Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch Portuguese

twitter

Rabu, November 11, 2009

PERINGATAN HARI JADI MAJAPAHIT DI PURA IBU JIMBARAN

Pura Ibu Majapahit Jimbaran sejak 9 November 2009 Sibuk membuat Sesaji untuk Hari Pahlawan dimana Para Pahlawan adalah Leluhur Bangsa juga yang sudah Berjuang untuk Kemerdekaan Bangsa, Suasana Meriah disisi Lain The Soekarno Center juga mengadakan Upacara di Bali Bich Hotel 10 November Juga Bali Bich Hotel Tingkat 10 yang pertama di Indonesia ini pada Ber Kumpul Mobil mobil Tua dan Mobil yang pernah di Pakai Bung Karno Presiden Pertama dan Pendiri Republik ini, Sri Wilatikta sehabis Undangan di Soekarno Center langsung melihat-lihat Mobil Tua ini didampingi DR Gede Panitia, Juga Ibu Sukmawati Kelihatan bersalaman dengan Brahmaraja, "Jangan lupa besok..Hyang" kata Sukmawati Putri Bung Karno ini kepada Brahmaraja XI yang akrab dipanggil Hyang Surya mengigatkan 11 November besok ada Upacara di Pura Durga Mahendradata (Pura Durga Kurthi), Suasana hiruk pikuk, Brahmaraja XI di Bali Bich ini  juga ikut menyaksikan Peresmian Hak Perlindungan Intelektual, dimana Batik sudah diakui UNASCO menjadi Hak Intelektual Bangsa ini 1 Oktober yang lalu, Acara yang dihadiri Menkumdang, Dan Rektor Universitas Mahendradata sebagai ujung tombak Pelestarian dan Perlindungan Karya Intelektual agar tidak diklaim bangsa lain.


Tampak di Hotel Tua yang pernah terbakar tapi masih kokoh, Dimana sebuah kamar yang pernah ditempati Bung Karno tidak terbakar yang kini Kamar itu di Sucikan dan Menjadi Perhatian Dunia ini, Kini halamannya Hotel yang dibangun dengan pampasan Perang Jepang ini dipenuhi Mobil Mobil Bung Karno bahkan sebuah mobil Impala yang dulu untuk mengantar jemput Megawati pun ikut di pajang, Juga Mobil Hadiah Rusia kepada Bung Karno yang kacanya Anti Peluru dan mesin 10.000 cc pun bisa jalan dari Jakarta ke Bali untuk ikut Gebyar Automotip Antik ini, Tampak Solihin GP Ejabat Sesdalobang Abadi Jaman Presiden Suharto asik Ngotak ngatik Mobil Tua Bung Karno, Bob Sadino yang selalu bercelana pendek sempat pula mengejar Sukmawati yang sudah akan meninggalkan Bali Bich. 11-11  -2009  Sejak Pagi Pura Ibu Majapahit Jimbaran sudah Ramai Upacara hari Jadi Majapahit, Sesaji Terpajang di meja panjang depan Candi Ibu, Berbagai Tokoh Agama Budha , Hindu, Konghucu, Kepercyaan sedang berdoa bergantian , Pukul 12.00 Wita sudah Kelihatan Mobil Kawal dari Polda Bali di pinggir Jalan Raja Puri Gading dan ratusan Mobil pun berderet deret yang akan mengawal Raja majapahit Masa Kini untuk Berkunjung ke Pura Durga Kutri Mahendradata Blahbatuh, Setelah Panitia Upacara datang menjemput tepat Pukul 15.00 Wita Berangkat lah Brahmaraja XI Raja Abhiseka Majapahit  Masa Kini dan Rombongan  didahului Sirine Meraung raung Mobil Kawal dari Polda Bali menuju Gianyar, Tidak ada Halangan, Karena sudah diatur Lalu lintasnya sepanjang jalan agar tidak menghambat Perjalanan Rombongan Sang Raja Masa Kini ini sebab Undangan jam 16.00 tepat dimana sudah Menunggu di Pura Durga Kutri  Mahendradata Blahbatuh Gianyar ini Ibu Sukmawati Soekarnoputri, Raja Cokorda Klungkung Trah Empu Bharadah, Raja Negara Bali Gusti Arya Wedakarna Trah Raja Bali Tegeh Kori dan Pejabat Lainnya seperti Bupati, PHDI, Desa Pekraman setempat maupun Pusat. Memang Tepat lama perjalanan satu Jam pukul 16.00 Tepat Brahmaraja tiba di Blahbatuh begitu turun Mobil sepanjang jalan menuju Pura Durga Kutri sudah berjajar kiri kanan jalan Mahasiswa, Mahasiswi, Putra Putri Kampus, Teruna Teruni Bali dan masyarakat setempat menyambut kedatangan Bhatara Majapahit masa kini ini, Tak henti henti nya Pria berbaju Merah dan udeng Merah Brahma menoleh kekanan dan kiri Mengucapkan "Om Swastiastu" membalas ucapan para penyambut. Didepan Gerbang Paduraksa Yang sangat di Sucikan dan tidak sembarang Orang boleh Lewat [Pengunjung lewat Pintu samping kiri] Beberapa Pemangku Adat sudah duduk menghadap Brahmaraja dengan Sesaji Penyambutan yang digelar depan Gapura Agung, Segera Upacara Penyambutan dengan Doa dan membunyikan Bajara ditutup Upacara Sambleh dimana Brahmaraja XI Menghunus Keris nya Menerima Sesaji diteruskan Melangkahi / Ngelangkin Sesaji dan Menapak Tangga memasuki Gapura / Kori Agung Padiraksa Pura Tua sejak Jaman Prabu Udayana Ayah Airlangga ini yang didirkan 1000 tahun silam, Setelah melewati Gapura Agung Paduraksa Sakral dan Suci yang jarang dilewati Orang sembarangan ini, Brahmaraja Wilatikta XI dipimpin menuju Paseban Agung untuk Duduk bersama Cokorda Raja Klungkung dan Ibu Sukmawati Soekarnoputri. Dalam Upacara ini Brahmaraja XI memberikan Sambutan dan menjelaskan Tentang ditutupnya Pura Majapahit Trowulan Hingga Leluhur sekarang Berada di Bali dimana Beliau bisa Berkunjung ke Pura Durga Mahendradata ini bersama Pratima, dan Pusaka Pusaka Majapahit yang dibawa Pengawal Masa kini, Lebih jauh dijelaskan juga Tentang Pura Leluhur Yang Leluhur selalu ada ber Stana di Pura dengan bukti Kerauhan yang baru saja dialamai Banyak Orang ketika Upacara baik itu Odalan, Sambutan Sambleh dll Kalau Hyang Widhi Memang tidak bisa Turun Kerauhan, Karena Beliau sedang Mengatur Alam Semesta agar tidak Saling Tabrakan ini Planet,dan Manusia diatur oleh Leluhurnya. Hal inipun dibenarkan Raja Negara Bali yang juga Rektor dan DOKTOR termuda di Dunia Gusti Arya Wedakarna. Acara dilanjutkan Penyiraman Tongkat Komando Bung Karno yang didahului Pemotongan Tumpeng Upacara oleh Putri / Roh  Bung Karno Sukmawati, Brahmaraja XI atau yang panggilan Akrab nya Hyang Suryo memegang Tongkat Komando ini diatas Gentong / Payuk dan Sukmawati Menyirami denga Air Bunga dan Tangan Sukmawati selalu menggemgam Tangan Hyang Suryo agar Siraman bisa Pas Kena Pusaka Air nya tertampung di Gentong / Payuk tadi saat itu Terjadilah Kerauhan Massal Gadis Gadis pada Menari tanpa sadar / Trans mengelilingi Barahmaraja dan Brahmaraja XI pun menyiram nyiramkan Air cucuran Siraman Tongkat Komando pada yang Kerauhan, Selanjutnya Kirap Tongkat Komando TRI BHUWANA TUNGGA DEWI dibawa Sukmawati dan Brahmaraja mambawa Keris TRISADAKA Majapahit mengelilingi Candi Gedong Durga Mahendradata 11 X. yang didahului Pemangku Adat dengan membunyikan Bajra dan Kepulan Dupa serta membaca Mantra Mantra, Diteruskan Doa bersama dan Acara tarian Pendet dan Barongsai. Yang Patungnya ada 2 menjaga kiri kanan Jalan naik ke Pura, Jadi Barongsai China sudah ada sejak 1000 tahun di Bali, Yangmana diera Orde Baru 1965-2000 Barongsai dianggap adat China Komunis dan dilarang ditampilkan, Kini Barongsai Untuk pertama kali ditampilkan di Pura ini, Menghibur 2 Patung barongsai Penjaga Pura yang tidak bisa bergerak Tapi Roh nya malah Menyurupi / Ngerauhi Mahasiswa dan Mahasiswi hingga bisa Junkir Balik bahkan Menari. Tanpa cidra padahal sempat Jatuh Tenkurap di altar keras dan setelah mendapat Percikan Tirta  Para Kapeselang sadar kembali sambil ter engah engah kelelahan. Jam 18.00 Wita Brahmaraja XI meninggalkan Pura Durga Mahendradata untuk Menghadiri Upacara Hari Jadi Majapahit di Pura Ibu yang dimulai pukul 19.00 dan Dengan Pengawalan Mobil Polisi Polda Bali meluncur dengan sirine dan membuat semua minggir dan Lampu merahpun dilanggar sebab Sudah Ada Polisi di tiap Perempatan jalan yang ngatur karena Radio komunikasi Canggih jadi kalau sudah dekat baru diatur agar tidak membuat macet jalan. Tepat jam 19.00 Brahmaraja Wilatikta tiba di Tempat Upacara di Pura Ibu Majapahit Jimbaran yang suasananya sangat Sakral karena Listrik Giliran Padam jadi Upacara Memakai Lilin dan Obor Mirip Zaman Majapahit yang belum ada listrik, hadir dalam Upacara itu MR Anton Boss Hotel Aston dan Mr. Tjun Fe dan Beberapa Sepiritualis dari China.Yang sempat Mengatakan sangat Tua Pratima Durga Tangan Seibu Pura Ibu ini yang berusia Ribuan tahun dari Zaman Batu sebelum Zaman Perunggu Yang mirip di Cengdu China. [Drs. Komang Artanegara SE] Jimbaran 12-11-2009.
Ingin Partisipasi Komentar