Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch Portuguese

twitter

Jumat, Oktober 23, 2009

PRAYASCITA GUMI PUSAKA MAJAPAHIT TROWULAN


Ketika Pusaka Pusaka Majapahit termasuk Pratima Prabu Airlangga Nyejer di Bajara Sandhi Renon Oktober 2003, Presiden Komisaris Yayasan GWK Bapak  Mangku Pastika KAPOLDA Bali, Direktur Utama GWK Bapak Putu Antara  Yang juga Ketua Bali Toursm Bord, Gusti Kade Sutawa ketua GM se Kuta [belakangan Sek Jen PHRI], dan Tokoh Tokoh Puri, Tokoh Tokoh Sulinggih serta pendukung Pura Majapahit, mengadakan Rapat untuk mengadakan Prayascita Gumi, kemudian diadakan Persiapan Rombongan di Pimpin Gusti Sutawa ke Pura Majapahit Trowulan mendak Tirta juga segenggam Tanah Pura untuk Upacara Prayascita Gumi di Bajra Sandhi, dalam rapat ini Direktur GWK juga sempat berkata " Nanti habis disini [Bajra Sandhi] Pusaka dan Pratima ke GWK saja saya sedang menyediakan Tempat" yang di iya kan Presiden Komisaris Yayasan GWK Bapak Mangku Pastika yang juga KAPOLDA Bali, Pria yang wajahnya mirip Hyang Surya ini waktu KAPOLDA sangat menghargai Pusaka Majapahit dan Pratima Dewi Kwan Im " Rumah saya ada Klenteng nya Ibu Saya juga Sembahyang Klenteng, ini baru saya Rehap, nanti mampir ya di rumah saya di Sririt" ternyata atas Undangan ini pula akhirnya Pusaka Majapahit Nyejer di Musium Singaraja hingga Singaraja  berhasil mewujutkan Patung Ganesa Tertinggi di Dunia, Bahkan di Musium Buleleng Waktu itu Gusti Teken dan beberapa Tokoh Singaraja mengadakan pertemuan Mendukung Mangku Pastika jadi Gubernur "Tolong direstui Hyang, daripada Beliau Jadi Duta Besar" ucap Gusti Teken Pengelingsir Puri Bakung Buleleng dan Ketua Musium, Bahkan Gusti Teken bersama PU membuatkan / merehap kamar Hyang Suryo di Puri Pide bekas Rumah Raja Buleleng yang dibuang Belanda ke Padang Sumatra Barat, Rumah ini diberikan Hyang Suryo untuk tempat tinggal dan Nyejer Pratima Ratu Mas dan Keris Singa Bersayap simbol Singaraja rumah ini Gapura / Kuri nya termegah di Buleleng, dirumah ini Juga diadakan Ruwatan dimana ikut di Ruwat : Gusti Teken [Sesepuh Bali Utara], Gusti Latria [Adik Pahlawan Let Kol Wisnu nama Lapangan Terbang Buleleng] Yang tidak mau kalah memberi Hyang Suryo rumah Baru stil Bali yang kini jadi Pura Majapahit Bantang Banua / Puri Sruya majapahit, Gusti Kukuh [Puri Sunantaya Penebel] tidak mau kalah membangunkan Rumah buat Hyang Suryo di Penebel, juga tanah untuk Pelinggih Kawitan, Gusti Ngurah Pide [Puri Tanaya], Gusti Nengah Prawiranegara [Jero Jaksa Tabanan], Gusti Ngurah Kampial [Ketua Pura GWK] dan Para Gusti dan Istrinya dari Singaraja,  pihak Dosen IKIP[ sekarang Universitas Ganesa] Gusti Arya Sunu [DOKTOR] , RM Moedjiono [DOKTOR] , Mangku Budi, Mangku GWK, Mangku Tertaratai Bang dll.


Demikianlah dan Kita kembali ke Upacara Prayastika Gumi di Bajra Sandhi yang dihadiri KAPOLDA Bali , Tokoh Tokoh Spritualis dll {Ada Dokumen dan Kliping berita nya} untuk pertamakalinya diadakan di Bali { di Puput Ida Pedanda Buruan Bang Manuaba} didepan Pratima Prabu Airlangga Kawitan Jawa Bali yang kini Pelinggih nya di GWK {Sebelum ke GWK Pratima Airlangga sempat pulang ke jawa, dan Undang tertulis / Resmi diulangi agar Pengurus Pura Majapahit Jawa tahu dan mengijinkan Kemudian di Adakan Penyambutan Ulang, Bahkan Bale Ganjur Mengui ikut nyambut di Gilimanuk hingga GWK, Gamelan Negara sampai rambut Siwi, Penyambutannya di Gilimanuk dan mampir Pura Majapahit , Pura Rambut Siwi dll } dan akan Odalan 2 November 2009 nanti, inilah Sejarah Pusaka dan Pratima Mjapahit ketika di  Undang ke Bali , menghasilkan Maha Karya Ganesa tertinggi di Asia diresmikan  Sri Wilataikta Brahmaraja XI dan Ibu Sukmawati Sukarnoputri yang juga menanda Tangani Prasasti untuk di cor Abadi di kaki Patung [kalau ada yang iri silahkan mencopot Prasasti dan gantilah nama anda], menyusul Terbentuknya Pura Ibu Majapahit Jimbaran yang merunya terindah termegah di Nusantara [Bali Pos]dll, Terima kasih pada yang nutup yaitu Imam Karyono ngaku Islam dan Alvatarz Kristen yang anti Majapahit yang mengatakan menyembah Setan, makin di benci makin Maju, leluhur Nusantara tentu tidak Buta seperti dugaan  Agama Import yang tidak percaya Leluhur, Padahal Umat Majapahit terdiri dari semua Agama, Kepercayaan, Suku,Ras dan apapun yang lahir dari Manusia dan menghormati Leluhur nya karena ini Budaya Nusantara, bukti orang Irian saja mengaku sama dengan Majapahit itu MUMI jongkok di Upacarai dan dianggap Muja Leluhur juga Waktu menyambut Parlemen se Dunia Delegasi Irian ikut bersama Pura Ibu Jimbaran, Orang Kristen,Islam pada Nyekar di Kuburan padahal tidak boleh tapi ketularan adat /budaya Majapahit yang selalu menghormati Leluhur, Kalau Leluhur Kristen dan Islam hanya dikirim Doa kita Orang majapahit dikirim Odalan, Banten dan Sesaji dengan sari Uang Kepeng / China, Acara Pemborosan ini dinikmati Warga sendiri, Pasar lokal senang kita beli Dagangannya Busung, Bunga, Buah, Jajan dll, kalau Odalan ke Arab? [nail haji] warga gigit jari tidak mendapat hasil, Juru Catering, Penginapan, Gaid /Imam panen tapi ini kan hak asasi, karena Pura Majapahit sudah di HINA padahal tidak pernah ngurusi Agama malah Merukunkan semua Agama, jadi Tulisan ini bukan balas menghina tapi membuka Sejarah, Pengalaman, agar orang bisa berpikir mana yang benar dan mana tidak benar, contoh ngaku Allah itu pengasih penyayang tapi Nyerbu Pura,mengatakan Aliran Muja Setan, Menyalahkan Orang, Membrantas Adat Tanah yang ditumpangi, tempat mencari makan, bahkan bikin anak pun numpang di Tanah yang dulunya selalu di Odali dan Caru, semoga Sejarah ini bisa membuat Orang mengerti tidak asal Nuduh Busuk pada Pura Majapahit tapi kita sadar kok "Sudah Jatuh Tertimpa Tangga' pepatah SD, Tangga nya cuma di Hina, di Tuduh Setan, Kafir, Musrik dll yang tidak membuat Sri Wilatikta Brahmaraja kehilangan apapun, wong hanya Omongan, Buktinya Camat yang nutup Tewas, Orang ngukur Zone agar Hukum nya salah juga Tewas, Nyerbu? kena karma di keroyok orang itu Khoirul Huda Ketua Ansor di Gebuki Orang soal Tebu, bahkan belakangan sakit Ginjal nya di Oprasi, semua kita terima dengan dada lapang, jangan terpengaruh, yang penting Leluhur tetap bisa Odalan dan Caru, Biar anjing Menggonggong kita jalan terus Agar Leluhur Gembira "Tentu membuat senang Sri Rajapatni di Alam Budaloka hingga  bisa memberikan KEJAYAAN KEPADA NARENDRA UTAMA selama Bulan dan Surya Bersinar kutipan sloka Negarakertagama yang baru dapat Copy nya awal 2009, entah dimana GRP Noko meng copy dimana copy itu jadi rebutan Umat. Jimbaran 24-10-2009 ditulis Drs. Komang Artanegara Panitia Odalan Pura Majapahit GWK juga pegawai GWK jangan lupa Odalan Prabu Airlangga Kawitan Jawa Bali nanti 2 November 2009 1 November Mendak Pratima dari Ruko Puri Gading Jimbaran dan diiring k GWK Ungasan,-
Ingin Partisipasi Komentar