SARA ini istilah baru Senjata untuk menutupi Perbuatan Brutal dan Pelanggaran Hukum Agama Mayoritas, Disisi lain Hukum dan pengungkapan Sejarah sedang gencar dilakukan dan masyarakat mulai pandai memilah milah mana yang baik mana yang buruk, Kembali ada Mahluk asing yang disebut SARA, Kalau tidak salah SARA dikeluarkan untuk memberangus Pers di Era Orde Baru, Berita Berita Pembakaran Gereja tidak boleh diberitakan nanti SARA, Perusakan Pura Hindu Kolonel TNI AU [Pur] Agung Poerbodjagad di Trowulan awal 2000 hingga Tewas juga jangan diberitakan nanti SARA, Penyerbuan Pura Hyang Suryo di Trowulan Oktober 2001 juga kalau bisa jangan di Publikasi nanti SARA padahal sudah di Koran kan juga tidak ada masalah dan Tanggapan apapun dari Pemerintah malahan banyak Umat Islam Kejawen yang simpati tamu tetap berdatangan mengucapkan Simpati dan Menyatakan Kutukan kepada yang Nutup, tetap keluhan Simpati diarahkan ke Imam Karyono dan Muspika kalau berani jangan hanya didepan Hyang Suryo sok jadi Pahlawan tapi tetap di Tutup apa ditutup juga demi SARA / Tegaknya Islam Perang Salib dan Pancasila sudah dihapus ?,
Juga Penyerbuan Sanggar Saptodarmo Jogja demi SARA / Islam Quran dan Hadist ?, Pengeboman Borobudur, Penyerbuan Orang Kristen sembahyang di Ruko di Jakarta [Ant TV] untuk Tegaknya SARA / Sariat Islam ?, Penghancuran Universitas Kristen, Mahasiswa Kristen jahit Mulut [TV One], Penumpasan Orang yang tidak ke Majit 1965-1966 atau yang disebut G 30 S PKI padahal ini untuk menumpas Bung Karno yang kuat Pendukungnya agar bisa di jatuhkan diganti Sariat Islam, yang terbukti sekarang ini Pancasila tidak dihargai lagi juga kalau bisa jangan diungkap nanti SARA padahal sudah diungkap di TV tapi tidak semua yang menonton.tentang Rekayasa G 30 S PKI hingga Orde Baru berdiri berdasarkan Rekayasa [TV berita SK 11 Maret] dan kinipun Terungkap Rekayasa KPK [Metro sepekan] jadi Kita akan Terkenal Negara ahli Rekayasa dari hal kecil sampai Pendirian Negara, kini ada Senjata Baru di Era Kebebasan mengungkap Pelanggaran Hukum segi Agama dan Budaya bahkan Sejarah Bangsa akan di Berangus dengan dalih SARA, Kalau ini berhasil tentu akan berimbas kepada Berita TV, Koran, Tabloid, Buku dll di BREDEL jadi Kembali kemasa Silam seolah Masyarakat Goblog, Tolol dan Dungu jadi kita harus jeli melihat Umpan Umpan Islam Keras Perang Salib dan jangan menelan Umpan SARA nanti jadi seperti Ikan Pancingan dan di Goreng. Kembali ke Islam Perang Salib mereka itu Pintar memutar balik Fakta,
Justru Istilah SARA ini baru ada di Era Orde Baru untuk menutupi Kebiadapan Tukang bikin SARA sendiri, jadi "MALING TERIAK MALING" itulah kata lain Pendengung SARA. Sampai Komik pun dianggap SARA, Buku Tan Khoen SWIE 1930 pun dilarang demi SARA / agar Islam tidak ada tandingan menggoblokkan Orang, Pembakaran Buku Buku Budha 1478 pun demi SARA ya ? kita mundurkan ini SARA karena Hukum tidak boleh Surut, tapi Islam Perang Salib tidak mengindahkan Surut contoh Achmadiah 1925 pun harus di Bubarkan sampai SBY kelabakan bikin SKB demi Somasi 1 Habib, Leluhur Ribuan Tahun pun dihancurkan demi Tegaknya Quran dan Hadist yang baru masuk Abad XV ini pun bukan SARA ya ? jadi Demi Tegak nya Quran dan Hadist main Penghancuran, Pembunuhan, Penyerbuan, Pengeboman dll ini lalu harus dibenarkan demi SARA juga. Kapan Negara kita bisa maju kalau pikiran Otak nya selalu mencari kebenaran sendiri ? Tidak usah jauh jauh di BAli saja yang tidak kenal SARA aman aman Tidak ada Masjit dirusak malah Orang Islam Musola Puri Gading bebas unjuk gigi menghentikan Kidung Orang Bali [Pegawai PLN] Mlaspas rumahnya dan terjadi di Puri Gading Jimbaran, Justru yang dituduh Pura Ibu Majapahit dikira Pura yang pasang Pegeras Suara Kidung kalau ini bukan SARA tapi unjuk Gigi kekuasaan Islam di Bali yang mayoritas Hindu dan nyatanya berhasil dan Bangga ya ? di Bali saja berani memerintah Polisi Orang Bali menghentikan Kidung apalagi di Trowulan jadi maklum Rumah Orang Bali Hancur dan Pura Majapahit di tutup dan Pindah Bali pun mau dihina disuru menghentikan Kidung padahal Pura Majapahit sangat Toleran tidak ingin bikin susah hatinya Orang toh masih di Hina padahal salah sasaran yang bunyikan Kidung Orang Bali Asli mlaspas rumah depan Pura Ibu Majapahit Jimbaran lalu ini bukan SARA ya ?,
Jadi Hebat Otak Islam Perang Salib ini yang memakai SARA untuk melegalkan Perbuatannya Menghancurkan Negri ini bebas melakukan apapun terhadap yang bukan Islam lalu berlindung ke SARA. Berilah Informasi Masyarakat dengan benar sesuai kata Orang Islam sendiri "Berkatalah Benar kalau memang Benar" dan masyarakat janganlah dianggap Tolol dan Goblog terus menerus, Sekarang sudah banyak Universitas dan Orang sudah pada Pandai Sesuai Program Rektor Universitas Mahendradata DR Arya Wedakarna yang membuat Masyarakat harus Pandai dan mengerti Hukum dan sudah kerjasama dengan Mentri DEPKUMHAM Patrialis Akbar yang berkata akan melaksanankan GM- GANYANG MARKUS [makelar kasus] agar tidak di Kibuli dalam bidang Hukum terus menerus oleh Markus ucap Mentri Pengaggum Bung Karno dihadapan Sang Rektor dan Beliau Rektor Termuda di Dunia ini mengalami benar tekanan sampai Dahulu Universitas nya bernama Marhaen karena berbau Soekarno maka dirubah Mahendradata, juga Gelora Bung Karno dirubah Gelora Senayan dan apapun nama yang berbau Bung Karno berusaha dihapuskan dari Sejarah [ Metro Files 29-11]
Tapi namanya Sejarah ya tetap Sejarah dan tidak bisa direkayasa seperti KPK. Memang untuk di Pedesaan yang sudah se Iman dan se Agama Islam Pura Majapahit ditutup lalu Orang Islam merasa tinggal di Negara Arab Orang Hindu dihancurkan, Gereja dilarang bahkan dibom Kepercayaan di Tumpas ini bukan SARA ini demi tegaknya Sariat Islam berdasarkan Quran dan Hadist di Negri Pancasila ini dengan sak Enaknya main Kekerasan, Jadi tiap ada Suara tentu ada reaksi atau jawaban kan boleh ? katanya Demokrasi masak Demokrasi hanya milik Segelintir Islam Zaman Perang Salib ? Jadi Indonesia memang Negara aneh sampai mencengangkan Dunia disisi lain Hukum ditegakkan ini ada Gadis Baru yang bisa mengalahkan Penegakan Hukum dan Informasi bernama SARA [ mirip nama istrinya Nabi Ibrahim ?] Ya semoga masyarakat tidak terkecoh istilah SARA yang akan Membrangus Berita Kasunyatan semoga. SARA diungkap justru bisa menghilangkan SARA lha kalau SARA ditutup tutupi maka akan Suburlah SARA dan sak Enaknya melakukan SARA karena selalu ditutupi demi SARA tolong dipikirkan ini dengan Otak Intelektual {Team Pakar Hukum SARA The Majapahit Center- The Sukarno Center- Puri Surya Majapahit- Universitas Mahendradata} Bali 29-11-2009***
Juga Penyerbuan Sanggar Saptodarmo Jogja demi SARA / Islam Quran dan Hadist ?, Pengeboman Borobudur, Penyerbuan Orang Kristen sembahyang di Ruko di Jakarta [Ant TV] untuk Tegaknya SARA / Sariat Islam ?, Penghancuran Universitas Kristen, Mahasiswa Kristen jahit Mulut [TV One], Penumpasan Orang yang tidak ke Majit 1965-1966 atau yang disebut G 30 S PKI padahal ini untuk menumpas Bung Karno yang kuat Pendukungnya agar bisa di jatuhkan diganti Sariat Islam, yang terbukti sekarang ini Pancasila tidak dihargai lagi juga kalau bisa jangan diungkap nanti SARA padahal sudah diungkap di TV tapi tidak semua yang menonton.tentang Rekayasa G 30 S PKI hingga Orde Baru berdiri berdasarkan Rekayasa [TV berita SK 11 Maret] dan kinipun Terungkap Rekayasa KPK [Metro sepekan] jadi Kita akan Terkenal Negara ahli Rekayasa dari hal kecil sampai Pendirian Negara, kini ada Senjata Baru di Era Kebebasan mengungkap Pelanggaran Hukum segi Agama dan Budaya bahkan Sejarah Bangsa akan di Berangus dengan dalih SARA, Kalau ini berhasil tentu akan berimbas kepada Berita TV, Koran, Tabloid, Buku dll di BREDEL jadi Kembali kemasa Silam seolah Masyarakat Goblog, Tolol dan Dungu jadi kita harus jeli melihat Umpan Umpan Islam Keras Perang Salib dan jangan menelan Umpan SARA nanti jadi seperti Ikan Pancingan dan di Goreng. Kembali ke Islam Perang Salib mereka itu Pintar memutar balik Fakta,
Justru Istilah SARA ini baru ada di Era Orde Baru untuk menutupi Kebiadapan Tukang bikin SARA sendiri, jadi "MALING TERIAK MALING" itulah kata lain Pendengung SARA. Sampai Komik pun dianggap SARA, Buku Tan Khoen SWIE 1930 pun dilarang demi SARA / agar Islam tidak ada tandingan menggoblokkan Orang, Pembakaran Buku Buku Budha 1478 pun demi SARA ya ? kita mundurkan ini SARA karena Hukum tidak boleh Surut, tapi Islam Perang Salib tidak mengindahkan Surut contoh Achmadiah 1925 pun harus di Bubarkan sampai SBY kelabakan bikin SKB demi Somasi 1 Habib, Leluhur Ribuan Tahun pun dihancurkan demi Tegaknya Quran dan Hadist yang baru masuk Abad XV ini pun bukan SARA ya ? jadi Demi Tegak nya Quran dan Hadist main Penghancuran, Pembunuhan, Penyerbuan, Pengeboman dll ini lalu harus dibenarkan demi SARA juga. Kapan Negara kita bisa maju kalau pikiran Otak nya selalu mencari kebenaran sendiri ? Tidak usah jauh jauh di BAli saja yang tidak kenal SARA aman aman Tidak ada Masjit dirusak malah Orang Islam Musola Puri Gading bebas unjuk gigi menghentikan Kidung Orang Bali [Pegawai PLN] Mlaspas rumahnya dan terjadi di Puri Gading Jimbaran, Justru yang dituduh Pura Ibu Majapahit dikira Pura yang pasang Pegeras Suara Kidung kalau ini bukan SARA tapi unjuk Gigi kekuasaan Islam di Bali yang mayoritas Hindu dan nyatanya berhasil dan Bangga ya ? di Bali saja berani memerintah Polisi Orang Bali menghentikan Kidung apalagi di Trowulan jadi maklum Rumah Orang Bali Hancur dan Pura Majapahit di tutup dan Pindah Bali pun mau dihina disuru menghentikan Kidung padahal Pura Majapahit sangat Toleran tidak ingin bikin susah hatinya Orang toh masih di Hina padahal salah sasaran yang bunyikan Kidung Orang Bali Asli mlaspas rumah depan Pura Ibu Majapahit Jimbaran lalu ini bukan SARA ya ?,
Jadi Hebat Otak Islam Perang Salib ini yang memakai SARA untuk melegalkan Perbuatannya Menghancurkan Negri ini bebas melakukan apapun terhadap yang bukan Islam lalu berlindung ke SARA. Berilah Informasi Masyarakat dengan benar sesuai kata Orang Islam sendiri "Berkatalah Benar kalau memang Benar" dan masyarakat janganlah dianggap Tolol dan Goblog terus menerus, Sekarang sudah banyak Universitas dan Orang sudah pada Pandai Sesuai Program Rektor Universitas Mahendradata DR Arya Wedakarna yang membuat Masyarakat harus Pandai dan mengerti Hukum dan sudah kerjasama dengan Mentri DEPKUMHAM Patrialis Akbar yang berkata akan melaksanankan GM- GANYANG MARKUS [makelar kasus] agar tidak di Kibuli dalam bidang Hukum terus menerus oleh Markus ucap Mentri Pengaggum Bung Karno dihadapan Sang Rektor dan Beliau Rektor Termuda di Dunia ini mengalami benar tekanan sampai Dahulu Universitas nya bernama Marhaen karena berbau Soekarno maka dirubah Mahendradata, juga Gelora Bung Karno dirubah Gelora Senayan dan apapun nama yang berbau Bung Karno berusaha dihapuskan dari Sejarah [ Metro Files 29-11]
Tapi namanya Sejarah ya tetap Sejarah dan tidak bisa direkayasa seperti KPK. Memang untuk di Pedesaan yang sudah se Iman dan se Agama Islam Pura Majapahit ditutup lalu Orang Islam merasa tinggal di Negara Arab Orang Hindu dihancurkan, Gereja dilarang bahkan dibom Kepercayaan di Tumpas ini bukan SARA ini demi tegaknya Sariat Islam berdasarkan Quran dan Hadist di Negri Pancasila ini dengan sak Enaknya main Kekerasan, Jadi tiap ada Suara tentu ada reaksi atau jawaban kan boleh ? katanya Demokrasi masak Demokrasi hanya milik Segelintir Islam Zaman Perang Salib ? Jadi Indonesia memang Negara aneh sampai mencengangkan Dunia disisi lain Hukum ditegakkan ini ada Gadis Baru yang bisa mengalahkan Penegakan Hukum dan Informasi bernama SARA [ mirip nama istrinya Nabi Ibrahim ?] Ya semoga masyarakat tidak terkecoh istilah SARA yang akan Membrangus Berita Kasunyatan semoga. SARA diungkap justru bisa menghilangkan SARA lha kalau SARA ditutup tutupi maka akan Suburlah SARA dan sak Enaknya melakukan SARA karena selalu ditutupi demi SARA tolong dipikirkan ini dengan Otak Intelektual {Team Pakar Hukum SARA The Majapahit Center- The Sukarno Center- Puri Surya Majapahit- Universitas Mahendradata} Bali 29-11-2009***