Semua Orang sudah Tahu tentang Cerita Syeh SITI JENAR, Orang Sakti yang dikeroyok Wali Songo, Dan Rela meti demi Ambisi Sembilan Wali agar Tak Terkalahkan Agar membuktikan Ilmu Arab tetap Unggul.Siti Jenar atau lemah Abang terbukti Sakti Tak Terkalahkan Berkat Ilmu Majapahit nya, Dia tidak mengaku Allah, Maksud nya Orang harus Sejalan dengan Allah, Bila Orang di Jalan Allah tentu dalam dirinya ada Allah, Tapi Banyak Orang mengaku atas nama Allah tapi perbuatannya Nyimpang dari jalan Allah itu sendiri, dan Sampai Kapanpun kalau Islam Arab dialog dengan Ilmu Jawa pasti kalah, maka ditumpaslah Ilmu jawa sampai detik ini,
Dimana bila islam nyimpang dari arab pasti akan di tumpas. lihat TV selalu ada saja Aliran yang dituduh Sesat. Ini gara gara Orang harus Punya Agama, Lalu Orang terpaksa masuk Agama Islam sebagai Payung Hukum tidak tahunya ini hanya Jebakan untuk di Tumpas, sejak 1965-1966 Dimana Islam berhasil Mancing di air Keruh danya Peristiwa G 30 S PKI dengan Senjata menuduh Komunis Islam bisa menumpas Lawan Politiknya dengan sukses, dengan membrangus Semua Ajaran selain islam. Padahal sudah Ketahuan semua itu Kebohongan seperti Film G 30 S PKI sudah dianggap Kebohongan dan tidak diputar lagi, tapi hasil Kebohongan karena sudah mengakar, Dan memang Masyarakat sudah Bodoh pembodohan pun dilestarikan dan dibuat tidak mengerti, bahkan makin dibuat terang terangan Kebohongan diatas bangkai kebodohan.
Baiklah kita lihat di Jawa bahkan Golongan Keraton Ilmu Siti Jenar masih Eksis dianut Biarpun Ilmu Arab dengan dibantu MUI menyesatkan Aliran secara hebat tapi sulit membranras, karena biarpun kecil tapi Besar Ilmunya. ini contoh, Lalu dimana Tempat sebenarnya Siti Jenar atau Lemah Abang ini? Sampai sekarang masih Misteri, Adalah Hyang Suryo Orang aneh Bahkan ketika Meruwat Kadhiri Spanduk Penyambutan ditulis "SLAMAT DATANG HYANG BHATARA AGUNG SURYA WILATIKTA" bagi Arab hal ini tidak mendapat perhatian karena nama ini dianggap Kafir, tapi Bagi Orang Jawa dan Bali yang masih menganut Budaya Jawa yang artinya Baik dalam segala Hal kenapa?
Ambil contoh "KOK JOWOMEN LONDO IKU, KOK JOWOMWEN CHINO IKU" Orang baik dibilang Jawa, Sekarang ngaku Jawa tidak tahu adat dan masalah Jawa tapi Arab. Orang Jawa Barat pun tidak berani ngaku Jawa karena berat Kalau tidak bisa menunjukkan ke Jawa annya jadi cukup Sunda. Kembali kenapa "HYANG BHATARA atau HYANG BHATORO ditambah Agung lagi" ini nama Dewa. kalau dipikir mungkin Satu Satu nya diranah Jawa dan Agama Hindu se Dunia ada Orang namanya Hyang Bhatara, dan lebih aneh Lagi nama ini biasa lagi di Kadhiri, Solo, Jogja dan di DUNIA Hindu maupun Islam Kejawen bukan Arab.
Jadi memang kalau dipikir cukup aneh juga. Yapi ini justru Inilah kebanggaan Majapahit masih punya Bhatara Majapahit. Jaman dahulu atau Majapahit istilah Bhatara itu biasa seperti Bhtara Kadhiri, Bhatari Daha, Bhatara Kahuripan, Bhatara Jenggala dll dan istilah ini hilang setelah Islam berhasil menumpas Majapahit yang mengharamkan istilah Dewa yang dianggap setan / musrik sebab menyekutukan Setan dengan Allah itu sirik dan Neraka Jahanam ganjarannya itu kata kitab Arab Quran yang baru ada 1500 tahun yang lalulah kurang lebih nya,Dimana kitab ini Sukses berkat Bisa Menumpas lawan, Pertama Sukses Menumpas Kristen Jesus di wilayah Timur Tengah dimana Jesus dikenal. Di Nusantara hanya sukses Menumpas Majapahit Trowulan pusat simbol Pemerintahan Nusantara kemudian dihambat Kristen Belanda yang yang diasal pusat Kristen Porak Poranda oleh Islam semua Gereja sudah dijadikan Masjit islam.
Dan Barulah 1965 Islam bisa menguasai Nusantara dengan berhasil menumpas Lawan lawan Politik nya dengan senjata tuduhan "KOMUNIS TIDAK BER TUHAN" siapaun yang di Cap Komunis barhak di Bunuh sampai Akar Akar nya. Inilah Kemenangan Telak Islam. Dengan menumpas adat Jawa dan China atau Siwa Budha, hingga di pedesaan benar benar dikuasai, dan tidak ada ruang gerak bagi Aliran / Agama Lain, mereka mengawasi dengan ketat dan Menumpasnya. Dan hanya satu yang lolos Hyang Bhatara Agung Surya Wilatikta atau yang berabiseka Sri Wilatikta Brahmaraja XI ini nyata, Tempat Leluhur Majapahit tetap utuh sampai sekarang, dan Hanya di Tutup. Karena Orang sudah mulai Pandai dan Mengerti perlu dibuka Rahasia leluhur Majapahit dan ilmu Ilmu nya yang memang dimusuhi Arab, karena kalau ilmu ini Lestari Arab tidak bisa menipu mangkanya Orang sakti Harus di Tumpas habis agar Kibulan jalan. Contoh 1965-1966 secara Terselubung disinilah juga Orang Sakti dihabiskan denga Tuduhan Komunis / PKI untuk bukti banyak cerita tercecer Orang sampai diseret mobil, dimasukkan Drum dan dilas, itu di Gemeh Denpasar ada Mangku dulu sulit dibunuh alkhirnya menyerah dan mau mati juga Mangku Gemeh punya anak Perempuan 1965 usianya 16 tahunan kurang lebih, Dahulu pasti Seorang mangku Sakti punya Andalan entah Lontar atau apapun Ilmu mudah mudah an Anak Mangku ini mewarisi dan bisa di Lestarikan.
Kenapa kok Mangku yang tugasnya Spiritual dan yang Sakti harus di BUNUH ? yang Ironis di Jawa Orang Kejawen / Pinisepuh yang jujur tidak pernah Usil sama Orang pun harus di TUMPAS kenapa ? sampai ada Orang masa kini yang melihat sendiri bahkan bertanya ke Hyang Suryo ini Orang sering main ke Pusat Informasi Hyang Suryo di Trowulan dan ini Orang Trowulan bercerita bahwa ada Orang Saptodarmo yang tidak pernah usil, bahkan Orang nya baik kenapa harus di bunuh?
Dari sini jelas bahwa Islam takut ajaran Jawa yang baik akan lestari menghambat penyebaran Islam. ini hari Pahlawan 10 November Pahlawan Sejati sudah pada habis satu persatu jadi generasi 45 tentunya ya ada tapi kan pikun dan dianggap kurang pendidikan, kini yang muncul Pahlawan Alvatarz yang tidak mengerti bahkan menghina adat sendiri, tapi tetap kita beri kesempatan Pemuda kita yang brilian ini untuk ikut menyebarkan adat Pujaannya, dan itu sebenarnya kecil tapi nama nya orang tertumpas juga kita harus kasihan, berilah harga diri kita ikutkan namanya disini, Karena ingin terlibat tapi dengan cara nya yang sok Jagoan ini bagus juga Pemuda yang ingin hebat kita harus bangga dengan semangatnya dengan trik menjatuhkan Orang terkenal agar dirinya dikenal juga. Kembali ke Sakti Banyak cerita Siti Jenar jaman Majapahit akhir biarpun ditumpas tapi Ilmunya tetap Abadi bahkan tetap dipelajari diam diam, Dan tempat Padepok'an ternyata sudah ketemu dan Yang tahu justru Hyang Suryo, menurutnya sulit dicapai melalui 7 sungai jembatan sesek / gedek Motor bisa mencapai, dari Dialog dengan Beliau , Eyang Lemah Abang ini tidak mau tempat nya diketahui nanti akan dibuat Tambar / Leteh oleh Islam Arab, Memang masuk akal ternyata tempatnya tidak jauh dari Majapahit, dan Orang malah mencari di Jawa Tengah sampai Cirebon ini Keliru, Karena Eyang Siti Jenar ini memang di undang ke Demak tapi tidak mau datang dan tempat nya sangat jauh dari Demak. Hyang Bhatoro Agung ketemu Siti Jenar ketika di Candi daerah Malang dan memberitahu Padepok'annya Tanahnya memang merah padahal daerah Majapahit termasuk jarang / Langka Tanah Merah. Dahulu Hyang Suryo tidak tertarik dengan Polemik Siti Jenar berada, Tapi tidak sengaja bertemu karena hanya kesamaan Ilmu saja, sebetulnya Siti Jenar bukan Islam tapi karena Agama ini harus di anut yang terpaksa di anut juga demi Persahabatan dengan para Wali, Setelah Wali berkuasa lalu di Panggil agar bisa digunakan sarana menarik Umat tapi ditolak. Seperti sekarang pun banyak Karena tidak punya Payung jadi mengaku Islam, tapi menyimpang dari Arab ingin menggabungkan Jawa dengan Islam agar baik tapi arab tidak mau harus sesuai Quran dan Hadist, tidak bisa digabung Jawa yang musrik inilah persoalannya akhirnya ya itu tadi dianggap Sesat, untuk itu Kejawen harus berani sekali lagi Berani bikin Payung sendiri, ambil Contoh Konghucu sudah diakui, karena punya Nabi dan Kitab, Sebaiknya kalau punya Panutan dan Buku Ajukan juga ke Pemerintah kumpulkan Aliran Aliran Kejawen itu dan bersatu mengadakan Pertemuan lepas Ambisi Pribadi dan merasa benar sendiri jangan mengadopsi Kitab Arab agar tidak disesatkan, Kitab Kuna kita banyak kalau mau cari di Gedung Lontar Kertiya Musium Buleleng bahkan kitab Sutasoma pun ada disana.Inilah Saran agar tidak DIPANGGIL dan DIBUBAR kan Pemanggilan ini sudah Sejak 500 tahun yang lalu Yang dipanggil Pertama Oleh Pemerintahan Islam ya Syeh Siti Jenar akhirnya harus rela di Bunuh, sampai detik ini pun ya terus DIPANGGIL Bubar apa tutup apa Hancur, Karena ilmu ini membahayakan Kitab Terakhir Quran.
Menurut Siti Jenar Tuhan ada diurat Leher jadi Tuhan ada dalam diri Sendiri, ini diplesetkan ngaku dirinya Allah dan harus di Tumpas, Nanti Kyai bisa tidak laku kalau semua ngerti, contoh Malaikat menyalakan Dupa agar Permintaan Doa Orang Orang saleh naik bersama asap Dupa kehadirat Allah, inipun harus ditumpas dan tidak boleh disiarkan nanti Umat nya bisa Langsung ke Allah Pimpinan Islam tidak laku, Dia tidak mencontoh bahwa tiap Orang ada bakat dan tugas nya sendiri sebdiri, dianggap semua sama inilah kebodohan hanya keserakahan diri yang diutamakan tapi mereka menang di negri ini biarpun main kasar, Lihat Budha tidak menarik umat, bahkan parah ajarannya Tidak Boleh Makan Daging / Vegetarian mengajarkan Kasih, Toh Orang tetap tertarik untung China kuat tidak di Tumpas Islam, hingga tetap melestarikan itu VCD VCD Mantra Buda / Kwan Im / Konghucu kini banyak beredar, Dulu China dituduh Islam sebagai Komunis Tidak Ber Tuhan, kini terbukti Vihara / Klenteng di China Lestari Patung Patung Budha, Kwan Im dan dewa Dewi masih bisa dilihat dan utuh, disini?
Patung Budha dan dewa Dewi pada hilang kepalanya.Ini berkat Ajaran Islam memang Berhala harus di Hancurkan. Baiklah kita buka Ilmu Jawa Dulur Papat Lima Pancer istilah ini tiap orang sudah tahu, yaitu Kakang Kawah, Adi Ari ari, Geteh dan Puser.ini mirip cerita koma. Kelahiran kita berbarengan Kakang kawah atau Air, Adik Ari Ari, Darah /Getih dan Pusar tempat saluran makan. Inilah Saudara kita yang bareng dilahirkan, Contoh adat Jawa Ari Ari dimasukkan Kendil di beri Buku, Pulpen alat sekolah biar Pandai di larung di Sungai / Laut, dari penyelidikan 1980 an yang melakukan adat ini justru banyak Etnis China dan Jawa Ningrat sianak memang Pandai sekarang ini yang Orang Tuanya memakai adat ini, Mengenai Orang kecil yang memang sudah tidak mengerti Adat ya kita maklum sudah beberapa turunan Sengsara dan didoktrinasi adat Arab, jangankan adat, Tanah Air saja tidak ngerti, mati pun siap untuk Arab dan memang mereka digunakan untuk Pengantin Nge Bom, Pasukan numpas bangsa ini.Dan ini akan berjalan terus karena Ilmu Jawa sudah tidak mungkin diterima karena Doktrinasi tidak boleh Menyekutukan Setan dengan Allah.
Dan apapun Ruang gerak Jawa sudah tertutup Mereka islam menguasai Media cetak dan TV, jangan mimpi bisa tampil kalau tidak Pakai acuan kitab import, akhirnya dengan adanya Kebuntuan Muncul Alvatarz Alvatarz yang ingin tampil karena buntu cari jalan pintas menjelekkan Orang Terkenal biar ditanggapi. Sebenarnya ya kasihan Pemuda kita mereka ingin Jadi Orang Hebat dengan cara mempelajari Kehebatan Orang Luar, "Gajah didepan mata tidak kelihatan, Kuman sebrang Lautan Nampak jelas" Ilmu dalam Negri demikian Hebat nya Malah ilmu Luar yang hanya janji kosong utuk umum bukan pribadi dibilang Hebat malah di pribadikan untuk gebug Orang ini lucu, tapi biarlah memang tiap orang punya cara mencari Kehebatan diri dengan menjatuhkan Orang tanpa melihat siapa yang dijatuhkan, inilah Hebat nya Pemuda masa kini cukup bermodal Ilmiah dan lebel Mahasiswa, tanpa dibarengi Lelaku yang memadai jadi hanya pinter Ngomong. Contoh Jesus sampai dibarengi Bertapa 40 hari 40 malam bisa bertemu Iblis 3 X tidak ada yang berpikir makna ini, Akhirnya Mati di Kayu Salib butuh waktu Ratusan tahun baru Sukses Ajarannya, baru Sukses sudah di Tumpas Ajaran Baru Islam. Konghucu pun ketika Mati merasa penuh kegagalan baru 100 tahun kemudian baru berhasil diakui Ajarannya, ini untung tidak ada yang Numpas Lestari hingga kini dan bisa menerima adopsi Aliran lain. Putri ketiga Raja Miao Ciang yaitu Miao San sejak Mokswa usia 17 tahun sebagai Dewi Kwan Im karena bertapa digua Kwn Im Ajarannya Sukses hingga kini menghormati yang tua Budha dan bersatu jadi perantara Budha dan Manusia dan ini Sukses hingga kini, Islam malah numpas yang tua Jesus bahkan bermusuhan sampai detik ini lalu setelah adanya Agama kok untuk Perang, Muncul Islam Perang Salib dan Kristen di Tumpas Genosida. Gara gara Tumpas menumpas ini melahirkan generasi baru Alvatarz dengan yang besar jelas kalah dengan yang kecilpun di negri ini pun sulit diterima, akhirnya berpura pura memuji Kwan Im , Sabdopalon, Budha , Jesus untuk menggebuk Orang tanpa belajar sejarahnya cukup dengan Kitab injil, Runyam akhirnya berbalik Semua dianggap salah Argumen diri nya Paling benar ini niru Trik Islam tapi ngaku Kristen akhirnya kebingungan tidak punya pegangan.
Dan Hebat nya tanpa pegangan pun berani mengeritik Orang yang pegangannya kuat seperti Hyang Suryo, cukup kita acungi jempol Pemuda yang masih Kuliah di USU ini, Mudah mudahan Ambisinya terkabul menjadi Pahlawan tapi tidak sakti. Yang dibutuhkan Bangsa ini sekarang adalah Pahlawan yang Sakti, bukan sekedar pinter ngomong, Pahlawan yang bisa menyadarkan bangsa ini dari kebodohan, Pahlawan yang bisa menunjukkan bahwa Ilmu dalam Negri masih bisa jadi Acuan, mengingat Gagal nya Ilmu Import. Islam itu import tapi kan Sukses Numpas Ilmu dalam negri dan membuat Bangsa jadi begini ini. Semoga hari Pahlawan ini bisa memunculkan Pahlawan baru yang ngerti dan sakti. [Ustad Noko Sadar]