Di Era Presiden Gus Dur inilah Adat China yang di Bali menyatu dengan Bukti Uang kepeng / China masih dipakai Upacara Adat sejak Zaman majapahit yang Siwa Buda dan sampai detik ini, Dibebaskan kembali.untuk Upacara dan Berkreasi setelah dipasung sejak 1966. dimana Indonesia jadi Negara islam dan Putus Hubungan Dengan China yang dianggap Komunis Tidak ber Tuhan hingga Adat dan Budaya China berikut Orangnya di Tumpas, Hingga ketika Gus Dur Presiden Adat Budaya China bebas kembali seiring Indonesia Hubungan kembali dengan China yang memang saudara se Fosil.dengan bukti Fosil Solo dan Beijing sama. Juga kita disebut Trah "mongoloid" Karena Banyak ditemukan Tengkorak Jenis Mongol China bukan Arab.
Dimana Pura majapahit tempat Pemujaan Leluhur Jawa dan China [Siwa Buda] Trowulan pimpinan Hyang Suryo pada 14-7-2001 Untuk Pertama kalinya Barongsai Pimpinan Tjia Kiem Hien Ketua Klenteng Konghucu Kapasan Surabaya yang juga Keluarga Pemilik Klenteng Tuban Ronggolawe bisa Tampil dalam Ulang Tahun Dewi Kwan Im yang di Bali disebut RATU MAS MAGELUNG, Jadi untuk Pertama kalinya sejak 1966 Barongsai Menari di Pura majapahit Trowulan tempat Pelinggih / Candi Ratu Mas yang masa Kecilnya bernama Li Yu Lan atau Dara Jingga, Kemudian diperistri Jayasabha III Bhatara Kadhiri yang bergelar Wisnu Wardhana yang berabhiseka Sri Wilatikta Brahmaraja Raja Kadhiri {Daha-Jenggala-Panjalu}
Beliau juga Mendapat Gelar Bhatara INDRA sebagai Panglima Perang Nusantara di Era Majapahit dan Permaisurinya Yulan mendapat Gelar INDRESWARI Kemudian Setelah Upacara Srada Brahmaraja menjadi Bhatara Brahmaraja Wisesa dan Permaisurinya mendapat nama Ratu Mas Magelung atau Dewi Kwan Im dimana Adat Majapahit setelah Upacara Srada Raja dan permaisurinya di Awatarakan Dewa Dewi Titisannya dengan Upacra SRADA dan Adat yang me Manisvetasikan Manusia dengan Dewa Dewi titisan ini Satu Satunya Adat Kepercayaan yang ada di Dunia sesuai Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca dimana ada disebut dalam Kitab ini Nama Budha China "Sakyamuni" juga, hingga Uang China banyak ditemukan di Majapahit, jadi Majapahit adalah Penganut Persatuan Siwa Budha dan Berhasil Menyatukan Nusantara dengan Maha Patihnya Gajah Mada yang di Tiru Dunia bila Pemilu mencari Gajah Mada / Perdana Mentri sedang Raja hanya Simbol Persatuan saja, Dimana di Pura Besakih Bali yang dibangun Arya Damar dan Gajah Mada 1343 ada Pelinggih Hyang Brahma Wisesa dan Ratu Mas Magelung yang di Upacarai sejak 1343 juga jadi selama 666 tahun tidak putus di Upacarai tempat ini dibangun Untuk Pemujaan Leluhur bagi Arya Kenceng Raja [Anglurah] Bali agar tidak perlu pulang ke Majapahit Pusat kalau Upacara leluhur nya cukup di Besakih dan Arya kenceng pun akhirnya setelah Pralaya di Linggihkan di Pura Besakih Bali , yang ternyata Tempat Leluhur Majapahit, Besakih inilah yang Lestari sampai sekarang dan dan Kapanpun menjadi Bukti Adat Bali adalah Adat majapahit yang memuja Leluhur dimana Pura Pura di Bali ternyata tempat / Setana Leluhur Majapahit hingga Bali disebut Pulau Siribu [Tempat Leluhur] Pura seperti di Besakih tempat Leluhur Empu Markandia, Empu Gandring, Brahma Wisesa, Arya Kenceng dll Leluhur, sebab di Jawa 500 tahun yang lalu sejak kemenangan Islam atas Majapahit Brawijaya 1478 [1400 Saka Majapahit] sudah tidak diupacarai bahkan Candi Pelinggih dan Tempat Leluhur dihancurkan Islam karena dianggap Berhala dan pemujaan Setan hingga Leluhur pun dianggap Roh nya Setan karena bukan Allah dan Islam hanya muja Allah selain itu tidak boleh "Tiada Tuhan selain Allah" [TV] bahkan Tuhan pun Tiada apalagi Leluhur, yang aneh Bali sampai detik ini tetap Memakai tahun SAKA Majapahit juga hitungan hitungan Majapahit serta Upacara Upacara Adat majapahit dengan Adat NYEPI nya yang mengaggumkan Dunia dan membuat Bali makmur di Jawa tahun Saka Majapahit Oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo 1618 dirubah menjadi Tahun Saka Jawa disesuaikan Tahun Arab 1 Muharam demi Kerukunan dengan Islam yang dirayakan Orang Jawa sekarang ini dengan istilah Suroan dan masih memakai Sesaji, Kirap Tumpeng, Rebutan Kencing dan Kotoran Kebo Bule atau Lembu Andini Kendaraan Durga yang di Candi Prambanan disebut Roro Jonggrang atau Durga Mahisa Andhini, yang Durga Mahisa Andhini nya Lestari di Pura Durga Kutri Bali tempat Menivestasi Ibunda Airlangga Dewi Mahendradata Putri Empu Sindok Kadhiri dari Dinasty Siendeog China yang selama 1000 tahun tetap diupacarai, dan Acara Suroan di Solo yang masih memuja Lembu Andini atau Kebo Bule inilah bukti Adopsi Islam dengan adat Majapahit yang sulit diberantas oleh Islam Arab asli Dajjal yang menuduh Acara Acara Kejawen melecehkan Islam dimana banyak Kepercayaan Kejawen di Hancurkan Islam seperti Saptodarmo di Jogja di Hancurkan [TV 2009] juga Aliran Kepercayaan Siti Jenar, Makripat dll dilarang atau dibubarkan bahkan di Hancurkan dan Pimpinannya di Tangkap karena Melecehkan Islam atau tidak sesuai Quran dan Hadist Adat Padang Pasir yang tidak ada bahan membuat Tumpeng dan Suguhan Leluhur karena adanya cuma Kurma, sedang Pelinggih Leluhur Siwa Buda di Jawa Sekarang / Masa Kini ada di Puri Surya Majapahit Trowulan atau didalam Rumah / Griyo / Puro / Dalem Hyang Suryo Wilatikto turunan ke XI Brahmaraja dan Ratu Mas dimana di Era Presiden Gus Dur mangalami Kebebasan Upacara serta kemajuan pesat Mengumpulkan Para keturunan Majapahit untuk bisa Upacara Leluhur Majapahit dengan tanpa membedakan SARA [Suku, Ras dan Agama] ini agar diketahui dan sudah banyak Komentar mengetahui tentang Para keturunan Majapahait yang adat Asli nya lestari di Bali yang tidak di Tumpas Islam hingga tetap Upacara selama 1000 tahun tanpa dihentikan Islam Dajjal yang sukses menguasai di sebagian Jawa.
Serta Tahun Saka Majapahit dihidupkan lagi oleh Pura Majapahit Trowulan Hingga Nyepi mengadakan Upacara Ngerupuk Keliling Segaran
yang banyak diikuti Orang yang merasa Jawa dan berasal dari Leluhur. dan Acara Suroan pun tetap diadakan untuk Persatuan dengan Orang kejawen yang menggabungkan Islam dengan Adat Jawa seperti Gus Dur yang banyak ditentang Islam Arab Dajjal yang mengharamkan Adat Jawa Nyuguh Leluhur, Nyumet Dupa, Tumpengan dll yang disebut Musrik dan Orangnya disebut Kaum Musrikin yang Kafir, Kufur, Batil, Haram dan Melecehkan Islam istilah untuk Orang Majapahit, Tapi berkat Gus Dur Upacara Kafir ini tetap dilaksanakan,
Hingga di Segaran Trowulan makmur Ratusan Warung dan Souvenir buka karena banyaknya tamu seluruh Dunia yang senang Budaya Kafir seperti di Bali ke Pura majapahit yang satu satunya ada Pemujaan Leluhur Majapahit sedang diluaran Tempat Ibadah Hindu Hyang Widiwasa / Tuhan / Allah yaitu Pura Hindu, Masjid dan Gereja Zaman Belanda, juga Rektor UNDAR [Darul Ullum] Gus Lukman sering datang ke Pura majapahit Trowulan dan juga malah Mengadakan Lomba Barongsai Tingkat Nasional di Jombang dan Mendukung Pembebasan Gus Dur [Yang kemudian Gus Dur juga jadi Rektor UNDAR] Pemenangnya Klenteng Maja Agung bahkan UNDAR pelopor satu satunya Universitas yang mengajarkan Bahasa China yang disebut Mandarin waktu itu, dimana Salah satu Pengurus Kelenteng Maja Agung dijadikan Dosen bahasa China dimana Lulusan UNDAR banyak diterima Bekerja di Perusahaan China karena bisa Bahasa China yang kita sudah Hubungan dengan China dan Duta Besar China juga ada, dan juga BUDPAR Jombang sering Rembukan di Pura Majapahit Hyang Suryo serta mengadakan Kesenian tiap minggu di Pendopo Agung Trowulan Melestarikan Budaya, Mahasiswa UNDAR pun sering datang Tumpengan bersama Etnis China dan tanpa membedakan SARA [Suku, Ras dan Agama] hingga Orang ber Jilbab, ber Songkok Haji, Udeng Bali pokoknya SARA [Suku Ras dan Agama] bersatu Padu Tumpengan didepan Leluhur Majapahit [Dokumen Foto ada ditampilkan di Facebook], di Era Rektor UNDAR Gus Moedjib Kecak Pura Majapahit Trowulan tampil di UNDAR dalam acara Damai Kerukunan dalam Seni Budaya yang mendapat perhatian besar Umat Islam Kejawen bahkan disuru Tampil sampai 2 X karena senangnya Penonton [Kini Rektor UNDAR Gus Dur yang juga sering ke Trowulan dan Baru meninggalkan kita 30/12]
Bahkan Pura Majapahit Trowulan bisa mengadakan Upacara Odalan untuk Pertama kalinya sejak 500 tahun Keruntuhan Majapahit dengan di Puput Tri Sadaka yaitu Ida Pedanda Made Gunung satu satunya Pendeta Hindu yang Rambutnya di Gelung mirip Relief Candi [Ketua PHDI Bali] setelah Upacara di Trowulan Ida Pedanda Made Gunung satu satunya Pendeta Hindu di Temui George Bush Presiden Amerika Super Power yang dimusuhi Islam Penghancur WTC, disamping Pedanda Made Gunung juga Ida Pedanda Basuki dan Ida Pedanda Prof DR Narendra ikut muput pada Purnama ke III 2 Oktober 2001 Juga sebelumnya DR Suryawan dan rombongan dari Jepang ikut datang di Pura Leluhur Trowulan mengadakan Upacra Meditasi, Dan Odalan Pedanda Made Gunung dan DR Narendra serta DR Suryawan ini yang terakhir kalinya Upacara karena Pura Majapahit kemudian di tutup Camat dan di Undang ke Bali. Kini semua tinggal Kenangan itu Keramaian dan Kemegahan di Segaran seperti Acara Ngerupuk keliling Segaran waktu Tahun Baru Majapahit Nyepi, Juga Acara Acara Majapahit Kirap Tumpeng, Pakelem di Segaran Tidak ada lagi akibat Ulah Khoirul Huda Guru Agama Islam SMP Islam Trowulan dan Tokoh Ansor yang memalukan Gus Dur Pemersatu sedang Huda Pemecah belah Persatuan disamping Menyerang Pura majapahit Huda juga memecah belah Islam dengan menghancurkan Masjid LDII di desa Pakem menurut Keterangan Embah Gembel dan Lurah Trowulan Sapuan yang prihatin atas Penutupan Pura majapahit Tempat Leluhur jadi Budaya bukan Agama, KH Nurhadi Mantan Ketua Fraksi PKB partai Gus Dur yang dihianati hingga pecah menjadi 2 Nurhadi juga Mantan anggota DPRD 1999-2004 Mojokerto yang anti Persatuan dan Pancasila yang mati matian diperjuangkan Gus Dur bahkan Nurhadi Dalang Penutupan Pura Leluhur Pancasila Majapahit Padahal Wakil Rakyat harusnya melindungi Rakyat ini malah menghancurkan Rakyat minoritas dengan Menutup Pura Majapahit yang dianggap Minoritas padahal didukung Dunia,
Juga Imam Karyono Wakil Dajjal yang mengaku Islam tapi anti Kerukunan dan Persatuan yang Menyerbu dan Nge Bom Pura Majapahit Trowulan. Yang mana akhirnya Pura Majapahit Trowulan ditutup dilarang RITUAL dan KEGIATAN dalam BENTUK APAPUN 16-11-2001 oleh Camat Trowulan yang langsung Struk dan kurang lebih 3 tahun di Rumah Sakit akhirnya Tewas, Juga menurut Djoko Umbaran Sesepuh Purbakala Trowulan Hartawan Pegawai Purbakala yang ngukur ngukur Pura Majapahit untuk dekenakan Zone ikut Tewas Lha Leluhur Pemilik Nusantara mau di Zone Wilayahnya yang sudah Kecil dan Candi Tunggul Manik seberang Pura majapahit Selatan Segaran pun sudah di hancurkan 9-9-2009 ya Beliau marah dan mencabut Nyawa Sang Pengganggu Beliau yang di Bali Percaya bahwa Durga Prajapati adalah Pencabut Nyawa bagi Orang yang anti Dengan Beliau, Film Tong Sam Cong juga membuktikan Nyawa Orang sudah dicatat di Buku Langit, demikian Bali pun Percaya Nyawa Orang dicatat di Pura durga Tangan Seribu yang di China Kwan Im Tangan Seribu Mata seribu atau Jien So Jien Yen yang melinggih di Cin Kwan Ze [Meru Ratu Mas] Trowulan yang sekarang juga ada di Jimbaran Pura Ibu Majapahit / Cin Kwan Ze ejaan barunya Jin Guang Si. [Stana Ratu Mas] biarpun dianggap Setan tapi Penganut nya Seperti Negara China masak Negara setan? Islam menuduh Komunis tidak ber Tuhan, Padahal lihat China dengan Film Kera saktinya masak Negara tak ber Than dan dianggap setan ? Juga Dewi Kwan Im masak setan ? dasar Islam dajjal Maling Teriak Maling atau Setan teriak setan dasar memang Setan Dajjal atau Lusiver istilah Kristen Jesus .lalu nuduh Orang Setan juga padahal yang dituduh Menyatukan, Merukunkan SARA, sedang yang teriak me Nyetankan tukang Nge Bom, Menghancurkan Candi dan tukang bikin Adu Domba memecah belah Persatuan Umat beragama dan Kepercayaan Leluhur.
Dimana Pura majapahit tempat Pemujaan Leluhur Jawa dan China [Siwa Buda] Trowulan pimpinan Hyang Suryo pada 14-7-2001 Untuk Pertama kalinya Barongsai Pimpinan Tjia Kiem Hien Ketua Klenteng Konghucu Kapasan Surabaya yang juga Keluarga Pemilik Klenteng Tuban Ronggolawe bisa Tampil dalam Ulang Tahun Dewi Kwan Im yang di Bali disebut RATU MAS MAGELUNG, Jadi untuk Pertama kalinya sejak 1966 Barongsai Menari di Pura majapahit Trowulan tempat Pelinggih / Candi Ratu Mas yang masa Kecilnya bernama Li Yu Lan atau Dara Jingga, Kemudian diperistri Jayasabha III Bhatara Kadhiri yang bergelar Wisnu Wardhana yang berabhiseka Sri Wilatikta Brahmaraja Raja Kadhiri {Daha-Jenggala-Panjalu}
Beliau juga Mendapat Gelar Bhatara INDRA sebagai Panglima Perang Nusantara di Era Majapahit dan Permaisurinya Yulan mendapat Gelar INDRESWARI Kemudian Setelah Upacara Srada Brahmaraja menjadi Bhatara Brahmaraja Wisesa dan Permaisurinya mendapat nama Ratu Mas Magelung atau Dewi Kwan Im dimana Adat Majapahit setelah Upacara Srada Raja dan permaisurinya di Awatarakan Dewa Dewi Titisannya dengan Upacra SRADA dan Adat yang me Manisvetasikan Manusia dengan Dewa Dewi titisan ini Satu Satunya Adat Kepercayaan yang ada di Dunia sesuai Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca dimana ada disebut dalam Kitab ini Nama Budha China "Sakyamuni" juga, hingga Uang China banyak ditemukan di Majapahit, jadi Majapahit adalah Penganut Persatuan Siwa Budha dan Berhasil Menyatukan Nusantara dengan Maha Patihnya Gajah Mada yang di Tiru Dunia bila Pemilu mencari Gajah Mada / Perdana Mentri sedang Raja hanya Simbol Persatuan saja, Dimana di Pura Besakih Bali yang dibangun Arya Damar dan Gajah Mada 1343 ada Pelinggih Hyang Brahma Wisesa dan Ratu Mas Magelung yang di Upacarai sejak 1343 juga jadi selama 666 tahun tidak putus di Upacarai tempat ini dibangun Untuk Pemujaan Leluhur bagi Arya Kenceng Raja [Anglurah] Bali agar tidak perlu pulang ke Majapahit Pusat kalau Upacara leluhur nya cukup di Besakih dan Arya kenceng pun akhirnya setelah Pralaya di Linggihkan di Pura Besakih Bali , yang ternyata Tempat Leluhur Majapahit, Besakih inilah yang Lestari sampai sekarang dan dan Kapanpun menjadi Bukti Adat Bali adalah Adat majapahit yang memuja Leluhur dimana Pura Pura di Bali ternyata tempat / Setana Leluhur Majapahit hingga Bali disebut Pulau Siribu [Tempat Leluhur] Pura seperti di Besakih tempat Leluhur Empu Markandia, Empu Gandring, Brahma Wisesa, Arya Kenceng dll Leluhur, sebab di Jawa 500 tahun yang lalu sejak kemenangan Islam atas Majapahit Brawijaya 1478 [1400 Saka Majapahit] sudah tidak diupacarai bahkan Candi Pelinggih dan Tempat Leluhur dihancurkan Islam karena dianggap Berhala dan pemujaan Setan hingga Leluhur pun dianggap Roh nya Setan karena bukan Allah dan Islam hanya muja Allah selain itu tidak boleh "Tiada Tuhan selain Allah" [TV] bahkan Tuhan pun Tiada apalagi Leluhur, yang aneh Bali sampai detik ini tetap Memakai tahun SAKA Majapahit juga hitungan hitungan Majapahit serta Upacara Upacara Adat majapahit dengan Adat NYEPI nya yang mengaggumkan Dunia dan membuat Bali makmur di Jawa tahun Saka Majapahit Oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo 1618 dirubah menjadi Tahun Saka Jawa disesuaikan Tahun Arab 1 Muharam demi Kerukunan dengan Islam yang dirayakan Orang Jawa sekarang ini dengan istilah Suroan dan masih memakai Sesaji, Kirap Tumpeng, Rebutan Kencing dan Kotoran Kebo Bule atau Lembu Andini Kendaraan Durga yang di Candi Prambanan disebut Roro Jonggrang atau Durga Mahisa Andhini, yang Durga Mahisa Andhini nya Lestari di Pura Durga Kutri Bali tempat Menivestasi Ibunda Airlangga Dewi Mahendradata Putri Empu Sindok Kadhiri dari Dinasty Siendeog China yang selama 1000 tahun tetap diupacarai, dan Acara Suroan di Solo yang masih memuja Lembu Andini atau Kebo Bule inilah bukti Adopsi Islam dengan adat Majapahit yang sulit diberantas oleh Islam Arab asli Dajjal yang menuduh Acara Acara Kejawen melecehkan Islam dimana banyak Kepercayaan Kejawen di Hancurkan Islam seperti Saptodarmo di Jogja di Hancurkan [TV 2009] juga Aliran Kepercayaan Siti Jenar, Makripat dll dilarang atau dibubarkan bahkan di Hancurkan dan Pimpinannya di Tangkap karena Melecehkan Islam atau tidak sesuai Quran dan Hadist Adat Padang Pasir yang tidak ada bahan membuat Tumpeng dan Suguhan Leluhur karena adanya cuma Kurma, sedang Pelinggih Leluhur Siwa Buda di Jawa Sekarang / Masa Kini ada di Puri Surya Majapahit Trowulan atau didalam Rumah / Griyo / Puro / Dalem Hyang Suryo Wilatikto turunan ke XI Brahmaraja dan Ratu Mas dimana di Era Presiden Gus Dur mangalami Kebebasan Upacara serta kemajuan pesat Mengumpulkan Para keturunan Majapahit untuk bisa Upacara Leluhur Majapahit dengan tanpa membedakan SARA [Suku, Ras dan Agama] ini agar diketahui dan sudah banyak Komentar mengetahui tentang Para keturunan Majapahait yang adat Asli nya lestari di Bali yang tidak di Tumpas Islam hingga tetap Upacara selama 1000 tahun tanpa dihentikan Islam Dajjal yang sukses menguasai di sebagian Jawa.
Serta Tahun Saka Majapahit dihidupkan lagi oleh Pura Majapahit Trowulan Hingga Nyepi mengadakan Upacara Ngerupuk Keliling Segaran
yang banyak diikuti Orang yang merasa Jawa dan berasal dari Leluhur. dan Acara Suroan pun tetap diadakan untuk Persatuan dengan Orang kejawen yang menggabungkan Islam dengan Adat Jawa seperti Gus Dur yang banyak ditentang Islam Arab Dajjal yang mengharamkan Adat Jawa Nyuguh Leluhur, Nyumet Dupa, Tumpengan dll yang disebut Musrik dan Orangnya disebut Kaum Musrikin yang Kafir, Kufur, Batil, Haram dan Melecehkan Islam istilah untuk Orang Majapahit, Tapi berkat Gus Dur Upacara Kafir ini tetap dilaksanakan,
Hingga di Segaran Trowulan makmur Ratusan Warung dan Souvenir buka karena banyaknya tamu seluruh Dunia yang senang Budaya Kafir seperti di Bali ke Pura majapahit yang satu satunya ada Pemujaan Leluhur Majapahit sedang diluaran Tempat Ibadah Hindu Hyang Widiwasa / Tuhan / Allah yaitu Pura Hindu, Masjid dan Gereja Zaman Belanda, juga Rektor UNDAR [Darul Ullum] Gus Lukman sering datang ke Pura majapahit Trowulan dan juga malah Mengadakan Lomba Barongsai Tingkat Nasional di Jombang dan Mendukung Pembebasan Gus Dur [Yang kemudian Gus Dur juga jadi Rektor UNDAR] Pemenangnya Klenteng Maja Agung bahkan UNDAR pelopor satu satunya Universitas yang mengajarkan Bahasa China yang disebut Mandarin waktu itu, dimana Salah satu Pengurus Kelenteng Maja Agung dijadikan Dosen bahasa China dimana Lulusan UNDAR banyak diterima Bekerja di Perusahaan China karena bisa Bahasa China yang kita sudah Hubungan dengan China dan Duta Besar China juga ada, dan juga BUDPAR Jombang sering Rembukan di Pura Majapahit Hyang Suryo serta mengadakan Kesenian tiap minggu di Pendopo Agung Trowulan Melestarikan Budaya, Mahasiswa UNDAR pun sering datang Tumpengan bersama Etnis China dan tanpa membedakan SARA [Suku, Ras dan Agama] hingga Orang ber Jilbab, ber Songkok Haji, Udeng Bali pokoknya SARA [Suku Ras dan Agama] bersatu Padu Tumpengan didepan Leluhur Majapahit [Dokumen Foto ada ditampilkan di Facebook], di Era Rektor UNDAR Gus Moedjib Kecak Pura Majapahit Trowulan tampil di UNDAR dalam acara Damai Kerukunan dalam Seni Budaya yang mendapat perhatian besar Umat Islam Kejawen bahkan disuru Tampil sampai 2 X karena senangnya Penonton [Kini Rektor UNDAR Gus Dur yang juga sering ke Trowulan dan Baru meninggalkan kita 30/12]
Bahkan Pura Majapahit Trowulan bisa mengadakan Upacara Odalan untuk Pertama kalinya sejak 500 tahun Keruntuhan Majapahit dengan di Puput Tri Sadaka yaitu Ida Pedanda Made Gunung satu satunya Pendeta Hindu yang Rambutnya di Gelung mirip Relief Candi [Ketua PHDI Bali] setelah Upacara di Trowulan Ida Pedanda Made Gunung satu satunya Pendeta Hindu di Temui George Bush Presiden Amerika Super Power yang dimusuhi Islam Penghancur WTC, disamping Pedanda Made Gunung juga Ida Pedanda Basuki dan Ida Pedanda Prof DR Narendra ikut muput pada Purnama ke III 2 Oktober 2001 Juga sebelumnya DR Suryawan dan rombongan dari Jepang ikut datang di Pura Leluhur Trowulan mengadakan Upacra Meditasi, Dan Odalan Pedanda Made Gunung dan DR Narendra serta DR Suryawan ini yang terakhir kalinya Upacara karena Pura Majapahit kemudian di tutup Camat dan di Undang ke Bali. Kini semua tinggal Kenangan itu Keramaian dan Kemegahan di Segaran seperti Acara Ngerupuk keliling Segaran waktu Tahun Baru Majapahit Nyepi, Juga Acara Acara Majapahit Kirap Tumpeng, Pakelem di Segaran Tidak ada lagi akibat Ulah Khoirul Huda Guru Agama Islam SMP Islam Trowulan dan Tokoh Ansor yang memalukan Gus Dur Pemersatu sedang Huda Pemecah belah Persatuan disamping Menyerang Pura majapahit Huda juga memecah belah Islam dengan menghancurkan Masjid LDII di desa Pakem menurut Keterangan Embah Gembel dan Lurah Trowulan Sapuan yang prihatin atas Penutupan Pura majapahit Tempat Leluhur jadi Budaya bukan Agama, KH Nurhadi Mantan Ketua Fraksi PKB partai Gus Dur yang dihianati hingga pecah menjadi 2 Nurhadi juga Mantan anggota DPRD 1999-2004 Mojokerto yang anti Persatuan dan Pancasila yang mati matian diperjuangkan Gus Dur bahkan Nurhadi Dalang Penutupan Pura Leluhur Pancasila Majapahit Padahal Wakil Rakyat harusnya melindungi Rakyat ini malah menghancurkan Rakyat minoritas dengan Menutup Pura Majapahit yang dianggap Minoritas padahal didukung Dunia,
Juga Imam Karyono Wakil Dajjal yang mengaku Islam tapi anti Kerukunan dan Persatuan yang Menyerbu dan Nge Bom Pura Majapahit Trowulan. Yang mana akhirnya Pura Majapahit Trowulan ditutup dilarang RITUAL dan KEGIATAN dalam BENTUK APAPUN 16-11-2001 oleh Camat Trowulan yang langsung Struk dan kurang lebih 3 tahun di Rumah Sakit akhirnya Tewas, Juga menurut Djoko Umbaran Sesepuh Purbakala Trowulan Hartawan Pegawai Purbakala yang ngukur ngukur Pura Majapahit untuk dekenakan Zone ikut Tewas Lha Leluhur Pemilik Nusantara mau di Zone Wilayahnya yang sudah Kecil dan Candi Tunggul Manik seberang Pura majapahit Selatan Segaran pun sudah di hancurkan 9-9-2009 ya Beliau marah dan mencabut Nyawa Sang Pengganggu Beliau yang di Bali Percaya bahwa Durga Prajapati adalah Pencabut Nyawa bagi Orang yang anti Dengan Beliau, Film Tong Sam Cong juga membuktikan Nyawa Orang sudah dicatat di Buku Langit, demikian Bali pun Percaya Nyawa Orang dicatat di Pura durga Tangan Seribu yang di China Kwan Im Tangan Seribu Mata seribu atau Jien So Jien Yen yang melinggih di Cin Kwan Ze [Meru Ratu Mas] Trowulan yang sekarang juga ada di Jimbaran Pura Ibu Majapahit / Cin Kwan Ze ejaan barunya Jin Guang Si. [Stana Ratu Mas] biarpun dianggap Setan tapi Penganut nya Seperti Negara China masak Negara setan? Islam menuduh Komunis tidak ber Tuhan, Padahal lihat China dengan Film Kera saktinya masak Negara tak ber Than dan dianggap setan ? Juga Dewi Kwan Im masak setan ? dasar Islam dajjal Maling Teriak Maling atau Setan teriak setan dasar memang Setan Dajjal atau Lusiver istilah Kristen Jesus .lalu nuduh Orang Setan juga padahal yang dituduh Menyatukan, Merukunkan SARA, sedang yang teriak me Nyetankan tukang Nge Bom, Menghancurkan Candi dan tukang bikin Adu Domba memecah belah Persatuan Umat beragama dan Kepercayaan Leluhur.
Sayangnya begitu Gus Dur Sang Pembebas Upacara Adat Jawa dan China [Siwa Budha] di Turunkan MPR pimpinan DR Amin Rais, Maka Kebebasan di Trowulan kembali di Pasung dengan ditutupnya Pura Majapahit tempat Leluhur Majapahit oleh Orang yang tidak senang Gus Dur yaitu Guru Agama SMP Islam Trowulan Khoirul Huda Tokoh Pemuda Ansor yang bikin malu Ansor tempat lain dikira Ansor Tukang Serbu Pura padahal Presiden Gus Dur saja memberi kebebasan lalu khoirul Huda malah melawan Presiden Gus Dur dengan menjadi dalang Penyerbuan Pura majapahit, Ketua Praksi PKB anggota DPRD Mojokerto KH Nurhadi Hingga PKB pecah dua , Korlap nya Imam Karyono yang sungguh sangat memalukan dan menghianati Cita Cita Gusdur yang Keturunan Tan Kiem Han [Pengakuan Gus Dur sendiri di Media] Bupati Trowulan yang menggantikan Nyo Lai Hwa yang terbunuh akibat Serangan Kadhiri Era Sri Wilatikta Brahmaraja V 1486 membuka Blokir Islam di Trowulan agar Perdagangan Kadhiri Ujung Galuh normal karena lewat Sungai Brantas dimana 1478 Trowulan diserang Demak dan Lalu lintas Sungai terblokir Pasukan Islam Demak Prabu Brawijaya melarikan diri ke Blambangan,
Tan Kiem Han diangkat Rakyat karena Netral menggantikan Bupati Nyo Lai Hwa yang Ipar Raden Patah, bahkan Keluarga Tan ini sangat ahli Aksara dan Adat Jawa asli dimana Keturunannya Tan Khoen Swie di Kadhiri menerbitkan Buku Bahasa Jawa sejak 1852 {Diperlindoengi Hak pengarang Stb. 1912 No. 600 Fatsal 11. Pemerintah Nederland Indie}dan 1966 bukunya dilarang karena dianggap Melecehkan Islam dan Tan Orang China Kafir yang waktu itu Adat Budaya China lagi di Berantas dan Orang china pada dibunuhi Islam di cap Komunis padahal Buku Tan beraksara huruf Jawa Kuna Untung kini sudah terbit kembali 2009 tapi diterjemahkan Bahasa Indonesia Baru, sebab Orang yang bisa membaca huruf Jawa sudah tidak ada, kalau baca Huruf Arab wah semua malah bisa anak SD pun bisa, Gus Dur yang juga Rektor UNDAR ingin Menyatukan dan Merukunkan Bangsa dengan membebaskan Adat Budaya Jawa dan China [Siwa Budha] yang Lestari di Bali dan Gus Dur pun satu satunya Presiden yang mau berdo"a di Pura Pura Leluhur Peninggalan Majapahit di Bali, bukan Mrajan Keluarga. Ini memberi contoh dimana Islam diadopsi Adat Lokal Kepercayaan kepada Leluhur, dimana adat Arab tidak boleh memuja Leluhur,
Bahkan Nabi Muhammad saja dilarang di Puja, Gus Dur bahkan baik dengan Umat Kristen, Hingga di Tuduh Israel dengan Islam Aliran Arab Perang Salib yang anti Kristen Israel Jesus, bahkan ada Habib Arab teriak teriak di TV sehabis Peristiwan Monas "Sejuta Gus Dur saya tidak Takut..." Menantang Sang Pemertsatu yang mendukung Kerukunan Agama di Monas yang di Hancurkan dan di Serbu Islam yang anti Gus Dur yang di tuduh membela Achmadiah dengan memukuli Orang Orang yang berkumpul untuk Persatuan Kerukunan ber Agama hingga Kepala pengunjung berdarah darah ada yang retak Bali TV menyiarkan ada Gadis Bali Korban Pemukulan Kepala dengan Tongkat hingga Gegar Otak sampai Adnan Krisna Tokoh Sepiritual dari India Prihatin akan Peristiwa Monas yang diucapkan di Bali TV, Hal ini kita maklumi karena Bung Karno yang Dedengkot Pemersatu dan Penggali Pancasila serta Pendiri Republik ini bisa di Tumpas Islam berikut Pengikutnya secara Genosida jadi Gus Dur yang masih muda dan ingin meniru Bung Karno pun menghadapi Tantangan Besar Oleh Islam Arab Dajjal yang jelas Anti Persatuan dan senangnya Numpas adat dan Budaya selain Islam Arab. di Negeri ini
Tan Kiem Han diangkat Rakyat karena Netral menggantikan Bupati Nyo Lai Hwa yang Ipar Raden Patah, bahkan Keluarga Tan ini sangat ahli Aksara dan Adat Jawa asli dimana Keturunannya Tan Khoen Swie di Kadhiri menerbitkan Buku Bahasa Jawa sejak 1852 {Diperlindoengi Hak pengarang Stb. 1912 No. 600 Fatsal 11. Pemerintah Nederland Indie}dan 1966 bukunya dilarang karena dianggap Melecehkan Islam dan Tan Orang China Kafir yang waktu itu Adat Budaya China lagi di Berantas dan Orang china pada dibunuhi Islam di cap Komunis padahal Buku Tan beraksara huruf Jawa Kuna Untung kini sudah terbit kembali 2009 tapi diterjemahkan Bahasa Indonesia Baru, sebab Orang yang bisa membaca huruf Jawa sudah tidak ada, kalau baca Huruf Arab wah semua malah bisa anak SD pun bisa, Gus Dur yang juga Rektor UNDAR ingin Menyatukan dan Merukunkan Bangsa dengan membebaskan Adat Budaya Jawa dan China [Siwa Budha] yang Lestari di Bali dan Gus Dur pun satu satunya Presiden yang mau berdo"a di Pura Pura Leluhur Peninggalan Majapahit di Bali, bukan Mrajan Keluarga. Ini memberi contoh dimana Islam diadopsi Adat Lokal Kepercayaan kepada Leluhur, dimana adat Arab tidak boleh memuja Leluhur,
Bahkan Nabi Muhammad saja dilarang di Puja, Gus Dur bahkan baik dengan Umat Kristen, Hingga di Tuduh Israel dengan Islam Aliran Arab Perang Salib yang anti Kristen Israel Jesus, bahkan ada Habib Arab teriak teriak di TV sehabis Peristiwan Monas "Sejuta Gus Dur saya tidak Takut..." Menantang Sang Pemertsatu yang mendukung Kerukunan Agama di Monas yang di Hancurkan dan di Serbu Islam yang anti Gus Dur yang di tuduh membela Achmadiah dengan memukuli Orang Orang yang berkumpul untuk Persatuan Kerukunan ber Agama hingga Kepala pengunjung berdarah darah ada yang retak Bali TV menyiarkan ada Gadis Bali Korban Pemukulan Kepala dengan Tongkat hingga Gegar Otak sampai Adnan Krisna Tokoh Sepiritual dari India Prihatin akan Peristiwa Monas yang diucapkan di Bali TV, Hal ini kita maklumi karena Bung Karno yang Dedengkot Pemersatu dan Penggali Pancasila serta Pendiri Republik ini bisa di Tumpas Islam berikut Pengikutnya secara Genosida jadi Gus Dur yang masih muda dan ingin meniru Bung Karno pun menghadapi Tantangan Besar Oleh Islam Arab Dajjal yang jelas Anti Persatuan dan senangnya Numpas adat dan Budaya selain Islam Arab. di Negeri ini
Inilah Memoar tentang Gus Dur Presiden RI yang berani meminta maap atas nama Islam atas Pembunuhan Orang Orang non Islam yang mencapai Jutaan 1965-1966 dan membebaskan kembali Adat Budaya Jawa [Buku Tan Khoen Swie yang dilarang berbahasa Jawa] dan Adat Budaya China [Tulisan China] ang dilarang sejak 1966 jadi Presiden ini satu satunya yang nyentrik dan Kontroversial, dimana Tanpa Presiden Gus Dur kita tidak mungkin Kenal Barongsai dan Adat China yang sudah ada sejak Zaman Majapahit dimana Patung Barongsai menghiasi Kiri Kanan Tempat Leluhur di Bali seperti Pura Durga Kutri Mahendradata yang 1000 tahun tetap di Upacarai ada Patung Barongsai Besar sepanjang 4 meter dan tinggi 2 meter menghiasi Jalan masuk ke Patung Durga Mahisa Andhini yang sudah ada sejak 1000 tahun dan di Upacarai tanpa putus sampai kini, Juga di Pura Besakih Pintu Meru Tumpang XI Brahmaraja ada dua Patung Barongsai nya yang menjaga sejak 1343 dan 1-1-2009 Pratima Ratu Mas Permeisuri Beliau di Undang untuk Pertama Kalinya sejak 666 tahun dan Pratima Ratu Mas berada di Bali akibat ditutupnya Pura Majapahit Trowulan hingga bisa ke Pelinggih Ratu Mas di Besakih yang dikawal Barongsai Pura Ibu Majapahit Jimbaran,
Dan hari ini 31-12-2009 Juga Pratima Ratu Mas di Undang kembali ke Pura Besakih Oleh Forum Intelektual Muda Hindu Dharma, BEM Universitas Mahendradata, Teruna Teruni Bali, Gerakan Siswa Hindu dan Forum Kebangkitan Siwa -Buda untuk acara SANTHI PUJA WANTI WARSA dengan tema " PEMUJAAN AKHIR TAHUN UNTUK KEDAMAIAN DUNIA" Adapun Kegiatan ini untuk mengembalikan esensi philosopi perayaan Tahun Baru yang sesungguhnya bagi kalangan Umat Hindu di Bali sebagai hari perenungan diri serta memohonkan kekuatan Nilai Spritual DEWI RATU MAS sebagai DEWI KEBIJAKSANAAN , DEWI PENOLAK BALA dan PENGLUKATAN untuk KEDAMAIAN DUNIA. Ketua Panitia Dimas Sujono dari Jawa yang juga Sekretaris Jendral Forum Inteletual Muda Hindu Dharma, Pratima RATU MAS dari Pura Ibu Majapahit Jimbaran bersama Raja Abhiseka Majapahit Sri Wilatikta Brahmaraja XI dan Raja Negara Bali DR Arya Wedakarna [Dilantik Brahmaraja XI 1-1-2009 di Besakih] yang juga Rektor Universitad Mahendradata diperkirakan akan akan berangkat pukul 16 WITA menuju Besakih, Puluhan Bis Telah berangkat pagi ini untuk mengatur Upacara, Juga Masyarakat sekitar Besakih sudah sejak semalam Membuat Sesaji, Tumpeng Upacara di rumah Jero Purnama Tokoh Sepiritual setempat, Sejak semalam di Pura Ibu Majapahit jimbaran juga penuh Orang mengatur Persiapan Upacara, Juga akan diadakan Do'a untuk Gus Dur Sang Pembebas Upacara Adat Budaya Jawa dan China , Do"a nantinya secara Adat majapahit Siwa Buda [Jawa China] lengkap dengan Tarian barongsai nya. Sekali lagi Selamat Jalan Gus Dur Sang Pemersatu Presiden IV RI Semoga cita cita Persatuanmu Bisa terwujut secara cepat, Jesus baru diakui dan dilaksanakan setelah 300 tahun Beliau di Salib, Konghucu baru diakui dan dilaksanakan Ajarannya 100 tahun setelah Mokswa tapi ini lain Sabdopalon kebetulan mengatakan sudah waktunya Majapahit kembali 500 tahun dengan tanda tanda yang sudah berjalan jadi begitu 100 hari Gus Dur pasti terwujut Persatuan dan Tumpasnya Dajjal atau Lusiver dari nusantara***SEMOGA GUS***
Dan hari ini 31-12-2009 Juga Pratima Ratu Mas di Undang kembali ke Pura Besakih Oleh Forum Intelektual Muda Hindu Dharma, BEM Universitas Mahendradata, Teruna Teruni Bali, Gerakan Siswa Hindu dan Forum Kebangkitan Siwa -Buda untuk acara SANTHI PUJA WANTI WARSA dengan tema " PEMUJAAN AKHIR TAHUN UNTUK KEDAMAIAN DUNIA" Adapun Kegiatan ini untuk mengembalikan esensi philosopi perayaan Tahun Baru yang sesungguhnya bagi kalangan Umat Hindu di Bali sebagai hari perenungan diri serta memohonkan kekuatan Nilai Spritual DEWI RATU MAS sebagai DEWI KEBIJAKSANAAN , DEWI PENOLAK BALA dan PENGLUKATAN untuk KEDAMAIAN DUNIA. Ketua Panitia Dimas Sujono dari Jawa yang juga Sekretaris Jendral Forum Inteletual Muda Hindu Dharma, Pratima RATU MAS dari Pura Ibu Majapahit Jimbaran bersama Raja Abhiseka Majapahit Sri Wilatikta Brahmaraja XI dan Raja Negara Bali DR Arya Wedakarna [Dilantik Brahmaraja XI 1-1-2009 di Besakih] yang juga Rektor Universitad Mahendradata diperkirakan akan akan berangkat pukul 16 WITA menuju Besakih, Puluhan Bis Telah berangkat pagi ini untuk mengatur Upacara, Juga Masyarakat sekitar Besakih sudah sejak semalam Membuat Sesaji, Tumpeng Upacara di rumah Jero Purnama Tokoh Sepiritual setempat, Sejak semalam di Pura Ibu Majapahit jimbaran juga penuh Orang mengatur Persiapan Upacara, Juga akan diadakan Do'a untuk Gus Dur Sang Pembebas Upacara Adat Budaya Jawa dan China , Do"a nantinya secara Adat majapahit Siwa Buda [Jawa China] lengkap dengan Tarian barongsai nya. Sekali lagi Selamat Jalan Gus Dur Sang Pemersatu Presiden IV RI Semoga cita cita Persatuanmu Bisa terwujut secara cepat, Jesus baru diakui dan dilaksanakan setelah 300 tahun Beliau di Salib, Konghucu baru diakui dan dilaksanakan Ajarannya 100 tahun setelah Mokswa tapi ini lain Sabdopalon kebetulan mengatakan sudah waktunya Majapahit kembali 500 tahun dengan tanda tanda yang sudah berjalan jadi begitu 100 hari Gus Dur pasti terwujut Persatuan dan Tumpasnya Dajjal atau Lusiver dari nusantara***SEMOGA GUS***