Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch Portuguese

twitter

Jumat, Oktober 23, 2009

BHATARA WISNU ODALAN TERBESAR


Sebuah Relief Batu menggambarkan Seorang Brahmana berjenggot dikerumuni Murid nya dan diujung kanan ada Wanita tidak berbaju membawa anak telanjang sedang posisi berdoa, Demikianlah kisahnya Menurut Ahli Gambar Relief : Bhatara Wisnu waktu itu menyamar jadi Reshi, dia membuat Pedepok'an dan datang beberapa Orang menjadi Muridnya, Suatu hari kepada murid murid nya Sang Maha Reshi berkata "Wahai para muridku, Hari ini kita telah disumbang Odalan Maha Besar.." karuan sang murid kebingungan dan bertanya "Mana Guru? Odalan nya?" Sang Reshi lalu menunjuk ada Seorang Wanita berpakaian dekil dan kotor menghaturkan 1 Canang satu Dupa menyala dan menyiram Canang tadi dengan Air Kendi yang sudah tersedia didepan Patung Dewa Wisnu buatan Sang Resi, "Lhoh, mana Sesajinya Guru?" tanya sang Murid yang hanya melihat sebuah Canang, Sang Reshi menjawab ya hari ini kita mendapat Aturan Banten Terbesar, Wanita miskin itu hanya punya punya uang 1 Kepeng, Anak nya menangis belum makan, dirinya juga belum makan, Air susunya Kering karena kurang gisi, Dia mengorbankan seluruh miliknya tanpa memikirkan dirinya, biarpun 1 canang yang dia bisa Beli tapi itu mengorbankan miliknya yang hanya 1 kepeng, Jadi Sangat Besar Bagiku melihat pengorbanan Wanita miskin ini terhadap Dewa Wisnu, sedang Ki Demung Odalan membawa 100 Pedati Sesaji, tapi Ki Demung Sawahnya Ratusan Hektar, hartanya melimpah, Biaya Odalan 100 pedati itu hanya 1 persen dari Hartanya, sedang  Wanita miskin ini hanya punya uang 1 kepeng saja tapi dia relakan untuk beli Canang padahal anak nya nangis lapar, inilah sebuah KEIKLASAN SEJATI yang MAHA BESAR demikian Sabda Bhatara Winu yang lagi Nyamar kepada Murid-Muridnya "Apakah kamu kamu berani berkorban semua uangmu kamu pakai beli Sesaji untuk Patung Wisnu itu?" tanya Sang Reshi pada muridnya yang bernama Besut yang dijawab "Nanti anak Istri saya makan apa Reshi?" Ya sudah jawab Sang Reshi   Kamu dan turunan Mu akan tetap jadi Tukang Sapu di tempat ini" dalam cerita yang berkembang sampai saat ini bahkan dimainkan dalam Wayang Jawa Timuran "BESUT" Abdi /Parekan rendah Pangkat nya. Jadi Cerita ini adalah Cerita tentang Ke Iklasan ber Dharma, jadi janganlah kita menilai Besar Kecil nya suatu Odalan Nilailah Pengorbanan dan Keiklasan para Pembuat Odalan itu, Pura Majapahit tidak pernah ngemis biaya Odalan, tapi memberi kesempatan Umat se mampunya melakukan Odalan, melihat Relief Batu yang tergeletak dirumah Penduduk daerah sekitar Ludaya Blitar yang ada Candi Simping nya tempat Kawitan Majapahit  1970 an Memang banyak Temuan temuan dikumpulkan di Rumah Penduduk dahulu dimana Hyang Suryo selalu di ajak Nyuguh oleh Tokoh Masyarakat bila ada Peninggalan Leluhur bersama RM  Tjokrohadiningrat Putra Jendral Pertama di Indonesia RM Oerip Soemohardjo yang namanya dipakai jalan di Surabaya sebagai Pahlawan Nasional Putra nya RM Tjokrohadiningrat tinggal di Blitar.

Demikianlah Kisah ODALAN  TERBESAR versi Bhatara WISNU, kebetulan nanti kita yang akan Odalan untuk Bhatara Wisnu yang Nyamar jadi Pratima GWK dan sudah dilinggihkan di Pelinggih seharga Rp.200.000 karena terburu buru mencari Hari baik "Prang Bakat" hari Odalan Ngenteg Linggih Pratima Ganesa masuk Musium Buleleng dimana Buleleng sudah tidak menggunakan lagi hari itu kalau tidak salah 7 Juni 2005  Ganesa Budha di Pendak dari Gedung Karya dharma Buleleng {Ngenteg Linggih di puput Ida Pedanda Sebali Tianyar}  Menyusul  Pusaka Pusaka Majapahit dari GWK yang di Linggihkan / NYEJER di  Gedung Perpustakaan Musium / Puri Sasana Budaya sejak 15 Mei 2005 penyambutan dan tiap Pusaka diberi 1 Pejati Oleh Ketua Gedung Kertiya yang juga Mangku Pusaka Pusaka Maajapahit, Baru 7 juni 2005, Ida Pandita Nabe Sri Bhagawan Dwija Warsa Nawa Sandhi [Ketua PHDI Buleleng] Nyumbang Banten Odalan, Memungkah dan Ngenteg Linggih dan di Puput Ida Pandita Mpu Nabe Dharma Wijaya Kusuma [Kakak Bupati Buleleng] Bahkan Banjir Kerauhan Mangku Jelada Kerauhan Macan penjaga Pura Majapahit merobek- robek Pohon depan Musium Kulit pohon terkelupas semua, tangan sang Mangku sedikitpun tidak Cidera, juga Budi Hartawan Ketua Marhaenisme Buleleng jungkir balik kerauhan Gajah Mada kepalanya bengkak terbentur Tiang Wantilan, Gusti Latria pun Kerauhan terjengkang / Megeledak, Gusti Teken Menangis meraung raung,dll juga banyak yang kerauhan, akhir nya 8 juni besok nya Untuk menutup kekurangan kekurangan Upacara Ngenteg Linggih, diadakan upacara Guru Piduka dikoordinasi Bandesa Adat Buleleng Bapak Arimbawa dan Acara ini dihadiri penyungsung dari Jawa Bapak Arimbawa sangat senang dengan berada nya Ganesa danPusaka Pusaka Majapahit di Buleleng dan mengharapkan Buleleng punya Patung Ganesa terbesar, dan aneh 9 bulan Terwujutlah Ganesa Tertinggi di Dunia di Singaraja, Pusaka Pusaka Majapahit Pulang GWK dan hari Prangbakat karena sudah tidak digunakan di Buleleng lalu di Gunakan Odalan Lokal Pelinggih Wisnu GWK jadi untuk Mengenang Prangbakat {Yang sempat dijelaskan kehebatan Hari Prangbakat oleh Bendesa Adat Buleleng kepada Hyang Suryo}

Pura Majapahit GWK tetap Odalan khusus Pelinggih Wisnu, untuk Candi Odalannya Tumpak Wayang sedang Odalan menyeluruh PURNAMA KELIMA yang sudah sejak awal datang nya Pusaka dan Pratima Majapahit di GWK, semoga Sejarah ini tetap akan menjadi Sejarah Kedatangan Pratima dan Pusaka Majapahit Trowulan yang di tutup MUSPIKA Trowulan.{Drs. Komang Artanegara Dokumentasi dan Bendahara Pura Majapahit GWK, juga panitia tetap Odalan} Jadi nanti kita Odalan untuk Bhatara Wisnu GWK 2-11-2009 ,- Tambahan Cerita Bhatara Wisnu tadi, Suatu saat datang rombongan membawa 500 Pedati Banten Odalan diiring ratusan pengikut, Susana Padepok'an Sang Maha Reshi ramai, Orang Orang bergembira Nyurut makan makan enak Sang Reshi berkata " Siapa yang Odalan ini?" muridnya menjawab "Gusti Rakian Pa Kira kira Guru" jawab muridnya, Reshi berkata " Kenal kamu dengan Wanita yang menata Sesaji Odalan?" jawab sang murid "Ouuw, itu Garwa Ampil nya Gusti Rakian Guru" Sang Resi lalu berkata "Itu adalah Wanita Miskin yang maturan 1 canang sekepeng dulu sekarang sudah bisa Maturan 500 pedati Banten" kata Sang Reshi sambil meninggalkan Besut menemui Wanita yang dulu berpakaian Dekil, kini sudah mengenakan perhiasan Leher mewah, Buah dadanya yang dulu  keriput tidak mengeluarkan susu, kini kelihatan montok karena sehat cukup gisi {Jaman dulu Wanita telanjang dada}, Huweeek Besut lehernya keselak Pisang dimulut nya terjatuh muntah, sambil nafas tersengal sengal melihat Wanita itu memegang ujung jari kaki sang Reshi dan menempelkan ke Dahi nya sesuai Adat penghormatan pada yang di Suci kan. TAMAT
Ingin Partisipasi Komentar