avalokitesvara, "Dialah perantara manusia dengan Sang Budha," jelas Suryo. Ritual yang dipimpin Mangku Dalem Seronggo dari Tabanan , kemarin diawali Melasti dengan upakara Ayam pancawarna di Pantai Kuta. Kemudian Sembahyangan di Hotel, dimana tempat upacara diletakkan Patung Dewi Kwan Im, ada pula menyembelih babi [sebagai penyambleh] saat itulah, dua orang Kerauhan [ Djoko Heru S ]
Demikianlah Berita Radar Bali yang cukup menghebohkan waktu itu. Kini Patung Dewi Kwan Im itu sudah Melinggih di Pura Ibu Majapahit Jimbaran { CIN KWAN ZE } dimana peresmiannya juga pakai Adat China Asli ditambah Odalan Bebanten , Ngenteg Linggih dan Caru Gede, di mana Go Sik Kian dari Hok Kian China menanam Pedagingan Bali {ada VCD nya} dari China disumbang Dua Patung Barongsai untuk menjaga Pintu Klenteng dari Batu Giok seberat 2 Ton mirip 2 Patung Barongsai di Pintu Meru tumpang sebelas Brahmaraja yang dibangun 666 tahun silam warna nya coklat di Pura Besakih, di Pura Ibu Jimbaran warnanya Hijau, Juga dari Taiwan dikirim Meja untuk Dewi Kwan Im 2 buah, Tulisan "Cin Kwan Si" juga dibuat di China agar tidak salah nulisnya dan belum selesai, kini Pura Ibu Majapahit Jimbaran banyak dikunjungi Tamu-tamu dari China, Jepang dan juga Spritualis dalam Negri, bahkan "Kiti Garba" dan rombongan sudah 2 X datang berdoa, juga Bhiksu Padmanandi dari Lotus Temple Beijing baru berkunjung, mereka Nyumbang 1000 spon Bantal untuk Tamu Odalan dan 1000 Tikar untuk tidur, Beras, sayur Dapur Umum seorang Spritualis Jerman mengatakan dalam SMS nya ketika pulang "Tempat yang Maha Sempurna" tamu ini sempat meditasi semalam, Waktu Odalan yang lalu Pratima Dewi Kwan Im juga di gotong Gayot / Kiu dari China yang berusia 2000 tahun ada Pratima Dewa kecil kecil terukir Indah di Kiu ini jumlah Dewa 1044 buah Kiu ini dibuat jaman Dinasti Thang dan dikirap ke Pura GWK dimana GWK memerah dipenuhi Ratusan Tamu dari China pakai Kaos Merah smua sambil Mikul Gayot / Kiu mereka Keruhan semua diiring Barongsai dengan Tambur Gemuruh dan Bale Ganjur yang keduanya mirif konon Bale Ganjur pun musik China ,sampai putar putar maju mundur mengikuti gerak Sang Dewi didalam Gayot / Kiu suatu acara yang dalam pandangan Imam Karyon [islam] dan Alvatarz [Kristen] dianggap Ngarak Setan, tapi biarlah Negri China saja percaya, apalagi Bali kan lebih percaya bahkan Upacara masih pakai uang China / Kepeng yang kurs termurah Rp. 1000 / Kepeng saat ini. Tokoh Tokoh China berbusana China Dengan Selempang jabatan hurup China, ini berita nyata sampai diberitakan Koran China dan bisa dilihat Koran, VCD nya di Pura Ibu dimana Orang masih percaya Leluhur sama dengan Majapahit dan Orang China paling mencatat Sejarah, Kalau Arab malah menghapus Sejarah, itu Rumah Nabi Muhammad malah dihancurkan dihilangkan alasan nya nanti di Kultuskan, sedang Makam Raja Raja China malah di pugar "Ceng Bing" di Upacarai inilah beda Adat yang sulit disatukan, Padahal Pura Majapahit terbukti bisa menyatukan dengan "SIWA_BUDHA" dimana kalau Pura Majapahit Odalan semua Agama, Etnis mau hadir bahkan mendukung, ini bukan promosi tapi nyata ada bukti VCD dan bukan acara rekayasa masak Odalan Rekayasa, tapi karena Pura Trowulan dilarang acara acara Ngundang Setan ini menurut mereka dan di tutup jadi Odakan pindah Bali, bagi Kita dan China ya Upacara Leluhur / Pik Kong sesuai Tuduhan sejak jaman 500 tahun yang lalu Kitab Tan Khun Swie / Babad Kadhiri disebut kan Putri Cempa muja Pik Kong, dan ini bahan Hinaan mereka, Bahkan Camat Trowulan sempat juga mengatakan Hyang Suryo "Cino nyembah Pek Kong" sebab Islam adalah Agama Yang Paling Benar dan Memang Benar pernah ada Buku ini di Toko "Sari Agung" Tunjungan Surabaya tahun 1970 an, Jadi Adat kita pemilik Negri ini selalu di jejek kan Pendatang yang numpang hidup di Negri ini, biarlah. Ngalah saja, biar Alam hakim nya, Leluhur penggeraknya kita Odalan Caru nya,-istilah Mobil Bahan Bakarnya biar bisa jalan. Odalan Caru / bahan bakar nanti 2 November di Pura Majapahit GWK 1 November Pratima Prabu Airlangga Kawitan Jawa Bali di Pendak dari Ruko Puri Gading dikirap menuju GWK yang ikut kumpul sebelum jam 16 wita Ngiring Beliau ke Pura GWK,-