EDIRORIAL HARI INI : GANYANG MAFIA DAN KEMUNAFIKAN, Aparat di gaji Negara tapi mengabdi pada Mafia dan Kemunafikan, Hebat sekali Tepuk Tangan buat Metro TV, Itu Tingkat Yang Nasional, Karena Pura Majapahit Bidangnya BUDAYA, Mari Kita Ungkap Mafia Penghancur Budaya yang dialami Rakyat Jelata. Takmir Imam Karyono, Khoirul Huda Guru SMP Islam dan Ketua Gerakan Pemua Ansor Trowulan, KH Nurhadi Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Mojokerto dan Camat mengatas namakan MUSPIKA Trowulan MENUTUP PURA MAJAPAHIT TROWULAN. ini diawali 30 September 2001 Tanggal ini disebut G30 S PKI dimana 1965-1966 Dengan Alasan Terlibat Gerakan 30 September / Partai Komunis Indonesia Yang Katanya menculik Para Jendral TNI AD dan mencungkil Mata nya, serta Memotong Kemaluan Para Jendral dan Gencar disiarkan Media, Ahirnya Jutaan Orang entah berdosa apa tidak dibunuh dengan cap tadi. Dan tiap 30 September diputar Film G 30 S PKI, Dan Belakangan 2007 Terungkap Kebohongan dengan ditemukan Visum Asli Kematian Para Jendral, Dimana Pembuat Visum di Tampil kan di semua TV, Mengakui Membuat Visum, Mengakui Tanda Tangan di Visum miliknya, Mengakui isi Visum tidak ada Pencungkilan Mata, Pemotongan Kemaluan Para Jendral. Kalau tidak Salah Bung Karno Pernah Pidato Menjelaskan Tentang Mata yang mungkin copot dalam istilah Kedokteran, mudah mudahan Dokumen Pidato ini masih ada. Kenapa kok Hal ini pembukaannya? ini kan termasuk Kemunafikan dan Mafia penipuan untuk menumpas Orang?
Dan Film G 30 S PKI ditarik dari Peredaran dan Dinyatakan KEBOHONGAN BESAR, Jadi Ternyata Penumpasan Orang Entah Berdosa apa tidak kan Berdasarkan Kebohongan juga? Lepas Kebohongan Belakangan juga terbongkar [TV] Untuk menumpas Sukarno Presiden RI yang sangat kuat Pendukungnya, Harus Pendukung nya dulu yang di TUMPAS, Karena Bung Karno Nasionalisme nya kuat dan PEMERSATU maka Beliau bikin Persatuan "NASONAL-AGAMA-KOMUNIS" lebih dikenal NASAKOM, Lha Anehnya Komunis nya yang di TUMPAS sampai akar akarnya Bahkan di siarkan "KOMUNIS TIDAK BER TUHAN" dan Atas nama Agama Islam Maka di TUMPAS lah Orang Yang tidak ke Masjit / Tempat Ibadah Islam, Butktinya Punden Punden, Candi, Tempat Keramat dan Orang suka Nyuguh Danyang, Aliran apa saja yang Bertentangan dengan Islam di TUMPAS, Adat China, Tulisan China, Klenteng China pokok nya berbau China di Berantas, Sampai Buku Tan Khoen Swie yang berbahasa Jawa Asli pun di Bredel, juga Buku buku Bung Karno dan ajarannya Soekarnoisme di LARANG termasuk Pelajaran Nasionalisme / Cinta Tanah Air dimana kesempatan Islam adat Arab mengadakan Doktrinasi Cinta Arab kita lihat sekarang ini Kecintaan pada Arab dan kebencian Adat serta Tanah Air Sendiri. Ini besok 10 November Hari Pahlawan, Tokoh nya Era Orde Baru sempat di Tahan itu Bung Tomo, dan Banyak Pahlawan Surabaya malah nasibnya di cap PKI [Berita lokal Surabaya Post 1980 an], Bali Gubernur nya Soeteja hilang di culik sampai detik ini tidak tahu dimana Mayat nya, kembali ke Budaya Demikian Hebat nya Penumpasan Budaya dengan Kedok G 30 S PKI ini,
Kesempatan Islam menumpas Lawannya mumpung ada Kesempatan Alasan Komunis, Kitab Tan khoen Swie terbit lagi awal 2009 Membuktikan Bahwa Islam sudah 500 tahun yang lalu tepatnya 1400 Saka [1478 M] dengan judul "SIRNA ILANG KERTANING BUMI" Hilang Lenyab di telan Bumi itu Majapahit di Tumpas, Kerajaan Majapahit Trowulan di serang dan di Hancurkan, Kitab Kitab nya di Bakar, Orang nya pada lari Ke Pegunungan dan Bali. Lha Karena islam hanya 75 tahun berkuasa tidak Tuntas Penumpasannya, Datang Belanda yang menurut Prabu Jayabaya Raja Kadhiri KEBO BULE, menguasai Tanah Jawa, selama 350 Tahun Pemerintahan 'NEDERLAND INDIE" malah Melindungi Candi Candi Peninggalan Majapahit, Memugar, Menulis kembali Sejarah yang hilang, Membebaskan Buku Tan Khoen Swie, Jayabaya, Pelajaran Kejawen, Bahkan Bibel pun diterjemahkan bahasa Jawi Wetan untuk orang bisa membedakan dengan kitab islam jihad nya dan membandingkan tidak terpancang hanya Quran saja yang kebetulan tidak diterjemahkan biar orang mumet yang diterjemahkan Tumpas Kafir , Bunuh kafir halal darahnya dll pokoknya Jaman Belanda BUDAYA malah dilestarikan bahkan Belanda paling percaya Selamatan, Tumpengan suguh Danyang, Potong Kerbau kalau mulai Giling Pabrik Gula, Kerauhan, dialog dengan Roh Melalui Kerauhan / Minjam Raga dan di Bukukan karena Ilmiah bertanya Roh Masa Lalu dan minjam Raga agar suaranya bisa di dengar sebab orang sekarang tidak mengalami masa lalu dll.Ini tentu Bertentangan adat Arab islam, ini berlangsung Sampai Merdeka 1945 dibawah Bung Karno,
Dan ketika 1965-1966 Dengan Alasan G 30 S PKI tadi Islam Meneruskan Penumpasan yang berhenti, Kalau Jaman Majapahit Lari ke Gunung Gunung dan Bali, Penumpasan 1965-1966 jarang yang bisa lolos, Karena Penumpasan Juga yang di Tumpas Belum siap, mirip Jaman Majapahit, Karena Sudah Moderen dan Propaganda Media Radio sudah Canggih Penumpasan ini Berhasil, 1967 Setelah Pendukungnya habis di Tumpas Bung Karno dengan NASAKOM yang gagal ditahan dan dijatuhkan hingga Tewas masih dalam status Tahanan Republik Indonesia yang didirikannya, disini Kejayaan Islam yang sempat mandeg di Jaman Belanda, Sukses dan Menang terbukti Ijin Gereja saja tidak mungkin turun, dan banyak dipedesaan Gereja dirusak, dibakar [Klik Daptar Gereja Rusak TEMPO] Yang nyata PURA MAJAPAHIT TROWULAN dimana Orang bisa Rukun bersatu didepan Leluhur Tanpa membedakan Agama, Suku, Ras,Kepercayaan dan Merukunkan Malah di Serbu mau di Hancurkan oleh Massa Imam Karyono, Bahkan di Bom sampai penduduk sekitar disuruh Ngungsi oleh Sang Imam yang anti Persatuan Saudara Islam yang Kristen saja di Tumpas padahal sama sama nyembah Allah, Jauh sebelumnya Waktu Perayaan Ulang Tahun Dewi Kwan Im 14 Juli 2001 dimana Barongsai Pertama kali di Pertunjukkan di Trowulan ada Kerauhan "DE ENYEH MEME DINI JANI, MEME DI MERU, DI PADMASANA, BHATARA PITULAS [17] TURUN KABEH, KENGKEN IYE NGUWUKE MEME KEL MUNGGEL, NYEN SING DEMEN MEME KE NGUWUKE, NE MEME GANGGA RABIN PASUPATI, JEGEG MEME DIJAGATE, YEN NGERWEDE MURUPA BHATARI MECALING JAGAT.. UWUK GUMINE.."Kira kira artinya "JANGAN TAKUT IBU DISINI SEKARANG, IBU DI PAGODA, DI PADMASANA WISNU, DEWA 17 TURUN SEMUA, BAGAIMAN DIA MERUSAK IBU AKAN MEMOTONG / PUNGGAL, SIAPA YANG TIDAK SENANG IBU YANG MERUSAK, INI IBU GANGGA ISTRI PASUPATI, CANTIK IBU DI DUNIA INI, TAPI KALAU BERUBAH WUJUT JADI BHATARI / DEWI BERTARING JAGAT ..RUSAK DUNIA INI..."Yang Kerauhan Menari sambil menghentak kan kaki ketanah ketika menyebut "UWOK GUMINE" dan memang terasa tanah bergetar seperti gempa [Hyang Bhatoro Agung Suryo Wilatikto tenang karena Hyang Bhatara sudah bisa menerima Wisik Hyang Bhatari untuk yang tidak bisa menerima Pawisik ya dengar Kerauhan contoh Kolonel menemui DANDIM yang kolonel bisa langsung ketemu lain kalau Kopral ya tunggu dulu nanti Sersannya menyampaikan pesan Kolonel nya ilmiah kan?],
Dan ini sungguh membuat Pengunjung bingung bahkan dari Bali ada 20 Bis yang ikut mendengar, Apa maksud Meme / Ibu Gangga Turun dan memperingatkan ada Orang mau Merusak, Kebingungan ini Terjawab ketika Camat Baru di Trowulan Tiba Tiba Datang 30 September 2001 [Film G 30 S PKI masih diputar] Mulai bikin bikin bahkan memanggil ke Kantor Camat untuk menjelaskan Pura Majapahit, ini lagu lama Sudah Bosan TV Media Koran menyiarkan PEMANGGILAN, Tokoh Kepercayaan, Tokoh Kejawen, Tokoh Budaya Pokoknya yang dianti Islam dll Tamat lah Riwayat nya bila sudah di Panggil sebab Team Penghancur tentu Sudah siap [Klik Saptodarmo disana jadi satu Penghancuran Pura di Lombok, sangat mirip Camat Baru menjabat datang bersama Tokoh Agama Islam malamnya Pura di Serbu Hancur] Baru Teringat Kerauhan bulan Juli dan September Kejadian, Berbekal Percaya Kerauhan Meme Gangga tadi SRI Wilatkta Brahmaraja XI atau lebih dikenal Hyang Suryo dengan Langkah Pasti dan Tenang dengan memakai Udeng Khas Batik Lurik yang tidak pernah diganti, Baju Hitam menutupi Kaos Simbul Surya Majapahit yang Jamuren kalau di Bali Baju Hitam untuk Berkabung untuk Ngaben, kalau di Keraton Jawa malah Baju Hitam simbol Wisnu, saputpun hitam Seorang Diri Tanpa Pengawal atau Ngelurug Tanpa Bala menghadapi Panggilan, Dikecamatan sudah berkumpul Camat, Kapolsek, Danramil Pakaian Dinas Polisi dan Militer yang semuanya pakaian dinas Polisi dan Militer [ Ini yang membuat Hyang Suryo Tenang karena biasa di Mahkamah Militer / Oditurat Militer bertemu ahli Hukum Militer dan Polisi yang semuanya Sarjana Hukum Militer paling rendah Pangkat Let Kol contoh DISKUM Polda Jatim Hendro Sutanto SH, Oditur Letkol Pol Sri Moerdijati SH, DANRAMIL Trowulan pangkatnya Kapten ikut hadir],
Tokoh Tokoh Agama atara lain yang menyolok Ketua GP Ansor Khoirul Huda bak Pemilik Negara, Imam Karyono Komando Lapangan [KORLAP] Pasukan Penghancur Kafir, wah pokoknya Banyak sekali Tokoh Islam Semuanya ahli Quran dan Hadist Juga Peraturan Mentri Agama MUI yang ahli menyesatkan mereka hafal, Pembukaan Camat berkata "Sejarah Majapahit perlu di EVALUASI.." Ketika Hyang Brahmaraja XI diberi kesempatan Pura Pura Sandiwara untuk Menjelaskan dan Mereka sudah tahu dan lebih ngerti tentang Hindu, Budha, Kepercayaan pokoknya musuh Islam dan mereka tahu Jurus jurus MENUMPAS yang sudah terbukti bisa MENUMPAS selain Islam sejak 1965 , dan Terbukti SUKSES. Dengan Bekal Piteket Leluhur ya tetap di jelaskan kalau Candi Makam Leluhur, Yang milik Perbakala tidak bisa di Upacarai kan harus ijin contoh Waisak di Candi Boyolangu pun ijin, untuk tidak terus terusan ijin ya Di Rumah / Pura / Puro / Griyo /Wilatikta Pura atau Rumah Pak Wilatikta ada Tempat Leluhur nya, sesuai Adat dimana Hyang Surya tidak pernah Minta Kuburan, Keluarga mati di Bakar di Krematorium, Abunya di buang di Pantai Tuban naik Perahu sampai daratan tidak terlihat, Abu di Larung ke laut agar Sempurna yang di Bali pun sama abu di buang ke laut, Baru di Rumah di Pura / Puro yang ada Candi nya Roh dilinggihkan diikutkan di Candi Leluhur yang sudah ada jadi Candi tempat Roh Ijinnya kalau di Kota di Dinas Pemakaman di Desa tidak ada Orang ngubur bebas di Madura, Sunda Malah Orang ngubur Belakang Rumah tanpa ijin. Ini Basa basi penjelasan saja sebab pasti Hancur atau di tutup pengalaman NASIB KEPERCAYAAN yang sudah dipanggil.Ini sesuai Berita Metro TV digaji Negara mengabdi Mafia itulah Camat Trowulan digaji Negara Mengabdi Mafia penghancur Budaya. Kan Serupa Berita Metro TV ?
Benar juga 2 Oktober SERANGAN dimulai Trowulan mencekam dalam kedaan Perang telpon dari Jakarta '"Tenang dulu sudah dikoordinasikan aparat daerah untuk mengamankan " Umbul Umbul, Penjor, Papan nama Pura Majapahit dicabuti dan di Hancurkan, Mobil Mobil berkeliaran entah kawan atau lawan, Bahkan Wartawan Prancis dikawal Gadis Pribumi pun asyik mendokumen dan belakangan bertemu di Lake View Hotel saat Nyejer Pusaka 2003, Sang Wartawan cerita sangat Menegangkan dan Wartawan ini justru berada di Luar dan tahu benar situasi di luar Pura yang dikuasai Imam Karyono, bahkan ada Mahasiswa dari Bejijong cerita rumahnya dekat dengan Kolonel AU Agung Poerbajagad Yang dihancurkan dan dibakar tempat Sembahyang nya Padma Hyang Widi diawal 2000 dan Kolonel Agung tewas dimakamkan di Bong China menyusul Natal 2000 Gereja Gereja di Mojokerto pun di BOM. Penyerbuan pertama ini Belum berhasil, 5 Oktober 2001 Penyerbuan dari Sawah Belakang Pura kembali gagal Kelompok PDIP dibawah Pimpinan adiknya Sapuan Lurah Trowulan masa kini yang juga belakangan di Serbu Karyono dan Menghilang lari lewat sawah dan tidak diketahui keberadaannya[Jawa Pos 2008 ada arsipnya di Trowulan] hingga rumah Lurah kini jadi Pusat Informasi Majapahit karena rumah itu milik Hyang Suryo. Kemudian datang KAMAHMIL III-12 Surabaya makai Mobil Mazda MR Hijau MAHKAMAH MILITER Bernomor HANKAM ke Pura Majapahit bersama Istri nya kalau tidak salah Orang Bogor, kemudian bersama Hyang Suryo menghadap DANRAMIL Trowulan, disana di jelaskan Para Kiyai Takut, kalau Pura Majapahit dibiarkan 1 - 2 tahun lagi Trowulan jadi Hindu Semua, juga ini Partai ikut ikutan PKB, KH Nurhadi Ketua Praksi PKB anggota DPRD Mojokerto juga mendukung Penyerbuan Pura Majapahit, Juga Kepala Oditurat Militer III-12 Let Kol CHK Zuhamir datang ke Pura malah sekarang Beliau sudah Kepala Oditurat Militer Tinggi III wilayahnya sampai Irian,
Kembali ke Mafia Metro TV Wakil Rakyat digaji Negara mengabdi pada Mafia Penghancur Budaya terbukti, Tepuk Tangan buat Metro TV, Demikianlah situasi Penghancuran Budaya di lembaran lain sudah ada Detail nya, Singkat Cerita Setelah di Serbu, bahkan di BOM dan yang ngebom disambar Petir [Bali Kelep kelep] Penjelasan Kantor Budaya Parawisata Mojokerto Bapak Djoko, Apa ini Kerauhan Meme Gangga yang melindungi? ini ada cerita lagi Belakang Pura memang Pohon Keres nya Terbelah dua disambar Petir Tapi tetap hidup bahkan di Dokumentasi POSMO, Ada Pendeta Wanita dari China menyebutkan Bahwa yang Turun "CIN KWANG ZEN MU" Ibu Sakti Sinar Mas Kebetulan nama Klenteng Tempat Pratima Leluhur Putri dari China juga "CIN KWAN SI" Gedong Sinar Mas / Bali Gedong Ratu Mas, Jadi Pohon tidak mati kalau "SAN TIEN ZEN" yang turun atau Dewa Petir Pohon mati Kering. Kembali ke Mafia, 16 November 2001 Camat membuat Papan Pengumuman "MENUTUP BANGUNAN DILARANG RITUAL DAN KEGIATAN DALAM BENTUK APAPUN ttd MUSPIKA TROWULAN" Karena Tidak tahu ada Papan nama ini Kasihan Ada Rombongan Bali Mangkunya diseret seperti Anjing ditarik kakinya Oleh Imam Karyono ada kAPOLSEK, Camat Ketua RT Bapak Sumono, dan banyak orang malam itu yang menyaksikan Show of Force Penghancur Budaya dengan lebel Islam Terang Terangan. Juga Mangku Genden datang tidak tahu kalau ditutup sorenya segera di ungsikan ke Hotel Satelit, Benar sekitar jam 20.00 Wib Imam Karyono datang mencari Mangku untuk di bunuh bahkan menggeledah Pura melihat Mobil Mangku ada di Pura, Jadi benar Topik Metro TV hari ini "Ganyang Mafia dan Kemunafikan" apa bisa ? ya mudah mudahan Bisa kalau Rakyat Sadar seperti Ustad Noko Sadar, Nasionalisme / Cinta Tanah Air dari Bung Karno di Ajarkan kembali, dimana selama ini Islam menutup semua Buku, Ajaran Ajaran selain Islam Buku Arab di Tanam kan di Otak penduduk Pedesaan, bayang kan 49 tahun kalau dulu umur 10 tahun sekarang 59 tahun tidak tahu apa itu Nasionalisme / Cinta tanah Air, dimana mereka selama ini hanya diajarkan Cinta TANAH SUCI ARAB, hingga berduyun duyun naik Haji sambil Berjubah tinggal di Hotel AC yang Haji Plus nun disana dibawah Jembatan Bangsa kita juga tinggal jadi Gelandangan tidak bisa pulang menanti sepyuran Uang, tiap hari Peti Mayat dikirim pulang dan menjadi Tangisan Keluarga nya untuk di makamkan [Siaran TV] Ali Orang Arab ditangkap Densus 88 karena membiayai TERORIS jangan jangan uang Haji dikembalikan untuk menghancurkan negri ini?
Wah kita Membiayai Teroris dengan uang kita melalui Arab yang mungkin ini Komisi Haji untuk Teroris. Demikianlah Camat Menutup Pura Majapahit Camat di gaji Negara mengabdi Mafia Penghancur Budaya ini Metro TV lho yang bikin judul dan sama dengan di lapangan. Ya bisa juga SERUPA TAPI TAK SAMA tapi ya sama saja, silahkan Pembaca yang menilai Pura Majapahit menulis apa adanya sesuai Falsafah Islam "BERKATALAH BENAR KALAU MEMANG BENAR" Kita ulangi Camat kemudian Struk dan kurang lebih 3 tahun tidak bisa dinas dan Tewas, Ketua Fraksi PKB anggota DPRD Mojokerto menurut Joko Umbaran Pensiunan Purbakala sekarang GILA ah mosok ? "Bener Edan saiki uwonge" jawab Umbaran Tokoh Kejawen ABOGE, Khoirul Huda Guru Agama Islam Sekolah Menengah Pertama [SMP], Ketua Gerakan Pemuda Ansor Trowulan sudah di Kroyok Orang soal hutang Tebu, dan Sakit sudah di Oprasi Ginjal nya menunggu Taubat pada Allah Cerita Ibu Sumono istri Ketua RT Sumono yang disuru ngungsi karena Pura mau di BOM, Imam Karyono juga Istrinya baru Tewas Inna Lilahi Wa Inna Alaihi Rojiun , Semua Dari Tuhan dan semua kembali kepada Tuhan ini kunci ILMU yang hanya ada di Majapahit SEMUA dan SEMUA kembali ke TUHAN naa, Kalau Arab tidak semua hanya Roh kembali ke Tuhan, badan nya kok tidak kembali? busuk dialam kubur bukan?, Dan nunggu Kiamat untuk di bangkitkan lalu kapan? Kalau Majapahit Percaya MOKSWA semua kembali ke Alam Kadewatan, Kalau bisa dengan Badan Kasar kembali contoh Para Reshi Pertapa Agung dan Dewa Dewi Leluhur yang bisa memui Orang Hidup tapi tertentu, Dewi Kwan Im menampakkan diri menemui Orang tertentu termasuk Hyang Suryo, islam ada itu Nabi Kidir juga sering menemui Orang, Jesus hari ke 3 Bangkit menemui Magdalena serta murid murid nya dll, Mangkanya kalau Orang itu tidak bisa Mokswa yang hidup membantu me mokswakan dengan Ngaben, Memukur melinggihkan Roh nya di Mrajan agar menyatu dengan Leluhur di Alam Kadewatan, Pura Majapahit kan tidak Munafik kita tambahi ilmu Kasunyatan dilembaran lain ada ilmu Sangkan Paraning Dumadi disini ditambahi ilmu Arab Inna Lilahi wa inna Alaihi Rojiun tadi kata Islam / Arab Semua dari Allah dan SEMUA kembali ke Allah, disini kita tuntut kok tidak semua yang kembali?
Badan bahkan jongkok dikuburan nunggu kebangkitan ? Roh nunggu tubuh busuk hancur nunggu di Bangkitkan Allah lalu kapan Alvatarz? Sedang Kita Mokswa bersatu dengan Leluhur di Alam Kadewatan / Budaloka dalam Kitab Negarakertagama "Roh dipanggil dari Alam Budaloka untuk Upacara Srada dan Sang Leluhur Ibu Sri Paramitha Rajapatni Senang dan bisa memberikan Kejayaan pada Sang Prabu Narendra Utama selama Bulan dan Surya bersinar Karena Beliau Senang ada Narendra yang bisa Upacara Srada / Odalan untuk Dirinya" jadi ini jelas ada Alam Kadewatan dan Budhaloka untuk Ibu jadi Tempat Leluhur Bhatara Alam Kadewatan / Siwa, Alam Leluhur Bhatari Putri Budhaloka / Budha mangkanya Siwa-Budha satu Kesatuan Kitab Sutasoma yaitu Alam Leluhur. Ini bukti lagi, seperti Koma Orang tidak mati Hanya Roh Langgeng belum keluar, Sukma Luhur Sukma Wisesa Sukma Lumbara sudah pergi, Marahlah Tubuh dan Sukma Langgeng "Hei kenapa aku ditinggal? kita lahir sama sama, Kan Semua kalau Kembali ? jangan aku ditinggal kita harus sama sama" akhirnya Sukma kembali semua..dan Sadarlah Orang Koma tadi, Dokter bilang Koma bisa sembuh dan Sang Dokter pun gembira telah menjaga tubuh dengan infus Makanan hingga bila Roh kembali bisa diterima tubuh yang kuat karena di pelihara dan dijaga dirumah sakit dengan di infus. Sikoma lalu cerita pengalaman memasuki Lorong ketemu Orang Suci lalu diusir kamu belum waktunya karena ada yang Ketinggalan yaitu Sukma Langgeng masih ditubuh yang sehat, akhir nya Roh Roh ini pulang kembali ke tubuhnya dan hidup lagi, ini contoh saja tentang Ilmu Mokswa silahkan di telaah, pikir pelan pelan dengan jernih baca kembali Lembar Sangkan Paraning Dumadi, Adat Bali Justru Durga adalah Alam Kematian / Pura Dalem Prajapati [maaf untuk ilmu Alvatarz tidak nyambung belum lulus DOKTOR kitab Weda, Sutra, Tao Tek Keng, Siwa Adigama,Siwa Sumedang, Geguritan Wingit Majapahit, Sangkan Paraning Dumadi dll], mangkanya Kalau Muja Durga itu Harjuna di Bawadgita disuruh Kresna, agar Selamat di Medan Kurusetra Pujalah Durga dan Harjuna pun Selamat setelah muja Durga, Ibu Adalah yang melahirkan kita Mangkanya Ibu di Manivestasikan DURGA Penguasa Alam Kematian / Roh Juga Manivestasi yaitu Ibu Mahendradata Ibunda Prabu Airlangga Kawitan Jawa Bali juga dimanivestasikan DURGA yang Pratima nya Pura Ibu Majapahit sering di pinjam Rektor Univessitas Tertua di Nusatenggara MAHENDRADATA bukti ilmiah yang patut direnungkan dalam Ganyang Mafia dan Kemunafikan Versi Metro TV. Jimbaran 9-11-2009 oleh Pakar Pakar Mokswa Majapahit yang tergabung dalam UNIVERSITAS MAHENDRADATA yang percaya Dewi Durga, Nyata bukan? Tambahan di Forum Studi Majapahit dalam Dewan Penasihat ada Prof DR Putra Agung Pakar Sejarah dari Unversitas Udayana dan Sri Wilatikta Brahmaraja XI Pura Majapahit, Lagi dalam The Majapahit Center Universitas Mahendradata Dewan Penasihat DR Gusti Arya Wedakarna Rektor Universitas Mahendradata dan Brahmaraja Wikatikta XI yang terkenal dengan nama Hyang Surya dan masih banyak lagi. Bukan apa apa hanya bicara Nyata untuk Alvatarz kan numpang beken masih Mahasiswa USU sudah menjelek jelekkan Hyang Suryo yang berabhiseka Sri Wilatikata Brahmaraja XI Alvatarz jauh bukan Tandingan Hyang Suryo {Team Pakar The Majapahit Center, The Sukarno Center, Forum studi Majapahit, Universitas Mahendradata, Word Hindu Youth Organization dll kalau tidak salah 800 Organisasi diseluruh Dunia} Bali 0-11-2009 [ Ditulis dan di terbitkan GRP PRAWIRO DIPOERO Ketua Forum Kebangkitan SIWA_BUDHA MAJAPAHIT Universitas Mahendradata Jl. Ken Arok 10-12 Denpasar Bali] Bali 9 November 2009.