Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch Portuguese

twitter

Selasa, Juli 13, 2010

RAJA MAJAPAHIT MAKAN MALAM DENGAN UTUSAN RUSIA

Suasana Pantai Jimbaran 13/7 jam 18.30 WITA sangat cerah bintang bertaburan Bulan Sabit terlihat bersinar bagaikan Emas, Kilau pantulan Bulan membuat ombak bak berkedip kedip seperti bertaburan Mutiara, Kelihatan meja panjang ditepi Pantai duduk Prof. DR. Igor Panarin menghadap Laut lepas, sebelah kiri menghadap Utara duduk  H.E. Victor Konnov disebelahnya Hyang Brahmaraja Wilatikta XI, kursi kanan menghadap selatan duduk Istri Victor didampingi Yeni kemudian Shri Wilatikta Tegeh Kori dan DR. Diyah Werdhi Srikandi, Kelihatan lagi ngobrol Santai dan diselingi Tawa Ria. Acara Makan Malam bersama ini juga diselingi Musik Zaman Dahulu yang memakai Bass Gitar Besar dengan senar Usus Kambing yang menambah Gembiranya Dua Orang Rusia ini yang didampingi Brahmaraja menyanyikan lagu Tempo Dulu. dimeja lain juga kelihatan Gusti Surya, GRP Prawira, Polisi Pengawal dan Para mahasiswa Mahendradata juga sedang ngobrol dengan serius dan entah apa yang diobrolkan.

Sebelumnya telah diadakan Pertemuan Memperingati 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Russia yang diadakan di Gedung Pemerintah Kabupaten Badung di Mengui, dimana Kedua Tamu dari Russia ini mengadakan dialog dengan Para Mahasiswa, Dosen, Pejabat dan Para Penglingsir Puri tentang Hubungan Baik Indonesia dan Russia Era Bung Karno yang menjalin Hubungan di tahun 1948, dimana 1952 Delegasi Indonesia untuk pertamakalinya ke Russia dipimpin Adam Malik yang diteruskan menjadi Duta Besar untuk Uni Soviet yang berkedudukan di Moskwa. Menurut Alexei Drugov Pakar Ilmu Politik dan Pemerhati Indonesia Pada bulan April 1955 Uni Soviet menyambut baik Konfrensi Negara-negara Asia dan Afrika di Bandung, Sambutan Positif ini meyakinkan Presiden Soekarno bahwa persepsi Moskwa terhadap keadaan Dunia setelah Perang Dunia II lebih Pluralis daripada pandangan Barat. Juga mengingat Dukungan Soviet pada masa Perjuangan Kemerdekaan Rakyat Indonesia 1945, Bahwa Uni Soviet adalah Kekuatan yang dapat diandalkan Indonesia dalam mempertahankan kepentingan Nasional.

Dan benar di Era 1960 an Bantuan Soviet kepada Militer Indonesia berupa Kapal Perang seperti Kapal terbesar di Asia RI Irian, Tank, Pesawat MIG 15-16-17 dll yang mana membuat Negara barat cukup segan hingga Irian Barat bisa kembali kepangkuan Ibu Pertiwi 1963 disamping juga bantuan China yang memberi Bom Atom yang tambah membuat Indonesia patut diperhitungkan. Bahkan Tank Ampibi Rusia sampai kini masih Eksis dan dipergunakan TNI AL, Juga Bantuan Rusia bidang Pembangunan termasuk Gedung Olah Raga Terbesar di Asia Tenggara Gelora Bung Karno di Senayan dan Proyek Pabrik Baja di Pantai Gading Banten dll. dimana Rongrongan dalam Negri pun banyak seperti DI, TII, Permesta, APRA dll bahkan Pesawat MIG XV Rusia ini malah dipakai memberondong Istana Presiden Soekarno, dan Sokarno Selamat, Pesawat yang di Piloti Maukar ini akhirnya jatuh di Sawah di Jawa Barat. juga Sang Presiden RI yang lebih akrab dipanggil Bung Karno ini sempat di Geranat di Cikini untung Beliau pun selamat, juga Pengebom Alan Pope dari Amerika sempat ditangkap.

Demikianlah Hubungan dengan Uni Soviet memang agak renggang setelah Peristiwa 1965-1966 dimana terjadi Pembunuhan besar2an Pengikut Soekarno dengan alasan mereka Komunis Tidak ber Tuhan, hingga 1967 Soekarno dijatuhkan, kini di Era Reformasi tentunya kita tidak bisa menutup diri dengan Globalisasi Dunia, dan kita tetap menjalin Hubungan Baik dengan Negara manapun karena kita Negara Pancasila dan Politik kita bebas aktif, hanya saja kita tidak sehebat Zaman Bung Karno yang dengan NASAKOM nya berhasil Menyatukan, untuk kedepan tentunya kita lebih Dewasa dan berguru pada Pengalaman masa lalu, dimana kita sekarang sudah ketinggalan dengan China saja 50 tahun menurut Koran. Untuk mengejar ketinggalan inilah Universitas Marhaen yang didirikan Bung Karno 1963  sekarang berkembang dan menjadi nama Universitas Mahendradatta karena mengalami dampak politik, ingin Meneruskan Hubungan baik kembali dengan Russia dengan mengadakan kerjasama, damana Russia pun menyambut baik. Demikianlah kalau saat ini dipertanyakan apa yang masih aktual dari Warisan ide-ide Bung Karno, maka seharusnya ditonjolkan ide Dunia multipolar dan prinsip persamaan hak semua negara.

Dan Kedua Utusan Rusia ini juga akan mengunjungi Puri Surya Majapahit 14/7 siang mengingat Majapahit adalah Pencipta Pancasila yang cukup dikenal konsep pemersatunya yang telah dibuktikan Bung Karno dimasa silam dimana dengan NASIONAL-AGAMA-KOMUNIS {NASAKOM} yang pernah digagas Bung Karno biarpun digagalkan tapi masih bisa dipakai acuan saat ini dimana terbukti kita sudah Rukun kembali dengan Russia, China dll biarpun ada segelintir Orang yang tidak ingin adanya Persatuan tentunya mereka akan Tergilas Roda Zaman yang makin maju dan seharusnya kita jadi Bangsa yang Besar yang punya Dasar Negara Pancasila Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangruwa ciptaan Mpu Tantular Zaman Majapahit yang berhasil menyatukan Nusantara, yang kemudian di Gali Bung Karno untuk Dasar Negara dan masih digantung di Kantor-kantor Pemerintah Sipil dan Militer, Semoga Pancasila akan kembali berjaya dan menjadi Suar Dunia sesuai cita-cita Penggalinya BUNG KARNO.

{Reporter UNMAR}
Ingin Partisipasi Komentar