REKTOR Universitas Darul Ullum Jombang Universitas Islam terbesar di Indonesia GUS LUKMAN kelihatan lagi ngobrol dengan Hyang Suro di Pura / Puro / Puri /Grio / Dalem Pelestari Budaya Majapahit yang berabiseka Sri Wilatikta Brahmaraja XI, Priya separuh baya bermata sipit berkulit kuning langsat dengan Jabatan Rektor ini tak ada yang mengetahui paling paling dikira Tamu China Bos Perusahaan " Saya itu kalau diluaran dipanggil Ncek dikira Cina" ucap sang Rektor kepada Hyang suryo yang masih sahabat Bapak Sang Rektor yaitu Pfof DR KH Mustakim Romli Pendiri UNDAR Bahkan ada peristiwa lucu Waktu Kampanye 80 an Ketika DR KH Mustaqim Romli lagi Pidato dan terlalu lama Orang mau memberitahu waktu nya habis tapi tidak ada yang berani menyampaikan ketika Orang kebingungan Hyang Suryo berkata "Gampang saya yang ngatur" kemudian Hyang Suryo meminjam Camera dan naik mendekati Sang REKTOR Sepuh, Ketika dekat Beliau melirik dan Hyang Suryo tangan nya memegang Pergelangan tempat Arloji yang melilit dan Pyuur lampu Blizt Foto Menyala seolah memotret, Ke Intelektualan Beliau mengerti kode tadi dan Beliau langsung mengahiri Pidato nya, Waktu iti terjadi di Lapangan Karang Pilang yang penuh ratusan ribu masa, di era Rektor Gus Mudjib {adik Gus Lukman} juga Pura Majapahit di Undang "DAMAI DALAM MUSIK" 1997 dan Pura Majapahit menampilkan "KECAK" yang untuk pertama kalinya dipertunjukkan di UNDAR Jombang yang mana sempat memukau Masyarakat Penonton hingga diminta tanpil 2X, bahkan musik mulut dibantu Drumer hingga ada Hentakan Musik Dentuman, bahkan Gus Lukman yang berwajah Cina totok [asli china] ini Panitia Lomba Barongsai Tingkat Nasional di Jombang 2000, juga satu satu nya Universitas Islam yang mengajarkan bahasa Mandarin / Cina adalah UNDAR dimana Gus Lukman merekrut Cina Tua Klenteng Maja Agung yang bisa bahasa China dijadikan DOSEN bahasa CHINA di UNDAR {yang kini Rektornya GUS DUR}, disinilah bukti Kerukunan Pura Majapahit, juga Gus Syuhadha Qatami (Maap tulisan sesuai pendengaran) Pondok Pesantren Moderen Sumobito Jombang sering datang bawa Tumpeng ke Pura Majapahit, juga Mahasiswa Mahasiswi UNDAR sering Tumpengan di Pura Majapahit [foto ditampilkan] menyatu dengan Umat Kristen, Budha, Konghucu, Hindu, Kepercayaan dll di depan Leluhur semua sama Lahir dari Ibu, Juga Habib Umar Alkatari sering mengirim Gule dan Andri Putra Klenteng Tuban ikut makan, Juga Anjing Hyang Suryo dibawakan Balungan /Tulang / Kerowotan oleh Umar beserta istri dan anak anak nya,
Demikian rukun dan bersatunya kalau sudah berada di Pura Majapahit, juga Satgas dari Tulung Agung mengawal Wakil Ketua DPRD datang tumpengan bersama Ketua PHDI waktu itu, Suasana Kerukunan ini kini hilang sudah dengan ditutup nya Pura Majapahit yang di tuduh "MENG HINDU KAN ORANG" padahal jelas mereka datang untuk Leluhur bukan Agama, sebetulnya mereka tahu semua, cuman kita maklum ajaran kerukunan Tabu /Haram terbukti Kristen saja di Tumpas, padahal saudara sama sama turunan Ibrahim, jadi sekali lagi maklum 1965-1966 masih membayang bagaimana selain islam di Tumpas sampai Akar Akar nya,dari kaca mata Islam entah aliran apa tentu ini harus diberantas, lawong saudara kristen saja di tumpas apalagi Aliran Kafir suka Nyuguh dan Tumpengan demikian pandangan Imam Karyono yang GURU TERBANGAN dan SAMROH ini, yang aneh Camat, Ketua Ansor Khoirul Huda bahkan Ketua Fraksi PKB anggota DPRD Mojokerto ikut mendukung imam / Takmir Karyono, ini suatu keanehan, mendukung apa berkomplot masih diperlukan KAJIAN ILMIAH oleh Pakar Hukum, Theologi, Arkeologi, Intel Polda dll. Kini suasana Trowulan Sunyi sepi tidak kelihatan Orang berpakaian Adat Bali ke Pura Majapahit karena akan diseret Keluar oleh Takmir Karyono, Bayangkan kalau Gus Lukman datang dikira China dan diseret di injak injak Imam karyono? RUNYAM , Sangat menyedihkan dan Memilukan disebuah Negara Merdeka masih berlaku hukum BAR BAR yang dinegara nya maju dengan HAM sedang kita mundur 500 tahun persis Ketika islam Numpas Kafir Majapahit / zaman Perang Salib di Arab sampai lari ke Gunung Gumumg dan Bali.{Buku Tan Khoen Swie Babad Kadhiri} Juga rombongan India dipimpin Bapak Mohan sampai Kerauhan Dewa Wisnu {Alvatarz jangan komentar dulu nanti menghina Negara India} dan akhirnya Tamu dari India berdatangan bahkan bawa Piring Kuna bisa terbang untuk AGNI HORTA hingga menambah Kesempurnaan Pura Majapahit sesuai kitab WEDHA acuan Agama Hindu dimana Agni Horta adalah Upacara Sakral yang harus dilaksanakan.{Rombongan India membagikan Kitab Bagawad Gita sampai ribuan jumlahnya untuk dibaca umat yang berebutan ingintahu kisah Harjuna} Rombongan dari China dipimpin Kantor Perdagangan juga acara Doa bersama [ memberikan buku Budha agar umat berdharma bagi etnis China], Juga Kyai Machandy Wahyudi nyumbang Quran yang diterjemahkan untuk umat islam yang membutuhkan juga nyumbang Musola kecil kalau ada tamu ingin solat tidak ditempat sembarangan bahkan di musola kecil pernah solat seorang Kapolda, Tokoh Tokoh Islam dll, Spritualis Mancanegara ikut meramaikan dan memang dunia sangat mengagumi Majapahit dengan menyerbu Bali yang melaesatrikan Adat ini Padahal Trowulan Pusat Majapahit. Budayawan Ratno Timoer juga sering datang semua ini bukan isapan jempol Penduduk Trowulan belum Gila semua mereka menyaksikan Zaman Pura Majapahit belum di tutup dan menikmati hasil baik Warung maupun Souvenir Pak Sukran dari Kedung Wulan saksinya jualan souvenirnya ludes di beli tamu ketika mangkal didepan Pura Majapahit kini hanya gigit jari anak nya pun yang semata wayang meninggal dunia menyusul Camat Trowulan yang nutup Pura Majapahit, Bayangkan 100 bis datang sampai Restoran 15 km dari rumah Hyang Suryo ledes habis sampai Aquanya dibuang butuh botolnya tempat Tirta, inilah kisah nyata yang harus di tumpas, tapi ya maklum Bung Karno Pendiri R.I penggali Pancasila juga di Tumpas berikut pengikut nya sampai akar akar nya, 500 tahun Majapahit pun di Tumpas, Merdeka juga Majapahit di Tutup takut Ajaran Arab tersaingi Arab yang mana? tanyalah sama "RUMPUT YANG BERGOYANG" {Kelak Dunia pun akan di tumpas oleh Alvatarz tapi kapan kiamatnya}Mumpung kita masih hidup marilah kita Lestarikan Adat Leluhur sendiri Yaitu Odalan dan Caru untuk keselamatan dan Pura Majapahit tidak memaksa Orang Bali ikut Odalan nati Alvatarz marah kok Percaya sama Kiyai Haji Suryo, sebelum Kiyai Haji Suryo Lahir Bali sudah melestarikan Adat Majapahit jadi tidak perlu ada Kyai, Haji, Pakar, Pendeta, Alvatarz, dll untuk ngajari Orang Bali percaya, sampai kapanpun Orang Bali selalu Odalan dan Caru di mrajan, Sanggah, Pura, Paibon dll dsb dst, Hyang Suryo di Undang ke bali oleh segelintir sisa sisa Majapahit jadi jangan khawatir Umat Alvatarz di Bali terpengaruh, ini mirif di Trowulan umat Islam Tokoh Karyono nya khawatir ditarik Hyang Suryo dan terpengaruh oleh Penyebar Hindu Hyang suryo, jadi ke Bali jelas tidak mungkin Hyang Suryo menarik Orang, yang sadar saja banyak kok ditarik, sekali lagi pada Alvatarz janganlah curiga Hyang Suryo mencaplok umatmu. Semua Keturunan Majapahit ingin Odalan di Bali kalau ke Trowulan sampai diseret keluar Pura mirip jiwa Alvatarz/Karyono yang iri umatnya percaya sama Kyai Haji Hyang Suryo semoga Alvatarz dan umatnya membaca ini dan pikiran busuk nya tidak diungkap didepan umum yang menambah kebusukan Bangsa ini, yang sudah di cap bangsa budak, pada tinggal dibawah jembatan di Arab, banyak pulang mati diperkosa dll, tapi semua hak asasi tidak bisa ditutup lagi itu kebusukan disimpanpun akan bau "Sepandai pandai orang menyimpan bangkai, akan keluar/tercium bau nya" ini pepatah SD syukur yang mengeluarkan bau yang berbau sendiri. Sekali lagi bagi Pencinta, Pendukung, Keturunan yang sudah berjuang untuk Odalan nanti tanggal 2 November 2009 Pura Majapahit GWK Odalan
Panitia tidak memaksa dan Para pengikut alvatarz yang ngaku kristen jangan hadir nanti kuwalat sama pimpinanmu Alvatarz , Untuk umat Majapahit yang Kristen dan sering datang pertimbangkan Nasihat Alvatarz di Komentar kalau Hyang Suryo Penipu, Budha pun sudah terbongkar Penipuannya ternyata menipu baik orang disuru ber darma, Hyang Suryo pun sudah terbongkar penipuannya yaitu memberi contoh Odalan dan Caru adat Kafir menurut Kristen Alvatarz dan Islam Karyono Padahal Odalan dan Caru ini untuk Keluarga nya yang masih Kafir sebab ada islam menyebut selain dia Kafir, juga ada Orang Kristen menyebut selain dia kafir , akhir nya yang mana kafir tidak jelas yang jelas saling mengkafirkan dan ini tidak bisa menghentikan Adat asli Negri ini ttd. Panitia Odalan Gusti Kampial, Gusti Heker, Gusti Noko dan team. Numpang di Negara Kafir, Pemilik Negara di katakan Kafir lalu di tumpas tanahnya diduduki, merasa Pemilik Negara lagi penduduk asli Kafir disalahkan terus Ilmu apa ini? Jaman Maju Orang pada Sekolah, mau di gblog kin terus , Orang jujur dan percaya Karma dikibulin terus dianggap bodoh oleh Orang pinter belajar yang belajar dari kitab Ngibul adat Negara Tandus Kering krontang, Sudah bisa hidup dinegara subur makmur yang punya adat sendiri terbukti bisa menyatukan masih kurang terima memaksakan Adatnya yang sok benar, endak salah Bencana akan terus tiba, kita tonton saja ya enak saja siap mati wong sudah kenyang menjajah dan menikmati Tanah yang subur makmur tapi kalau bisa jangan mati disini donk sana pulang dulu ke Negara kecintaan MU,- sampai Bali tidak bisa Pembersihan Ngaben Masal kalau ada Panca Wali Krama, Mesti nya Pemda Bali bikin peraturan tinggal di Bali harus di bakar kalau mati, biar tidak menuhin tanah Bali yang kecil kan bisa habis utuk kuburan? Contoh Surabaya Jawa Timur Kuburan Tumpang Tindih hingga Pemda bikin Krematorium tempat bakar mayat, Drs. Matadjit Anggota DPRD sampai kampanye Orang mati supaya di Bakar ini di Jawa lalu bagaimana Bali? Kengken Bli Mangku? niru Jawe sae ! Jawe Luas ngongkon Ngaben, Bali cenik ngae seme slam ? bweh! Tu Prande, Tu Gusti, Tu Dewa ayo rapat Adat Majapaet anggo "Ngaben" ne onden Nganggo pang sing Leteh tanah Bali ne Bli. Bise Kedas/ sing leteh liu Bangke tanah he yen Karye Pance Wali Krame Pikir Pikir Bli beneh ape Sing? de Rage dadi nak kalah terus. Tamu harus Tunduk dengan Tuan Rumah buktinya Nyepi Sukses didukung Dunia Ngeletehin Tanah? Odalan Kawitan di Pure GWK 2 Nopember Bli Pang sing leteh jagate, Pang Demen Kawitan Wisnu ne saking Majapait, Inggih Bli? Matur Suksme Bli Tiang nak Buleleng agak kasar Ampure Bli Om santi santi santi Ommm.[Satpam Suwade]
Demikian rukun dan bersatunya kalau sudah berada di Pura Majapahit, juga Satgas dari Tulung Agung mengawal Wakil Ketua DPRD datang tumpengan bersama Ketua PHDI waktu itu, Suasana Kerukunan ini kini hilang sudah dengan ditutup nya Pura Majapahit yang di tuduh "MENG HINDU KAN ORANG" padahal jelas mereka datang untuk Leluhur bukan Agama, sebetulnya mereka tahu semua, cuman kita maklum ajaran kerukunan Tabu /Haram terbukti Kristen saja di Tumpas, padahal saudara sama sama turunan Ibrahim, jadi sekali lagi maklum 1965-1966 masih membayang bagaimana selain islam di Tumpas sampai Akar Akar nya,dari kaca mata Islam entah aliran apa tentu ini harus diberantas, lawong saudara kristen saja di tumpas apalagi Aliran Kafir suka Nyuguh dan Tumpengan demikian pandangan Imam Karyono yang GURU TERBANGAN dan SAMROH ini, yang aneh Camat, Ketua Ansor Khoirul Huda bahkan Ketua Fraksi PKB anggota DPRD Mojokerto ikut mendukung imam / Takmir Karyono, ini suatu keanehan, mendukung apa berkomplot masih diperlukan KAJIAN ILMIAH oleh Pakar Hukum, Theologi, Arkeologi, Intel Polda dll. Kini suasana Trowulan Sunyi sepi tidak kelihatan Orang berpakaian Adat Bali ke Pura Majapahit karena akan diseret Keluar oleh Takmir Karyono, Bayangkan kalau Gus Lukman datang dikira China dan diseret di injak injak Imam karyono? RUNYAM , Sangat menyedihkan dan Memilukan disebuah Negara Merdeka masih berlaku hukum BAR BAR yang dinegara nya maju dengan HAM sedang kita mundur 500 tahun persis Ketika islam Numpas Kafir Majapahit / zaman Perang Salib di Arab sampai lari ke Gunung Gumumg dan Bali.{Buku Tan Khoen Swie Babad Kadhiri} Juga rombongan India dipimpin Bapak Mohan sampai Kerauhan Dewa Wisnu {Alvatarz jangan komentar dulu nanti menghina Negara India} dan akhirnya Tamu dari India berdatangan bahkan bawa Piring Kuna bisa terbang untuk AGNI HORTA hingga menambah Kesempurnaan Pura Majapahit sesuai kitab WEDHA acuan Agama Hindu dimana Agni Horta adalah Upacara Sakral yang harus dilaksanakan.{Rombongan India membagikan Kitab Bagawad Gita sampai ribuan jumlahnya untuk dibaca umat yang berebutan ingintahu kisah Harjuna} Rombongan dari China dipimpin Kantor Perdagangan juga acara Doa bersama [ memberikan buku Budha agar umat berdharma bagi etnis China], Juga Kyai Machandy Wahyudi nyumbang Quran yang diterjemahkan untuk umat islam yang membutuhkan juga nyumbang Musola kecil kalau ada tamu ingin solat tidak ditempat sembarangan bahkan di musola kecil pernah solat seorang Kapolda, Tokoh Tokoh Islam dll, Spritualis Mancanegara ikut meramaikan dan memang dunia sangat mengagumi Majapahit dengan menyerbu Bali yang melaesatrikan Adat ini Padahal Trowulan Pusat Majapahit. Budayawan Ratno Timoer juga sering datang semua ini bukan isapan jempol Penduduk Trowulan belum Gila semua mereka menyaksikan Zaman Pura Majapahit belum di tutup dan menikmati hasil baik Warung maupun Souvenir Pak Sukran dari Kedung Wulan saksinya jualan souvenirnya ludes di beli tamu ketika mangkal didepan Pura Majapahit kini hanya gigit jari anak nya pun yang semata wayang meninggal dunia menyusul Camat Trowulan yang nutup Pura Majapahit, Bayangkan 100 bis datang sampai Restoran 15 km dari rumah Hyang Suryo ledes habis sampai Aquanya dibuang butuh botolnya tempat Tirta, inilah kisah nyata yang harus di tumpas, tapi ya maklum Bung Karno Pendiri R.I penggali Pancasila juga di Tumpas berikut pengikut nya sampai akar akar nya, 500 tahun Majapahit pun di Tumpas, Merdeka juga Majapahit di Tutup takut Ajaran Arab tersaingi Arab yang mana? tanyalah sama "RUMPUT YANG BERGOYANG" {Kelak Dunia pun akan di tumpas oleh Alvatarz tapi kapan kiamatnya}Mumpung kita masih hidup marilah kita Lestarikan Adat Leluhur sendiri Yaitu Odalan dan Caru untuk keselamatan dan Pura Majapahit tidak memaksa Orang Bali ikut Odalan nati Alvatarz marah kok Percaya sama Kiyai Haji Suryo, sebelum Kiyai Haji Suryo Lahir Bali sudah melestarikan Adat Majapahit jadi tidak perlu ada Kyai, Haji, Pakar, Pendeta, Alvatarz, dll untuk ngajari Orang Bali percaya, sampai kapanpun Orang Bali selalu Odalan dan Caru di mrajan, Sanggah, Pura, Paibon dll dsb dst, Hyang Suryo di Undang ke bali oleh segelintir sisa sisa Majapahit jadi jangan khawatir Umat Alvatarz di Bali terpengaruh, ini mirif di Trowulan umat Islam Tokoh Karyono nya khawatir ditarik Hyang Suryo dan terpengaruh oleh Penyebar Hindu Hyang suryo, jadi ke Bali jelas tidak mungkin Hyang Suryo menarik Orang, yang sadar saja banyak kok ditarik, sekali lagi pada Alvatarz janganlah curiga Hyang Suryo mencaplok umatmu. Semua Keturunan Majapahit ingin Odalan di Bali kalau ke Trowulan sampai diseret keluar Pura mirip jiwa Alvatarz/Karyono yang iri umatnya percaya sama Kyai Haji Hyang Suryo semoga Alvatarz dan umatnya membaca ini dan pikiran busuk nya tidak diungkap didepan umum yang menambah kebusukan Bangsa ini, yang sudah di cap bangsa budak, pada tinggal dibawah jembatan di Arab, banyak pulang mati diperkosa dll, tapi semua hak asasi tidak bisa ditutup lagi itu kebusukan disimpanpun akan bau "Sepandai pandai orang menyimpan bangkai, akan keluar/tercium bau nya" ini pepatah SD syukur yang mengeluarkan bau yang berbau sendiri. Sekali lagi bagi Pencinta, Pendukung, Keturunan yang sudah berjuang untuk Odalan nanti tanggal 2 November 2009 Pura Majapahit GWK Odalan
Panitia tidak memaksa dan Para pengikut alvatarz yang ngaku kristen jangan hadir nanti kuwalat sama pimpinanmu Alvatarz , Untuk umat Majapahit yang Kristen dan sering datang pertimbangkan Nasihat Alvatarz di Komentar kalau Hyang Suryo Penipu, Budha pun sudah terbongkar Penipuannya ternyata menipu baik orang disuru ber darma, Hyang Suryo pun sudah terbongkar penipuannya yaitu memberi contoh Odalan dan Caru adat Kafir menurut Kristen Alvatarz dan Islam Karyono Padahal Odalan dan Caru ini untuk Keluarga nya yang masih Kafir sebab ada islam menyebut selain dia Kafir, juga ada Orang Kristen menyebut selain dia kafir , akhir nya yang mana kafir tidak jelas yang jelas saling mengkafirkan dan ini tidak bisa menghentikan Adat asli Negri ini ttd. Panitia Odalan Gusti Kampial, Gusti Heker, Gusti Noko dan team. Numpang di Negara Kafir, Pemilik Negara di katakan Kafir lalu di tumpas tanahnya diduduki, merasa Pemilik Negara lagi penduduk asli Kafir disalahkan terus Ilmu apa ini? Jaman Maju Orang pada Sekolah, mau di gblog kin terus , Orang jujur dan percaya Karma dikibulin terus dianggap bodoh oleh Orang pinter belajar yang belajar dari kitab Ngibul adat Negara Tandus Kering krontang, Sudah bisa hidup dinegara subur makmur yang punya adat sendiri terbukti bisa menyatukan masih kurang terima memaksakan Adatnya yang sok benar, endak salah Bencana akan terus tiba, kita tonton saja ya enak saja siap mati wong sudah kenyang menjajah dan menikmati Tanah yang subur makmur tapi kalau bisa jangan mati disini donk sana pulang dulu ke Negara kecintaan MU,- sampai Bali tidak bisa Pembersihan Ngaben Masal kalau ada Panca Wali Krama, Mesti nya Pemda Bali bikin peraturan tinggal di Bali harus di bakar kalau mati, biar tidak menuhin tanah Bali yang kecil kan bisa habis utuk kuburan? Contoh Surabaya Jawa Timur Kuburan Tumpang Tindih hingga Pemda bikin Krematorium tempat bakar mayat, Drs. Matadjit Anggota DPRD sampai kampanye Orang mati supaya di Bakar ini di Jawa lalu bagaimana Bali? Kengken Bli Mangku? niru Jawe sae ! Jawe Luas ngongkon Ngaben, Bali cenik ngae seme slam ? bweh! Tu Prande, Tu Gusti, Tu Dewa ayo rapat Adat Majapaet anggo "Ngaben" ne onden Nganggo pang sing Leteh tanah Bali ne Bli. Bise Kedas/ sing leteh liu Bangke tanah he yen Karye Pance Wali Krame Pikir Pikir Bli beneh ape Sing? de Rage dadi nak kalah terus. Tamu harus Tunduk dengan Tuan Rumah buktinya Nyepi Sukses didukung Dunia Ngeletehin Tanah? Odalan Kawitan di Pure GWK 2 Nopember Bli Pang sing leteh jagate, Pang Demen Kawitan Wisnu ne saking Majapait, Inggih Bli? Matur Suksme Bli Tiang nak Buleleng agak kasar Ampure Bli Om santi santi santi Ommm.[Satpam Suwade]