Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch Portuguese

twitter

Kamis, November 12, 2009

SEJARAH PRATIMA DURGA TANGAN SERIBU KADHIRI DI BALI

Pratima setinggi 45 sentimeter dan terbuat dari Batu ini berbentuk Siwa Parwati / Uma / Durga Bertangan Seribu sedang China menyebut Jenso Jien Yen Kwan Se Yin Po Sak, Asalnya Pemujaan Keluaraga Kerajaan Kadhiri Trah Sri Wilatikta Barahmaraja dan selalu di Taruh Plangkiran agar mudah dipindahkan Berkuasanya Pemerintahan Islam dan dihancurkannya Candi candi Pelinggih Pratima di Jawa, Pratima ini Sempat Berada di Pura Majapahit Trowulan sejak 1997 agar bisa selalu di Upacarai, dan Akibat Pura Trowulan ditutup 2001 lalu Bhatari Durga dengan Plangkirannya sempat Melinggih di GWK 2004-2007 dan Sekarang Melinggih di Pura Ibu Majapahit Jimbaran dengan Candinya Terindah di Nusantara, Mirip Candi Aslinya yang sudah Hancur, dan dibuat dari Bata Merah mirip aslinya, Yang bentuknya sangat Cantik, Indah dan mengagumkan Dunia yang peresmiannya di Hadiri Utusan China, Taiwan, Jepang, India dan  Juga Anggota Word Hindu Youth Organization,

Demikian Pratima ini sangat Unik karena bisa Menyatukan Hindu dan Budha, Mirip Zaman Majapahit dimana Ageman yang dianut adalah Siwa Budha, Bukan hanya Pratima dari Batu saja, juga Pratima Zaman Perunggu, Hingga Zaman Besi dan Mas, Pratima ini dari Batu dan Emas 11-11-2009 diikutkan ke Pura Beliau sendiri Yaitu Pura Durga Kutri yang juga sudah berusia 1000 tahunan,

Sungguh Peristiwa Langka Pratima ini bisa ikut Upacara di sebuah Pura yang Utuh dan selalu di Upacarai sejak 1000 tahun tanpa pernah berhenti, dan tidak ada duanya Pura Durga Kutri ini Sebab bisa dikatakan Satu Satunya Pura Durga Tertua di Dunia yang Upacaranya Siwa Buda Majapahit tetap lestari sejak dahulu sampai kini, di Jawa ada Candi Durga tapi sudah Kondisi Rusak seperti Candi Tribuana Tungga Dewi di desa Ngrimbi Trowulan dan sudah 500 tahun tidak Pernah Upacara Odalan dan Caru mengingat di Wilayah itu penduduknya sudah berganti Agama Islam jadi tidak mungkin Candi yang dianggap Berhala di Upacarai,

Demikianlah nasib Leluhur di Tanahnya sendiri di Benci Penduduk yang nota bene Keturunan Majapahit juga, tapi sudah ganti Agama Islam, dimana sekarang terbukti Penduduk yang melupakan Leluhur Sendiri nasibnya Tragis Susah Hidup Makan nasi Aking / Jemur / Karak sampai Kerja di tanah yang dicintai yaitu Arab dan Tinggal dibawah Jembatan disisi Lain Rombongan Haji Plus tinggal di Hotel AC tanpa perduli bangsanya sendiri lagi tinggal dibawah Jembatan menanti Uluran tangan, bahkan hampir tiap hari ada Mayat Wanita dikirim pulang yang menjadi tangisan Keluarganya jadi bukan berhasil malah pulang jadi mayat [berita TV], Bencana pun Lumpur lapindo, Wereng / Tikus , Banjir Bandang, Kekeringan, sumur Keluar Api, Angin Besar, Gempa, Air Laut Naik kedaratan [Tulisan Sabdopalon cocok dengan berita TV] dll Bencana, Akibat Masyarakat Melupakan Bibit Kawitan nya dan memuja Arab jaman Perang Salib, dengan sudah tidak mau Upacara untuk Menghormati Tanah Air, Untung hanya Bali yang tetap menjaga Adat dan bisa dilihat di Pura Durga Kutri ini yang selama 1000 tahun tetap eksis Upacara dan Blahbatuh Desanya  belum dijajah Islam sangat Tenang Aman dan Damai penduduknya Makmur tidak ada yang mati di Arab, masih Utuh Candi/Pura nya dan adat Upacaranya, Mengagumkan sekali,

Jadi Untuk mencari Adat Majapahit memang tinggal Bali yang melestarikan hingga Dunia bila ingin menyelidiki Adat yang Pernah Menorehkan Sejarah Pemersatu, Pembuat Hukum Persatuan di Dunia bukan Hukum Perpecahan dan Perang Islam yang melarang Adat leluhur Negri ini, Adat Adiluhung itu kini hanya ada di Bali, Pusat Majapahit Trowulan pun dahulu ada Pura Majapahit yang bisa menyatukan tapi kini ditutup dan dilarang Ritual dan Kegiatan dalam Bentuk Apapun mengingat Adat Islam sangat bertentangan dengan Adat Bali Majapahit dimana adat Islam saudara sendiri Kristen di musuhi sampai Kiamat bahkan kalau ada kesempatan di Tumpas habis itu Kristen di Timur Tengah Gereja Gereja dirubah jadi Masjit dan di Indonesiapun Kristen dipersulit sampai Mahasiswa Theologi Kristen hari ini [12/11]masih Demo Mulut dijahit karena Kampus nya dihancurkan dan tinggal dibekas Gedung Walokota Jakarta Barat yang mau digusur lagi, Sedang Adat Kita dimana Orang masih membuat Sesaji Odalan dan caru dimana tidak di kenal di Arab karena hanya ada Kurma itupun bukan untuk Sesaji.

Demikianlah suatu Peristiwa Unik gara gara ditutup nya Pura Trowulan Pratima Durga Tangan Seribu bisa Mampir ke Pura nya sendiri yang lestari sejak 1000 tahun yang lalu, Juga dibawa Topeng / tapel gajah Mada dari Logam ikut Mendampingi Pratima dari Mas Ibu Tribuwana Tungga Dewi dari Pura Ibu Jimbaran memang waktu itu tidak sempat terpublikasi karena mendadak ada Kerauhan agar Topeng / tapel itu diikutkan sebab Blahbatuh juga Punya Topeng / tapel Gajah Mada tapi dari Kayu, Adat China Shio memang ada Logam, Kayu, Mas, Tanah, Api dan Air, dan 11-11-2009 Pendeta dari China yang bersama Mr. Anton dan Mr. Tjun Fe hadir mengatakan Pratima / Kimsin Durga / Kwan Im dari Zaman Batu ini sangat Tua dan Besar Getaran nya mangkanya kalau tidak kuat pasti Kerauhan kata Biksu China ini kepada Mangku Agung GRP Nokoprawiro malam harinya padahal gelap Listrik Padam Biksu China ini hanya merasakan tanpa melihat Pratima / Kimsin nya, Ini Tapel Ke Pura Durga Kutri ada 2 unsur yaitu Logam dan kayu sempat Menyatu Niskala nya, Dimana terbukti banyak nya Kerauhan ketika Upacara di Pura Durga Kutri yang Manivestasi Mahendradata Ibunda Parbu Airlangga yang baru 2 November Odalan di GWK, Kini Ibu nya bisa mengunjungi Pura nya untuk pertama kali sejak 1000 tahun, Semua ini seperti Kebetulan saja, Baru habis Odalan Purnama kelima 2 November 2009 untuk Prabu Airlangga Kawitan Jawa Bali lalu 11 November 2009 Ibunya Malah diundang Ke Pura nya yang dibuat sjak Zaman Udayana [ Jumlah Tanggal angaka 2  11=2 ] Yaitu Siwa-Budha. 09 Dewata nawa sanga. Juga angkanya agak unik kalau dilihat. tapi jangan terlalu diutamakan sebab Orang sekarang sudah Pintar dan lupa Budaya sendiri nanti malah dianggap Tahayul oleh Agama Islam Terbesar di Negri ini yang selalu menyalahkan Orang dengan  meng Kafirkan, Musrik, Berhala, Tohut dll melarang yang menyekutukan Setan dengan Allah, sebab selain memuja Allah adalah Kafir dan sesat terbukti Pura Majapahit Trowulan tidak boleh Kegiatan Ritual Leluhur.yang dianggap setan,

Demikianlah Peristiwa langka yang baru pertama sejak 1000 tahun ini Semoga menjadi Tulisan Langka pula di Blog ini semoga membawa Wawasan bagi Bangsa Indonesia yang sudah melupakan Adat Budaya Leluhurnya dan mengikuti Adat Islam Arab Jaman Perang Salib yang kerjanya Numpas Kafir termasuk Kristen saudara nya sendiri sama sama muja Allah dan sampai detik ini malah Perang Terus dan bangsa kita diseret untuk ikut perang diajari membenci kelompok lain seperti Amerika, Israel dan bangsa yang bukan Islam dan karena bangsa kita Jujur dan dianggap Bodoh maka Sukseslah ajaran Perang ini, bahkan Tanah yang subur Makmur inipun dibenci lebih menyucikan tanah arab yang kering krontang padang pasir, Untung bali masih sulit di Islam kan hingga Lestarilah Pura Durga Kutri Mahendradata selama 1000 tahun SELAMAT UNTUK BALI,-  Jimbaran 12-11-2009  [Team Ahli Pratima The Majapahit Center]
Ingin Partisipasi Komentar