
Gambar Khas Kepala Bung Karno menoleh ke Kanan yang menjadi Simbol The Sukarno Center dan Zaman Dahulu 1960-1965 juga dipakai Gambar Perangko Republik Indonesia dan terbuat dari Emas 23 karat kelihatan bersinar terang terkena pantulan lampu sorot ketika bertengger di kerah kiri Jas Hitam bergaris garis Vertikal yang dikenakan Raja Majapahit Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta Brahmaraja XI yang baru saja Meng Abiseka Rektor Universitas Mahendradata Gusti Arya Wedakarna menjadi "Sri Wlatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I Raja majapahit Bali" 1-1-2010.Didepan Pelinggih Brahmaraja Wisesa dan Permaisurinya Ratu Mas yang ada didalam Pura Besakih Bali yang sudah ada sejak Enam Ratus Enam Puluh Enam tahun yang lalu.[Zaman Majapahit Tri Bhuwana Tungga Dewi]
Sebelumnya secara Serius Juga Putri Bung Karno ini menyematkan Simbol Pendiri Republik Indonesia dan Penggali Pancasila ini ke Dada Wulandari Wahid Putri Gus Dur Bapak Prularisme Indonesia yang masih Gadis dan jarang Tampil didepan Umum.
Begitu bersalaman dengan Sukmawati yang baru menyematkan PIN di Dadanya Pria yang akrab dipanggil Hyang Surya ini sambil senyum lebar berkata, "Iyo Lek Undangan Tak Gawe Terus...." yang sebelumnya Sukma atau Roh Bung Karno ini juga sempat tertawa dan berkata, ".......Iki Gambare Bapak....di Gawe Lho....." ke duanya kelihatan Akrab karena sering nya bertemu dalam berbagai Acara bahkan Tanda Tangan ke Dua nya bersatu dalam Prasasti Peresmian Ganesa Tertinggi di Dunia di Singaraja Tempat Nenek nya / Ibu Bung Karno di Lahirkan dan yang aneh sampai saat ini Brahmaraja XI belum pernah mengunjungi Rumah Roh atau Sukma Bung Karno ini di Jakarta " Lek ndek Blitar kan Tonggo mik Sebrang Dalan...." ucap Hyang Suryo logat kental Jawa Timuran khas Blitar yang dijawab Sukma "Iku Lak Biyen...." ,
Demikianlah Peng Anugrahan Simbol Bung Karno dalam Acara DIES NATALIS UNUVERSITAS MAHENDRADATA KE 47 17-1-1963 [didirikan Bung Karno] 17-1-2010 di Hotel Patra Jasa Kuta Bali jam 18 WITA 16 Januari 2010 yang dihadiri Gubernur Bali, Rektor berbagai Universitas, Delegasi World Hindu Youth Organization, Tokoh Tokoh Pendidikan, Mahasiswa, Mahasiswi, Teruna Teruni Bali, Putra Putri Kampus juga Organisasi Pemuda diantaranya Forum Kebangkitan Siva-Buda yang langsung dipimpin Ketuanya GRP Prawirodipoero sambil Berbusana Adat Pemangkoe Djagad Lengkap Saput Bima / Bratasena warna Poleng yang juga sibuk sebagai Kepala Sekuriti Keamanan Setiap Acara yang dihadiri Brahmaraja XI juga Pengawal yang lain Berbusana Khas dengan Rompi Anti Peluru Ilmiah dan Gaib berwarna Hitam berlogo "Puri Surya Majapahit Trowulan" dan Rata rata jago Silat Tenaga Dalam / Lwe Kang Macan Putih / Siao Lien Ze / Pai Hauw Zen / Pis Kepeng , yang mengalami Ujian Akhir di Kubur selama 3 hari kalau kuat diteruskan 7 hari bila perlu 40 hari seperti Jesus yang juga bertapa Tidak makan dan Minum Selama 40 hari 40 malam bahkan di Goda Iblis 3 X dan berhasil Mokswa Naik Ke Surga dengan badan Kasar nya setelah hari ke 3 dan Bangkit dari Kematian, Para Pengawal Brahmaraja juga di Gembleng Ilmu mirip mengikuti Jejak Jesus Tapi ber Tapa Pendem bukan di Puncak Gunung ini sebagai Simbul Kematian menemui Dewa Yamadipati atau Malaikat Jibril kemudian Hidup Kembali. "Mati sak Jroning Urip" Sama seperti menjadi Pendeta Hindu yang harus mengalami Mati dan Lahir kembali Upacaranya yang juga termasuk Ilmu "Sangkan Paraning Dumadi Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu" Warisan Empu Daha agar Jiwa nya Tidak Bimbang melihat Dunia yang penuh Dosa dan Rekayasa tanpa memperdulikan Karmapala ini hingga Alam mulai Murka.
[ Serat Sabdopalon Nayagenggong Mokswa Ring Girilaya Jonggringsaloka]

[ Serat Sabdopalon Nayagenggong Mokswa Ring Girilaya Jonggringsaloka]
Acara Pemotongan Tumpeng Dies Natalis Universitas Mahendradata Oleh Gusti Ayu Suwitry Suyasa Penglingsir dan Dewan Pendiri Universitas Mahendradata yang juga Ibunda Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I Raja majapahit Bali untuk Penampilan Tingkat Dunia dan Tumpeng di Bagikan kepada Gubernur Bali, Kopertis Wilayah VIII, Ibu Sukmawati Sukarno, Nona Inayah Wahid dan Sri Wilatikta Brahmaraja XI diteruskan Peng Anugrahan Rekord MURI kepada DOKTOR Wanita Termuda di Dunia dalam Ilmu Pemerintahan Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS, SE, MM yang berusia 27 Tahun yang juga Adik Kandung Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kapakisan I , Piagam Musium Rekord Indonesia ini diserahkan Mr. Paulus Pangka SH Manager MURI dan Rektor Universitas Satyagama Jakarta Prof DR Ir Soenardjo Wirjoprawiro M Si yang memberi Gelar DOKTOR Wanita Termuda di Dunia dalam Ilmu Pemerintahan juga ikut mendapat Piagam MURI, Sang Prof DR Ir. berambut Putih ini sempat berkata kepada Brahmaraja XI yang dikaguminya yang kebetulan duduk bersebelahan bahwa Ini memang keluarga Briliant maksudnya Keluarga Sang Rektor Termuda di Dunia yang kakak dan Adik mendapat Predikat DOKTOR Termuda di Dunia dalam Usia 27 tahun " Ini ada Orang Bali Wanita asal Jembrana juga Calon Doktor tapi Usianya kalah sama Ayu Werdhi.." ucap Sang Rektor Tertua di Indonesia sambil wajahnya Sumringah bahagia menutupi Ketuaannya melihat Generasi Muda Penerusnya sudah bermunculan dan sangat Setuju Pemuda Wedakarna menyandang Gelar "Sri Wilatikta" untuk mewakli Bali ditingkat Dunia karena masih Muda dan Gairah Kerjanya ber Api Api "Maklum Darah Muda...Tapi Briliant jadi tidak ngawur..."".imbuh Sang Rektor Sepuh tapi masih Energik ini kepada Brahmaraja XI yang ditanggapi Pria Tua berwajah muda karena masih Bujangan ini sambil manggut manggut serius seolah menghadapi Orang Tuanya sendiri yang mengaggumi dirinya yang dianggap masih muda juga seperti Sri Wilatikta Tegeh Kori dan Adiknya Gusti Ayu Werdhi.Peraih DOKTOR Termuda di Dunia.

Hingga Praktis Seiring Kajatuhan Gus Dur Kebebabasan kembali Terpasung islam dan Orang Anti Gus Dur melarang kegiatan dalam bentuk apapun Praktek Praktek Pancasila atas nama Islam, Penghancuran Aliran Kepercayaan, Majelis ulama Indonesia malah Unjuk Gigi ' Menyesat kan banyak Aliran Kepercayaan, Meng Haram [Lokal] Halalkan [Arab] sampai makanan, Film, Salon Kecantikan, Dll yang jadi Tontonan TV sehari harian, Itu Perusakan Gereja, Kampus Kristen, Brutalisme merajalela dll dst dsb, Hingga Tewas nya Gus Dur 30-12-2009 yang membangunkan Orang dari Tidur Mimpi nya seolah lagi menari nari di Padang pasir TV kembali menampilkan Gus Duur "Majelis Ulama itu mana tahu ? yang dibaca cuma Quran..." yang anti Gus Dur pun tak kalah sengit nya "... Sejuta Gus Dur saya tidak Takut.." Teriak Habib Arab dll dst dsb. ditambah lagi Pidato Rektor Universitas Mahendradata " Dengan Todongan Senjata Universitas Marhaen harus diganti namanya..." akhirnya Marhaen diganti Mahendradata sampai Nama Bung Karno pun mau dihapus dari Sejarah.Mana Bisa ? Orang belum Gila semua, masih bisa berpikir lho bener enggak ?.
[ Team Pandangan Mata Reporter The majapahit Center 20-1-2010]