Sandiwara, Dagelan, Ludrukan, Kartoloan dll adalah pertunjukan hiburan di Negri ini, dari persoalan Hukum, Politik, Selebriti dan Rumah Tangga. Kini berita utama lagi ngetren, segi Hukum lagi di TV-TV Nasional tetap mendominasi, tapi pagi ini ada lagi yang unik di Semarang, sebuah Aliran Sesat kembali di beritakan, namanya lupa hanya ingat ada disebut "MAKRIPAT" nya, kalau tidak salah Sareat-Hakikat-Tarikat-Makripat, sebuah ilmu dalam Islam, Penulis pernah bertemu seorang Daeng yang menurut orang banyak sudah yang Makripat, orang yang terkenal dengan Makripat ini WAH....!!, memang bukan main - main, demikian hebatnya orang ini sampai jam Solat di Tunda untuk Menghormati orang, bahkan di suguhi makanan yang ada Babi nya pun dimakan, Babi nya dipinggirkan di ujung piring. Pengetahuan tentang hidup, pergaulan, Agama Orang Makripat sangat Mumpuni dan diacungi Jempol, boleh dibilang orang ini bisa bergaul ke Semua Agama dan tidak menyalahkan, Orang Makripat mementingkan Kerukunan, Perdamaian, bahkan tidak mau ngurusi orang tentang Keyakianan, senang ngobrol kebaikan, pertemuan dengan orang aneh seperti Nabi Kidir, Mendapat Ilmu, Sudahlah pasti menyenangkan. Hampir sama dengan Makripat ini adalah "Orang Tua Kejawen atau ilmu Jawa Kuna" kenapa Kejawen ? karena arti Jawa itu adalah Baik, tahu adat, Unggah Ungguh, dan Melakukan Kebaikan. Jadi bisa dibilang Kejawen atau menuju berbuat baik. Makripat ini pun sebetulnya suatu istilah Keren untuk Bebas, Mungkin tidak solat yang dipamerkan, bisa menunjukkan dan diakui masyarakat sekitar kalau memang pelaku Makripat ini baik tanpa cacat perbuatannya tapi jarang ke Masjit dan tidak fanatik ini yang jadi masalah sekarang yang ditonjolkan harus ke Masjit dan pinter solat ngerti jihat apal Quran dan Hadist, tapi untuk kacamata Sariat urutan pemula ilmu Makripat tadi tentunya dianggap Nyeleneh atau Aneh atau agak lain karena melakukan yang tidak Umum, Lha.... perbuatan tidak umum ini ditangkap lain, Karena dianggap baik, maka Penggemar, simpatisan, ada yang ngaku murid atau apapun yang dekat dan mendukung lalu meniru perbuatannya, inilah kemudian membuat Celaka dan dianggap Sesat karena ketika ditanya disuru Menjelaskan oleh islam Arab yang anti Kebaikan tidak bisa menjelaskan apalagi tidak hafal Quran dan Hadist Padahal Gurunya sangat Hafal sebelum jadi Makripat, akhirnya muncullah cerita yang tidak Lazim hanya baiknya saja yang ditonjolkan padahal Islam Arab bukan butuh baiknya tapi harus bisa ikut Adat dan Kitab Padang Pasir seperti numpas Kristen yang saudara sendiri, menuduh Orang selain Islam Kafir, dan bisa membunuh Kafir, sekarang Nge BOM, kalau tidak bisa, dan ingin berbuat baik seperti Makripat harus rela dituduh Sesat. Bagi Makripat Asli tentu nya tidak mengajarkan sesuatu, sebab itu untuk Dirinya Pribadi agar Baik dan dia merasa kalau baik bisa Selamat, mati nya atau di terima Alloh, tapi bagaimana menghindari Orang yang menghormati, dan karena kebodohan [menurut Islam yang benar melaksanakan Quran dan Hadist Arab asli] dan Haus Ilmu Baik akhirnya dibuat Panutan, dan apa yang dilakukan Sang Makripat di anggap Benar, bila si Makripat ini lolos tidak di Sesatkan hingga Mati, Selamatlah Orang ini, Nama nya akan tetap di Kenang jadi Orang Baik dan bahkan di Kultuskan Makam nya banyak yang nyekar dan bakar Kemenyan sekarang Dupa bahkan dibuatkan Pendopo tempat Tirakat dan Tumpengan yang jelas Musrik menurut Islam Arab padahal Orang Makripat yang di Jawa dianggap baik padahal Orang Jawa tidak tahu karena kebodohannya kalau Nabi Muhammad saja tidak boleh di kultuskan di Sekar bahkan di Obongi Dupa, Lha... yang belum mati sudah kena Sesat lalu di Panggil ke Bakesbang seperti Aliran Makripat di TV yang kejadiannya di Semarang, dan di usir dari rumah kontrakannya karena akan menyebarkan kesadaran Jawa nanti menyulitkan Teroris cari Pengantin Bom Bunuh diri [TV 17/11] Ini mirip cerita para Pahlawan seperti Jendral Sudirman yang untung sudah Tewas sebelum ada G 30 S PKI dan banyak lagi yang Tewas lama mereka aman tetap sebagai Pahlawan dan Istirahat Tenang di Taman Makam Pahlawan, lha... yang hidup sampai ada Penumpasan PKI 1965-1966 atau Nasional [NAS] dan Komunis {KOM} agak sial, karena banyak yang di cap terlibat PKI lalu hilang Kepahlawanannya, bahkan ada yang di Bunuh seperti Guybernur Bali Soetedja Hilang tak tentu Rimbanya diculik, dan ada yang hanya di Tahan tampa pengadilan seperti Bung Tomo, Pahlawan Laksamana Jhon Lie terpaksa 1967 berhenti karena Bung Karno jatuh dan kebetulan etnis China, Termasuk Pahlawan PETA Shodanco Soepriadi yang sembunyi menyamarkan diri atas nasihat Bung Karno pikirnya aman Reformasi lalu membuka diri tapi sayang malah jadi cacian tidak ada yang mengakui ini kalau tidak salah orang Semarang tempat Berita TV tentang Makripat demikian Hebat nya Bung Karno yang sudah tahu nasib para Pahlawan pendukungnya hingga menyuruh Soepriadi jangan Tampil sebelum dirinya meninggal ternyata "Keluron" juga Soepriadi ini tampilnya mestinya menunggu dulu sampai Beliau mati kan diakui, tentunya lain lagi Jaman Majapahit 1478 Malah Orang Majapahit di Tumpas tapi yang tidak mau masuk Islam malah lari ke pegunungan dan Bali yang masih bebas Muja Dewa sampai sekarang. Penumpasan berhenti zaman Belanda 1598-1942 dan Zaman Bung Karno 1945-1965, Sekarang malah Makripat di Semarang lebih untung hanya di usir dari rumahnya tanpa harus lari ke Gunung, Orang jaman dahulu di pedasaan banyak yang mirip Makripat ini, mereka sudah tidak memakai Lebel Agama tapi memberi contoh kebaikan yang bahasa jawa LELAKU / NGELAKONI JOWO / NGELMU KAWERUH / MAKRIPAT / SANGKAN PARANING DUMADI, tapi ini dahulu sebelum 1965 di Era Bung Karno yang NASAKOM, 1965-1966 dimana orang macam begini Banyak yang di bunuh / di tumpas habis karena tidak ke Lebel Agama Islam hanya berbuat baik tidak ke Masjit, lebih mengutamakan baik tadi akhirnya di tuduh tidak ber Tuhan NAS dan KOM sebab Islam tidak memerlukan kebaikan yang bisa numpas dan Nge Bom Kafir itulah yang baik, setelah penumpasan Aliran Nasional dan Komunis / PKI dan yang tidak ke Masjit yang gencar dilakukan 1965-1966 yang tinggal hanya A nya yaitu Agama Islam saja, jarang ada orang Makripat begini lagi, Tokoh Agama Islam indentik dengan ahli Dakwah apal Quran dan Hadist, Punya Masjit, ahli menjelek kan Kristen dan Kafir dan pemecah belah nutup Pura, bakar Gereja, dalam setiap pidato di pengeras suara Masjit nya contoh Allah tidak punya Anak, ini nyindir dan memojokkan Kristen dan Katolik yang menyebut Jesus Anak Allah pidato ini sampai saat ini pun masih ada Penulis masih mendengar dan sudah bertemu Pengurus Masjit katanya itu juru dakwah dari Pusat jadi Allah tidak punya anak memang "Pidato Topik Tetap" karena merasa Kristen musuhnya kebetulan sebelah Masjit Orang Kristen agar Umat Islam membenci Kristen, cerita cerita Arab tentang kepahlawanan menumpas Kafir yang penulis kurang hafal yang ingat Umar Bin Katap, Rukun kelima naik Haji paling gencar juga , mengafirkan orang nyembah Berhala atau Patung Batu padahal naik Haji untuk Nyium Batu hitam ini tidak disadari dll, pokoknya jarang ada pelajaran Kejawen, Cinta Tanah Air, Budaya Persatuan, Nasionalisme, Adat Tanah yang Subur Makmur dan berbuat Kebaikan ini, Jadi semua Ceritanya penuh ke Cerita Arab lah [Zaman Perang Salib yang berhasil menumpas Kafir Kristen] yang tentang Padang Pasir bicara nya, Era sekarang hampir tidak ada lagi orang Makripat, yang memberi contoh Baik seperti dimasa lalu, Kerukunan pun sudah tidak ada lagi [Lihat TV perusakan Aliran / Agama dituduh Melecaehkan Islam mendominasi Beritanya], perbandingan ajaran juga di pedesaan sudah tidak ada karena semua sama Islam nya Corong pengajian berlomba lomba saling mengeraskan suara tumpas Kafir hingga Kolonel Agung Poerbajagad Trowulan rumah dan tempat sembahyangan nya di hancurkan tahun 2000 awal, Hyang Suryo juga Trowulan Pura nya di serbu, di Bom dan di tutup dilarang kegiatan dalam bentuk apapun tahun. 2001, Gereja ajaran Kristen pun sudah jarang ada, ijin bikin Gereja baru jangan mimpi turun, juga ajaran Kejawen yang sudah di tumpas memang ada pun diawasi ketat oleh Mata Mata Islam dan siap disesatkan dan di panggil untuk di sidang oleh Tokoh Agama Islam dan Pemerintah Desa nya kemudian dibubarkan pimpinannya di Tangkap, Gereja Kristen ada di jalan raya sisa Belanda dan pengikut nya bisa di hitung jari dan mengelompok tersendiri di kucilkan kalau di Pedesaan ada kesempatan Gereja ini pun di Hancurkan dan Natal 2000 gereja gereja di Mojokerto di Bom [Daftar Gereja yang hancur di Tempo]. Dan hidup pun penuh Sandiwara tidak ada ikatan jiwa hanya pura pura baik kalau bertemu muka dibelakang ngrasani dan menjekekan. Dengan adanya TV menyebut Makripat maka terkenanglah Penulis dengan cerita lama apa itu Makripat yang tertumpas, mirip Makripat Orang Saptodarmo yang baru di hancurkan di Jogja [TV] memang aneh di Negri ini [boleh dibilang Republik Mimpi] untuk berbuat baik pun di Sesat kan jadi orang harus kelihatan rajin ke Masjit dan pengajian serta solat tidak telat, Pinter memecah belah Nyerbu Orang Hindu,Kejawen dan Orang Baik bahkan merangkul Camat yang baru menjabat untuk membuat Keruh suasana pokoknya dengan Se Agama dan se Iman tidak nyimpang dari Islam asli Arab jaman perang Salib dimana berhasil menumpas Kristen Aliran Jesus yang disini tambah musuh lagi Hindu dan Kejawen yang bertentangan Adatnya dengan Islam, Kalau dipikir Orang Berkreasi tidak merugikan Orang, hanya berkelompok melakukan suatu Perbuatan yang baik menurut Ketua Kelompok nya atau kebebasan bersarekat [UUD 1945] jangan mimpilah Bangsa ini bisa melakukan, tapi sejak 1965 dimana selain Islam di Tumpas di cap Komunis / PKI Negri ini sudah tidak ada kebebasan lagi melakukan perbuatan baik pasti diawasi dan di Sesat kan seperti berita Pagi TV17-11-2009, ada lagi berita di Aceh yang sudah Sariat Islam Wanita pakai Jin ketat di oprasi polisi Sariah alasan tidak boleh menunjukkan Lekuk Tubuh yang merangsang Syahwat, lalu tugas Polisi RI ?, dan ada Hukum cambuk lagi untung ini di Aceh Serambi Mekah yang kena Tsunami, Gempa dan Banjir Bandang di Sumatra Utara ini, Lalu Irian ? apa harus jadi Negara Anymisme? mau jadi apa lagi ? mestinya pemerintah tegas yang ingin hidup suasana Hukum Islam ngumpul di Aceh saja, Jawa harus tegas Habib Habib supaya di Aceh ngurusi Ngoprasi pelanggar Sariat Islam, buatlah kelompok-kelompok Agama Islam lalu berlomba mana paling baik di beri Piala Allah, Metro TV memberitakan Pahlawan Jhon Lie Yang selalu membawa Alkitab / Injil / Bibel dan membaca Ayat nya diatas Kapal Boat waktu perang kemerdekaan karena orang Manado Sulawesi Utara kuat Kristennya lha... di Manado bisa ngumpul orang Kristen dengan aman, kalau Pancasila jelas sudah bisa dilihat di Bali penduduknya masih percaya Karma tidak suka Jahil sama orang berlainan Agama, itu di Indramayu ada Dayak Hindu Budha yang dibubarkan sebaiknya di beri tempat di Kalimantan yang banyak Dayak nya Bikin Adat Dayak Maju menarik Parawisata tanpa diganggu Islam dan Kalimantan bisa dikenal Dunia setelah Bali dengan Tarian Dayak yang menarik dan Musik nya yang Unik, Oh..ya.. Irian untuk Agama Prasejarah Muja Mumi Jongkok sambil menari tabuh Gendang yang penuh ke MISTK kan, kalau ini dilaksanakan semua daerah jadi Parawisata Hebat mana yang paling ramai di kunjungi Touris dan menarik Adatnya dimata dunia, masing-masing berlomba bikin acara Adat yang menarik minat pendatang tamu saja atau Tourist jadi Negara ini niru Arab saja: Irak Siah saja, Iran Suni saja, Arab Wahabi saja dll. Indonesia kan untung ada Pemerintah Pusat yang ngayomi kalau Timur tengah berdiri sendiri-sendiri, Wah.. Malang Jawa Timur lagi masuk TV dulu Ustad Roi Solat berbahasa Indonesia bikin heboh dan di sesatkan MUI di Tangkap Polisi sebab bahasa Allah hanya bahasa Arab, Allah tidak mengerti bahasa Indonesia, kini MUI Malang bikin heboh Dunia lagi dengan unjuk Gigi Meng HARAM kan film "KIAMAT 2012" kalau kemarin MUI Pusat ngurusi Bintang Film Porno Jepang, ini sama juga ngurusi Film kalau bintang Film Jujur dan berterus terang profesi dikatakan Haram, ini film khayalan Kiamat juga Haram lau mau dibawa ke Arab zaman perang Salibkah Negara ini?, dan Sekarang agar aman lebih baik Ludrukan, Melawak, Kartoloan, Dagelanan dll di Repubik Mimpi saja Aman bisa bebas aman tanpa di sesatkan dan di Haramkan [Artikel Adji Kiroto] diterbitkan Komang Edy dan di Edit Gusti Heker 17-11-2009,-