Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch Portuguese

twitter

Minggu, April 25, 2010

SISWA SISWI SE BALI KUNJUNGI PURA IBU MAJAPAHIT

Minggu 25 April jam 13.00 WITA Pura Ibu Majapahit Jimbaran Bali penuh Siswa Siswi se Bali dengan Seragam nya masing masing memenuhi Pura Ibu, Mereka dalam rangka Pelatihan PRESENTER HINDU Ke IV 2010 yang diadakan BALI CONVENTION EVENT EXHIBITION INFORMATION CENTER sekaligus juga memberi Penghargaan kepada PURI SURYA MAJAPAHIT sebagai FASILITATOR dalam Kegiatan ini. Kegiatan dibuka Do'a Bersama dipimpin Mangku Pelajar SMA Negri I Tabanan Jero Gede Arum Gunawan yang Keturunan Empu Sindog Mahendradata di Bali, Begitu Do'a Selesai Para Siswa Siswi ini banyak yang Trans Tubuhnya kapeselang atau dipinjam Raga nya oleh leluhur Ibu agar bisa membuktikan kalau Beliau Ada di Candi Ibu, bahkan Eka Putri dari SMA I Mengui langsung Menari tanpa sadar, Juga Putri Agung Mirah dari SMA I Banjar Angkan Kelungkung ikut Menari dan karena lelah akhirnya jatuh Pingsan juga beberapa Siswi lainnya ikut Menari tanpa sadar sedang Pelajar Pria pada Tercengang Tambur Besar di Tabuh Pelajar SMA dari Jepang bernama Akira untuk memeriahkan Suasana, banyak juga yang menangis terharu dan tertegun tapi tidak ikut menari karena Pria , Iringan Musik Barongsai bergemuruh ditambah Gong dan Kempyeng menambah suasana Magis di Pura Ibu dimana Para Bhatari Turun Kabeh menyambut Keturunan Beliau Siswa Siswi Majapahit yang sedang Tangkil ber Do'a didepan Pratima Ibu Ratu Mas Tangan Seribu yang dikenal di China sebagai Jien So Jien Yen Kwan Se Ying Po Sa atau sang Penari yang di Bali dikenal Ibu Durga Tangan Seribu Mahisa Wardhini yang Kebetulan Manivestasi Dewi Mahendradata Permaisuri Prabu Udayana Raja bali, dimana Patung Durga setinggi 3 meter ini Lestari sampai detik ini dan Utuh berdiri Tegak di Pura Durga Kutri Buruan Blahbatuh Gianyar yang tetap di Upacarai selama 1000 tahun tanpa henti sedang Patung mirip Durga ini yang di Trowulan malah hancur luluh tanpa Bekas hanya tinggal Sandaran nya Rebah dan yang tertinggal hanya sebuah Daun Teratai yang sangat Indah dan halus, dimana Roh Beliau Dewi Tangan Seribu bersama Dewi Dewi Pengawalnya Turun hingga Para Siswi pun Menari, dibutuhkan waktu cukup lama untuk menyadarkan yang Karaohan / Kapeselang Para Bhatari leluhur majapahit karena Pendeta Jero gede Dalem tarukan Susila pun ikut Keraohan dan malah membunyikan Bajara dan diiringi Tabuhan Tambur dan Bale ganjur hingga membuat Tarian makin Rancak dan Seimbang mengikuti Irama. Musik Budha dari China itu.

Demikianlah Acara diteruskan Istirahat makan Siang berupa ribuan Nasi Kotak Sumbangan dari World Youth Hindu Organization dan minuman dari para Penyungsung Pura Ibu, dalam acara makan pun masih banyak yang Keraohan / Kapeselang Para Bhatari yang melinggih di Pura Ibu, diteruskan sambutan Brahmaraja Wilatikta XI yang menceritakan tentang Sejarah Pura Ibu kepada Siswa Siswi Majapahit mengapa berada di Jimbaran, ini disebabkan Pura Ibu Majapahit di Trowulan di Tutup tidak boleh Kegiatan dalam bentuk apapun oleh Camat Trowulan sejak 2001, dimana leluhur di Undang di Bali dan Akhirnya Bhatara Wisnu yang juga Budha atau Budha Awatara Wisnu melinggih di Garuda Wisnu kencana [GWK] dan Ibu di Puri Gading jimbaran, Juga Budha di Linggihkan di Kali Buk Buk Singaraja dan di Bantang banua Sukasada Buleleng, dimana sebelumnya telah terwujut Patung ganesa Terbesar dan tertinggi di Dunia di Lovina atas Prakarsa Karel Gunter Meyer Orang Jerman dan Gusti Arya Wedakarna yang sekarang Rektor Universitas mahendradata dan Raja Abhiseka majapahit Bali Yang di Abhiseka Raja majapahit Brahmaraja dirinya di Pura Besakih 1 Januari 2010, di Teruskan di Abhiseka di Pura Ibu 7 April 2010 Pada Odalan hari Budha Kliwon Gumbreg Enyitan yang lalu dengan Gelar Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan I, dimana disinggung pula tentang Situasi Negara yang carut marut dengan Perusakan di Batam, Perang antar Kampung di Irian, Sulawesi, Lombok, juga Kerusuhan Tanjung Priok yang sedang di Investigasi Palang Merah Indonesia [PMI] Pimpinan mantan WAPRES Jusup Kala yang sangat menyesalkan kok Tokoh Agama mengajarkan Brutal [Pidato di TV] dan Komisi Nasional Hak Asasi manusia [KOMNAS HAM] serta Bencana Alam dimana mana, dimana dijelaskan kalau Kurang nya Orang sekarang Cinta Pada tanah Air nya yang subur Makmur Gemah Ripah Loh Jinawi ini malah mencintai Padang Pasir Arab hingga Alam Marah dan Manusia pun seperti Kemasukan Roh Dajjal / Setan Lusiver dan bertindak Brutal seperti dalam berita TV setiap hari yang penuh Sadistis dan Kekerasan akibat Kurangnya Pelajaran tentang Kebaikan Kerukunan dan Pancasila Pemersatu Bangsa juga ajaran Budha tentang Dharma dan kasih sayang selama 50 tahun terakhir ini dimana Leluhur Para Bhatara dan bhatari sudah tidak dipercaya karena tersisihkan Agama Baru Islam yang ajarannya langsung Allah dan hanya meng Kafirkan Orang dan Candi Leluhur dianggap Berhala lalu di Hancurkan dan cari musuh terus menganggap dirinya paling benar dan lagi tidak mengajarkan Kerukunan, Toleransi antar Umat ber Agama yang minoritas dan Karma hingga Korupsi dan ke Tidak jujuran Merajalela dan tidak ada yang di Takuti karena Orang pun sudah tidak percaya Karma, dimana saat ini Patutlah Bangga menjadi Siswa Siswi di Bali yang masih melestarikan Adat leluhur hingga Bali menarik Perhatian Dunia dimana diluar bali sudah tidak mengerti Adat Budaya leluhur Majapahit karena didominasi Ajaran Arab yang tidak mengenal Budaya Odalan, Tetoyan, Caru dll, Hingga Alam pun marah berupa Banjir, Longsor, Keluar Gas dan Gunung meletus juga Angin Besar menghancurkan Padi yang mau Panen akibat Dewi Sri tidak di Upacarai lagi. Menghadapi Siswa Siswi ini Brahmaraja tidak bercerita tentang Niskala / Gaib / Irasional tapi bercerita tentang kenyataan yang banyak dibenarkan para Pelajar se Bali ini bahkan dengan iringan tepuk tangan puas akan penjelasan yang Ilmiah masuk akal. sesuai Contoh Ilmiah yang bisa dilihat di TV serta kehidupan sehari hari. bukan Dongengan 1001 malam dari Arab yang belum terbukti saat ini seperti Lampu Aladin.

Habis acara Para Pelajar tingkat SMA [Sekolah menengah Atas] ini berebut menyalami dan mencium Tangan Raja Majapahit Masa kini ini, bahkan ada yang memegang kaki Sang Raja dan mengusapkan ke Kepala nya untuk mendapatkan Restu, diteruskan berbaris menuju beberapa Bis dan Mobil menuju Hotel Dwi Karya tempat Pelatihan dan menginap yang dipimpin I.G.A. Wastu Manggala, MPWS, SS , Juga Tampak Wayan Swantika, Ignatius,  Sekertaris Panitia Kadek Wijana dan beberapa Mahasiswa mahasiswi  dari Universitas mahendradata yang SARA {terdiri dari berbagai Suku, Ras dan Agama] selaku Pimpinan dan Pembimbing Rombongan Siswa Siswi se Bali ini, dan Acara akan berakhir Senin 26 April. Acara di Pura Ibu diteruskan Rombongan lain yang habis membuat Pemiosan di Pura majapahit Garuda Wisnu Kencana [GWK] yang dipimpin Drs. Komang Artanegara dan Jero Purnama dari Besakih yang nyumbang Ikan bakar dan nasi bungkus serta jajan Donat juga Coca Cola yang kebetulan hari Minggu Libur jadi banyak Orang Ngayah di Pura majapahit termasuk juga para Pelajar di Denpasar yang juga terdapat Pelajar dari Jepang ikut main musik Barongsai memeriahkan Suasana Minggu yang cerah ini dan sampai berita ini ditulis suasana Pura Ibu masih Ramai Pertunjukan Barongsai dan Arja / Joget Bumbung ditambah lagi Rombongan Team Dokter Hewan dari PEMERINTAH DAERAH BADUNG [PEMDA] juga datang memberikan Suntikan Faksin Anti Rabies kepada Anjing Anjing Pura Majapahit jadi menambah ramai nya suasana, Hingga Lakhon [Kerabat Bendesa Adat jimbaran], Kadek, Andik dll pada sibuk menangkap Anjing dan mengikat mulut nya untuk diberi Suntikan dan di Ambil Darah nya untuk diperiksa apakah mengandung Rabies, dan ternyata Anjing Pura Majapahit cukup Sehat karena tiap 3 hari 1 X dimandikan dengan Sampo Anjing serta  Sabun bebas Kuman dan diberi Bedak oleh Dr Lily dari Taiwan dibantu Dog Fundation dari Australia dan Prancis serta Inggris, malah Istrinya Bapak Hasil Penduduk depan Pura Di gigit Anjing Pura Majapahit malah sakit nya sembuh, Sebelum nya Istri nya Mr. Hasil sakit Lumpuh Tangan Kirinya hingga Bahu, dan sudah Puluhan juta uang habis untuk berobat ke Dokter maupun Balian Bali tapi tanpa hasil, yang aneh Lengan Sang Istri yang sedang sakit ini digigit Anjing Pura bernama "Putih" dan dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat [PUSKESMAS] Jimbaran, al hasil Penyakit Lumpuhnya malah Sembuh. Aneh tapi nyata akhirnya Keluarga Bapak Hasil Maturan Sesaji mengucapkan Syukur ke Pura Ibu atas kesembuhan Lumpuh nya. Menurut Keterangan Ahli Acupuntur dari China yang digigit Anjing Putih adalah Titik jalan darah Kelumpuhan, jadi mirip di Tusuk Jarum China itu Titik Jalan darah yang di gigit Gigi Anjing yang Tajam seperti Jarum Acupuntur hingga Sembuhlah Lumpuh nya karena Darah bisa mengalir ke Urat yang buntu akibat Penyempitan Pembuluh darah dan Sembuhlah Kelumpuhan tadi, Jadi Anjing pun bisa membuat Tusukan Jarum Penyembuhan. secara tidak Sengaja atau diatur leluhur , mengetahui ini Para Dokter Hewan dari PEMDA Badung ini malah Kagum dan memang Ilmiah dan Percaya tentang Pengobatan China Acupuntur yang lagi Nge Tren saat ini di Bali dan terbukti Banyak bisa menyembuhkan berbagai Penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara Medis. dan yang unik disini Anjing bernama Putih jadi Sinshe Tusuk Jarum nya. ya ini agak Aneh tapi Ilmiah dan Kasunyatan.

[Team Reporter Mahendradata University]
Ingin Partisipasi Komentar