Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch Portuguese

twitter

Kamis, Januari 13, 2011

KEBOBROKAN HUKUM

Suara Rakyat, TV, Media dan Obrolan Warung Kopi mengatakan KUHP [Kitab Undang Undang Hukum Pidana] adalah "Kasi Uang Habis Perkara". Uang adalah segalanya, Pasport Gayus $ 100.000,- biarpun Tahanan beres juga bisa jalan jalan ke Asia, Nukar masuk Tahanan 22 juta Rupiah beres juga, Masuk Pegawai Negri, Jadi Bupati juga pakai Uang [Bahasan Metro TV Pagi tadi], Demikianlah semuanya pakai Uang habis perkaranya. Bahkan ada Calon Bupati di Ponorogo yang gagal, Pakai Cawet mau bunuh diri terjun kesungai berita menghiasi TV beberapa waktu lalu tiap hari, karena hutangnya banyak, Caleg tidak jadi Sumbangannya diambil kembali sampai di TV dipertontonkan Orang mengambil karpet di Masjit yang disumbangnya sebuah tontonan ketololan yang dianggap benar dll dst dsb.

Ramalan Jayabaya mengatakan "Kukum Yudo Sedoyo" Hukum mati semua, bahkan disebutkan Bupatinya maling wakilnya begal, bak Ular berkepala Dua ekor nyaplok buntutnya juga nyaplok, Sangat cocok melihat berita TV dimana banyak Bupati ditahan kerena Korupsi, ini berbarengan ramalan Sabdopalon Lindu Pengpitu Sedina [Gempa 7 X sehari] lagi yang membuat Negara makin tidak karuan, Kebrutalan juga disuguhkan di TV, ini memang sudah nyata tidak bisa dipungkiri dimana 45 tahun yang lalu Orang diajari kebrutalan, Pembunuhan besar besaran bagi yang dicap Komunis, Yang menang bangga dengan kebrutalan terhadap lawan tak seiman dan se Agama, yang kalah kretet kethet giginya dendam untung ada yang jadi DPR dan nulis "Aku Bangga jadi Anak PKI" kitika ditanya Mr. Kick Andy kok bangga dijawab "Tunjukkan Mentri PKI yang Korupsi di Era Bung Karno" Mahasiswa dan Penonton Kribo Andy tukang ngekick yang ngetop Tepuk tangan semua di Metro TV semua mengangguk benar tidak ada Mentri PKI yang korup, tapi sebagian besar yang dicap Komunis tak bisa membalas karena sudah jadi bangsa binatang dan diawasi dan dicap terus sampai hari ini dengan bukti Peristiwa Pengusiran Anggota DPR Fraksi PDIP yang mengadakan Pengobatan Gratis untuk Exs Komunis di Banyuwangi yang malah di Usir Kelompok yang mengaku Islam. Dan inilah saatnya mereka akan muncul bikin perhitungan untuk Generasi mudanya biarpun kalau ngumpul dikejar kejar dan digebuki seperti anjing oleh Kelompok berbaju ala arab di Solo dan magetan [TV] dituduh Rapat membangkitkan Komunis terus, Padahal Gus Dur sudah membebaskan dan tidak boleh nuduh PKI 1999 dan Gus Dur atas nama Pemerintah sudah minta maap atas pembunuhan besar besaran Sistematis dan dengan minta maapnya ini berarti Sejarah ini nyata ada dan tak terbantahkan tapi dibantah dan ditutupi terus, akan makin kacau bangsa ini yang selalu disudutkan dan dicap menbangkitkan Komunis, yang membangkitkan Teroris malah Pahlawan diberi Istri dan di lindungi hingga yang di tuduh Komunis iri, mereka di Tumpas anak istrinya dan Kerabat maupun kenalannya, Teroris malah Istri dan temannya tampil di TV memberikan penjelasan Polisi melanggar hukum, Dulu tak ada Hukum yang ada Tumpes Komunis sampai akar akar bayinya...

Bung Karno dan Ibu Dewi serta Perdana Menteri China Tjoe
Dalam suatu persahabatan menuju kesejahteraan
Dari segi Ramalan Jayabaya dan Sabdopalon memang cocok, tapi dari segi Ilmiahnya juga cocok Sebelum Kemerdekaan 1945 Bung Karno dan rakyat juga percaya Ramalan Jayabaya dan terbukti Kebo Bule [Belanda] kalah Oleh Jago Cebol [Jepang] Padahal kalau dipikir sangat mustahil Kekuatan Belanda yang sudah ngoyot 350 tahun ternyata tersihir Ramalan Jayabaya Gubernur Jendral Nederland Indie Van Den Berg langsung nyerah tanpa syarat kepada Jendral Imamura di Linggarjati justru Belanda pemilik Babon Asli Jayabaya jadi langsung ngalah, yaitu Lir Cokro Manggilingan atau Roda akan terus berputar dan perubahanlah yang Abadi, Bung Karno yang Penggali Pancasila dan Pencipta Nasional-Agama-Komunis [NASAKOM] kini mulai diperdebatkan lagi kebenarannya dan TV One malam ini mewawancarai Dewi Sukarno Putri Istri terakhir Bung Karno Foto samping atas bersama Tjoe En Lay Perdana Mentri China yang berkunjung ke Bali 1963 waktu itu China yang punya Bom Atom sangat mesra dengan Bung Karno hingga Dunia Barat ketakutan dan Irian barat dikembalikan kepangkuan Ibu Pertiwi, ambil Contoh China yang dicap Komunis dan dimusuhi.

 Metro TV membahas Kebohongan Pemerintah dan Kebobrokan hukum menampilkan Tokoh Gaek 3 Zaman Sabam Sirait yang memuji China Sahabat Bung Karno dimana Pembaharu China Teng [tulisan Deng] Siao Ping malah merelakan Anaknya ditembak mati karena terlibat Korupsi juga dalam Realitas Metro malam ini menyebutkan Gus Dur yang meneruskan cara Bung Karno dengan Politik Bebas Aktif Pro China dan akan menjalin Hubungan dagang dengan Israel yang mana tidak disukai Kelompok islam yang anti Israel dan china,  Dimana Era Orde Baru Sekolah  China dan bahasanya dilarang, bahkan banyak yang terbunuh hilang di cap Komunis, Tapi sekarang China sangat maju dan tempat Studi Banding para Gubernur dan PU [Pekerjaan Umum] inilah Putaran Roda zaman. Kita malah terlambat dan selalu salah prediksi hingga Media mengatakan kita tertinggal dari China 200 tahun karena kita mundur ke Zaman jahilliyah diarab, Bangsa Pencipta Keajaiban Dunia Borobudur ini malah jadi terpuruk dan jadi bangsa budak, ini akibat sejak Jatuhnya Bung Karno 1967 dan anti Komunis lalu menjadi Negara Islam terbesar di dunia yang isinya malah menghancurkan Budaya lokal yang arif. dan Adiluhung yang dicap kafir dan musrik termasuk anti Pancasila Pemersatu dimana lihat TV Pendeta ditusuk, Pelarangan bikin Gereja, bahkan Kepercayaan asli Negri ini Saptodarmo dituduh sesat dan dihancurkan padahal simbulnya Semar / Sabdopalon lelhur Pamomong Tanah jawa..

Contoh matinya hukum [Blog terdahulu] dimana Anggota DPRD Mojokerto 1999-2004 KH Nurhadi malah mendukung Penutupan Puro Mojopahit Trowulan yang di Pandegani Hyang Suryo Brahmaraja XI, dengan melalui Camat menutup Bangunan dan melarang Ritual dan Kegiatan dalam bentuk apapun berdasar SKB [Keputusan bersama Mentri Agama dan mentri Dalam Negri]  No. 1 / Bern/1969 yang isinya tidak jelas dan Puro Majapahit  bukan agama Padahal kegiatan Brahmaraja sejak 1993 adalah memusatkan Acara Budaya Suran di Trowulan adalah Budaya dan selalu dihadiri Direktur Jendral [DIRJEN] Kebudayaan bukan agama agar Tlatah majapahit ini dikenal para Kejawen dan Mancanegara sebagai Kerajaan Terbesar di Dunia majapahit dengan Pancasilanya biarpun bangsa sendiri tidak tertarik karena lebih cinta Sejarah Timur Tengah seperti Mimpi nya Ibrahim, Muhammad yang malah di Negaranya Sendiri Arab Muhammad malah Rumah dan Sejarahnya di hancurkan agar tidak di Kultuskan. Bahkan Bukti Sejarah Kehebatan bangsa ini Borobudurpun dibom sekali agar tak ada bukti seperti di Arab menghilangkan Kehebatan nabinya.

Kapolda Bali (Gubernur.red) bersama Hyang Brahmaraja XI
dalam acara Budaya leluhur Nusantara era Majapahit di Bali
Hal Pelestarian Budaya ini berhasil dengan datangnya Tamu ratusan Bis ke Trowulan, dimana membuat Warung, Depot, Restauran dan souvenir laris manis, Ini malah dianggap '"Meng Hindukan Orang" kata Para Kiyai termasuk Imam Karyono, Khoirul Huda, KH Nurhadi dll kepada Komandan Komando Daerah Militer [KORAMIL] waktu itu 2001, bahkan lebih jauh dijelaskan satu dua tahun lagi Trowulan jadi Hindu semua dan ini perlu dicegah kata Danramil kepada Kamahmil [Kepala Mahkamah Militer] III-12 Surabaya bersama istrinya yang datang dengan Mazda MR bernomor HANKAM [Departemen Pertahanan dan Kemanan] warna Hijau Tentara waktu itu di Kantornya Danramil minta ijin mengunjungi Puro Hyang Suryo Brahmaraja XI yang ditutup atas nama Camat, Kapolsek dan Koramil [Muspika] atas perintah Imam Karyono jadi kalau Militer berkunjung lapor Koramil, Sipil  lapor imam Karyono bila boleh lalu terus ijin ke Camat dan Camatnya masuk rumah sakit karena Struk hingga pengunjung Sipil termasuk Mahasiswa tambah bingung melihat kebobrokan hukum waktu itu dan terbukti sekarang dan Brahmaraja justru mengajangi ombo / Ngelulu / Mendukung apa maunya Pemerintah yang dikendalikan kelompok islam Imam Karyono dan KH Nurhadi DPRD waktu itu, dan Dunialah yang menilai dan Team Pengacara dari Universitas 17-8-1945 [UNTAG] dibawah pimpinan DR. Warka SH M.hum selalu siaga mengadakan koordinasi dengan Mahkamah Militer mengantisipasi Sandiwara Rekayasa Hukum dan Danramil akhirnya tidak turut campur lagi dalam hal Penutupan dan Sang Camat kebetulan Struk masuk Rumah Sakit Karang menjangan surabaya, Tinggal Kapolsek tapi Kakak Kandung Sang Kepala Polisi Trowulan justru datang ke Pura majapahit bersama Suaminya Kolonel Suwarta dari Badan Itelijen Negara [BIN] dan memberikan Nomor Telpon agar menghubungi bila Adik Istrinya bikin Ulah melanggar hukum jadi Keliru kalau ada yang mengaku islam Anti Pancasila dan Persatuan berkata Brahmaraja XI mencari Dukungan dan minta tolong dengan Penulisan Pengungkapan Sejarah ini, Justru banyak yang mau nolong datang karena kebobrokan Hukum sangat jelas sejak dahulu dan kini terungkap dan Brahmaraja sampai hari ini hanya tersenyum mendapat laporan ada yang nuduh minta tolong dan dukungan padahal jelas Beliau tidak pernah cari dukungan dan yang ingin bertemu Beliau saja sangat sulit bertemu kalau cari dukungan kan Beliau kampanye padahal Ulama islam sendiri di TV bilang kalau mengajukan / mencalonkan diri apalagi pakai uang itu namanya Haram maka dari itu Brahmaraja menghormati keharaman ini dengan tidak pernah kampanye mencalonkan diri bebrebut jabatan yang hanya 2 periode sebab Beliau Abadi dengan gelar Brahmaraja XI dan tidak mungkin dipecat dari Brahmarajanya malah bisa melantik Raja Majapahit Bali [Kembali],

Jadi ini sangat lucu di Negara yang konon Merdeka dan berdasar pancasila bukan hukum islam padahal Reformasi lagi dan ada Mentri Kebudayaan juga yang tidak dianggap ada oleh kelompok yang mengaku islam dibawah Mentri Agama yang kerjaannya nyaplok budaya padahal sudah ngurusi 5 Agama dan naik haji yang hasilnya sangat Besar hingga Mentri Agama habis  Penutupan Puro Majapahit 2001 masuk penjara karena Korupsi Dana Haji, sedang di Jawa Timur waktu itu ada 197 Kepercayaan dibawah Kebudayaan, Hingga Rekayasa Hukum penutupan berjalan mulus atas nama Agama Islam, padahal kegiatan Budaya kala itu sudah ada Mentri Budayanya Mr. Ardhika Orang bali yang sempat ke Trowulan, Hingga Hyang Suryo setelah ditutup 2001 di Undang ke Bali 2003 karena Bali kena Bom dan awalnya di Kintamani Kunjungan pertama justru di Pura Tuluk Biyu yang mangkunya Mr. Jero Wacik kini Mentri Kebudayaan dan Parawisata  2 X kemudian berlanjut hingga di GWK yang Presiden Komisarisnya Yayasan Garuda Wisnu Kencana [GWK] Mangku Pastika Kepala Polisi Daerah Bali [KAPOLDA] dan sekarang malah Gubernur Bali

Memang hanya Hukum yang di Bali Pancasila yang digali Bung Karno dari Kitab Sutasoma karangan Mpu tantular yang lestari di Bali, dimana di Pedesaan Tata cara majapahit masih lestari, Terbukti Pelinggih dan meru Para leluhur majapahit masih di Upacarai tanpa henti sejak Zaman majapahit termasuk Pelinggih Brahmaraja dan Permaisurinya Ratu mas magelung, juga sebelumnya seperti Pura mahendradata di Blahbatuh Gianyar Bali juga Lestari sejak 1000 tahun dan 11 November 2009 bertepatan Hari Berdirinya majapahit Brahmaraja XI dan Sukmawati Sukaroputri di Undang Universitas Marhaen untuk Upacara, Dengan dihadiri Putra Putri Kampus, teruna Teruni Bali, Raja Kelungkung, Aparat Daerah juga World Youth Hindu Organization serta Utusan manca Negara dll, dan ini rutin selanjutnya diadakan tiap 11 November, Dipedesaan Bali sangat aman hingga Rumah jarang dikunci tapi tak ada Pencuri karena taatnya pada Hukum majapahit [Awig Awig] dan Bisama / Pitaka leluhur dimana dalam Acara Pigura TVRI 2010 tentang candi Candi diungkap adanya Pitaka leluhur "Barang Siapa Merusak candi akan disambar Petir" dan ini terbukti ketika Pura leluhur majapahit di Trowulan dibom yang ngebom disambar petir, Betapa Hebatnya Pitaka leluhur yang bisa menciptakan candi Kejaiban Dunia biarpun oleh Para Keturunannya yang ikut Adat Padang pasir tidak dipercaya lagi, Ini akibat Penutupan Sejarah sejak 1967 dan Buku Sukarnoisme yang mengajarkan Nasionalisme juga Buku Falsafah China yang terbukti membuat China maju saat ini dilarang dibaca, diganti Buku Arab dimana kita malah mundur ke zaman jahilliyah dan diajari Perang Agama dimana Gereja Gereja Model Gothe dirubah jadi masjit di Timur Tengah [Film Jejak Rasul] dan disinipun sekarang Orang bikin Gereja Susah, Nekat di Tusuk Pisau Natal 2000 Gereja Gereja dibom, Budaya Asli saptodarmo simbul Semar / Sabdopalon yang tulisan /Ramalannya terbukti malah di hancurkan.Hingga sabdopalon membuktikan Tulisannya berjalan karena ditantang terus dan gambarnya dibanting diinjak injak dengan teriakan Alahuakbar oleh Kelompok yang mengaku islam berbusana ala arab.

Bukan memuji leluhur yang dianggap kafir, tapi melihat Fakta Ciptaannya Para leluhur kita seperti Borobudur yang di Kagumi Dunia, Pitaka dan Tulisannya yang Akurat, Ini yang patut dipikirkan secara Jernih jangan dengan Argumen kitab Arab lalu kita dikalahkan dan dibodohkan terus, Lihat Karya leluhur seperti Borobudur yang manusia masa kini belum bisa membuatnya apalagi Pitaka /Tulisan Para leluhur tentunya sama Ampuhnya dengan Hasil karya Nyatanya. Sekali lagi bukan memuji tapi kita kan masih Bisa membanggakan Karya dan Tulisan Leluhur sendiri, Bahkan lontarnya di Simpan dan di Selamatkan Musium Dunia serta di Pelajari. Contoh Dunia kalau Pemilu mencari Gajah mada / Perdana Mentri bukan Raja, Amerika malah meniru Nusantara Era majapahit yang punya Raja di Raja sebab banyak Kerajaan kecil dibawah majapahit juga punya Raja, Banyak Presiden di Negara Amerika tapi tunduk Dengan Obama Presiden Pusat atau King of King's juga Monarki Belanda, Inggris, Jepang, Thailand, Sepanyol dll sangatlah Hebat Demokrasinya, Sedang kita Ngaku Sareat Islam memang benar dan paling benar bagaimana ? malah jadi bangsa Budak dan Wanitanya mati diperkosa di Arab dan mayatnya dibuang di tong sampah, IRONIS bukan ? Jadi bukan menjelekkan tapi hanya perbandingan dan Sejarah saja yang tak terbantahkan , bukankah Sejarah banyak di Film kan juga Jepang Merayakan Bom Atom dengan Amerika, Inggris,Prancis Sekutu Lawannya pada Perang Dunia II yang lampau dan Pelakunya sudah pada mati seperti Jendral Mc Arthur dan Admiral Yamamoto tinggal Sejarah untuk dikenang dan jangan diulangi Persatruan mereka, Kita Menuju Globalisasi Perdagangan bebas jangan takut Sejarah tapi jadikan Kaca Benggala agar maju bukan takut dan marah pada Sejarah yang tak terbantahkan bukan Sejarah rekayasa Pemenang.

Hukum kita yang diakui Para Pejabatnya di Sumpah dengan All Qur'an malah Korupsi dan Penipuan makin marak juga Rekayasa Hukum makin Mencengangkan, Kata "Demi Allah" menghias TV, Nama Allah dipakai benteng Penipuan dan Korupsi, hal ini benar karena Allah itu Alam Semesta ngurusi Planet yang nabrak Bumi ramalan nabukat Nezar, Sedang kita hanya setitik debu yang hasil Sangkan Paraning Dumadi Para leluhur kita, jadi Allah tidaklah bikin Kuwalat, bisa disebut sak Enaknya saja. Lihat kepercayaan leluhur yang lestari sejak Zaman majapahit yang dianut pedesaan di bali, Maling saja tak ada karena takutnya pada Pitaka leluhur yang dianggap Setan dan di Hancurkan baik Patung dan candinya dianggap Berhala oleh yang mengaku Islam, Islam Kejawen pun dianggap sesat karena Nyuguh leluhur dan bikin acara Sirik kalau Ruwatan desa dan Larung Sesaji, seperti Puro Mojopahit Trowulan malah dibom dan ditutup, jadi kasihan bangsa ini masuk Kepercayaan leluhur malah dianggap Sesat bahkan 1965-1966 di Tumpas, Ikut Agama Islam tidak bisa karena adat Arab sangat berbeda Bumi dan langit nanti nyuguh pakai Bunga dan Tumpengan karena padi tumbuh disini dianggap Sirik / musrik karena arab tidak kenal buah, padi, ketela dll yang dikenal hanya korma dan hanya boleh muja Allah saja, Islam tidak mengenal Sejarah selain Nabi Muhammad dan Mimpinya sebelumnya Mimpi Ibrahim yang dianggap Wahyu, Rumah nabi pun di Hancurkan untuk Mall Fasion dan jualan HP agar tidak dikultuskan, sedangkan Kita sangat Hormat pada leluhur dan pahlawan dan senang mengkultuskan seperti Makam,Punden Keramat, Candi selalu di Upacarai Mematungkan Jendral Soedirman, Bung Karno dan Para leluhur meniru Zaman Majapahit karena kalau Foto tidak tahan lama atau Luntur kalau Patung bisa tahan lama seperti Patung Candi yang banyak hilang kepalanya dikepruk yang mengaku islam karena dianggap berhala, Seperti Jepang mengkultuskan Raja Teno Haika nya dari matahari yang musrik karena tiada apapun yang boleh dipuja selain Allah, Sedang China tambah Parah Pemujaan leluhur tambah Hebat seperti Makam leluhur pun di Puja dibuatkan Patung dan Klenteng bahkan Sejarahnya dicatat dengan detail agar Para keturunannya tahu dan Hormat seperti Bali dan China serta Bali jadi Pusat perhatian Dunia disamping Kaabah Batu Hitam yang juga diciumi, Tapi Jepang biarpun muja Matahari dan Buha Tao serta Sintoisme juga sangat Pintar dan maju Negaranya. Dibanding kita yang Langsung Tol ke Allah tidak perlu melalui seperti Kenal Bupati lalu bikin KTP langsung tanpa Lurah dan Camat [dianggap gila] seperti Pasport Gayus juga Tol 100.000 Dolars [ini yang benar] dan bangsa ini sok paling benar tapi tolol dan jadi Budak hingga Mahasiswa mengumpulan Sumbangan per Orang 1000 rupiah untuk memulangkan Orang yang tinggal dibawah Jembatan di Arab.[TV lagi] sangat ironis. Padahal di Era Bung Karno kita sangat bangga mengaku Orang Indonesia sampai Bung Karno berkata "Jangan ber Politik kalau belum membaca buku SAM KOK" saking kuatnya hubungan dengan Negri Tirai bambu itu, sekarang ? malah sangat dihina karena bangsa budak nya Budak [TV]

Marilah kita berpikir jernih dan maju, Pejabat kita di TV sangat memuji China yang dahulu di Hina Komunis Tidak Bertuhan dan Klenteng serta Budaya dan Tulisannya dilarang padahal kita sama dengan china yang satu Turunan dan Fosil tapi dibantah terus oleh Bangsa sendiri yang ber Otak Arab jahilliyah [mangkanya jahil], kalau arab sekarang juga pintar mereka merangkul Amerika agar bisa membuktikan Kitab Nuh selain arab dijatuhi Api dari langit terbukti Pusat Islam Bagdad Kota 1001 Malamnya Abunawas sekarang hancur kena bom, Jayabaya dan sabdopalon Babon Aslinya ada di Musium Leden dan kita tak akan tahu inti sarinya kecuali Para keturunan dan menerima secara "Satro Jendro Hayuningrat Pangruwating Jiu" [Ilmu Bisik bisik dan wahyu leluhur] yang tahu, karena Kitab Budha dan Tulisan Kafir sudah dibakar semua akibat Pergantian Pemerintahan Islam 1478 [Sejarah Kadhiri], kemudian 1965 [Masih ditutupi] lebih parah lagi Pemusnaan sampai Kitab China dan Sukarnoisme yang terbukti Presiden Terpandai yang DOKTOR nya 26 dan ditembak serta di Granat tetap lolos inipun dilarang dan diganti quran dan hadist, hingga lihatlah bangsa ini sekarang hasilnya. Tidak mengerti Budi Pekerti, Tidak mengerti Unggah Ungguh, Adat sendiri dianggap Sirik [Dakwah di TV tiap hari] Sampai SBY pun bilang Monarki tidak sesuai alam Demokrasi, lha Jepang, Inggris, Belanda dll yang Monarki malah Demokrasinya sangat maju, jadi mungkin yang dimaksud Demokrasi kita Demokrasi Arab Zaman Jahilliyah 1000 tahun yang lalu ditambah Kibulan Abunawas, dimana Saptodarmo dihancurkan, bikin Gereja dilarang, Solat bahsa Indonesia ditangkap dll dst dsb. Dan kini SBY oleh Para Tokoh Agama dituduh melakukan 9 lama dan 9 baru Kebohongan Publik dan tiap hari dibahas disemua  Stasiun TV Negri ini.

Rizal Ramli kepada TV One mengatakan pagi ini salah satu 9 kebohongan lama yang kasat mata adalah "janji" kebebasan beribadah ternyata hanya diserahkan pada kelompok/Ormas Islam (Organisasi Massa Islam) untuk menghambat kebebasan beribadah seperti yang diberitakan belakangan ini salah satunya adalah orang keristen beribadah dirumah diswepping, dengan alasan tidak ada ijin gereja dan berkumpul, padahal contoh banyak orang agama lain yakni Islam berkumpul dirumah, entah pengajian atau ceramah berjihad menghancurkan negeri dengan bom serta berceramah juga dirumah bahkan ceramah ingin mengintimidasi lainnya yang tahu dan pemerintah tidak mau tahu, yang ini boleh kenapa orang lain tidak boleh dan lebih parah HKPB kumpul dilapangan dibubarkan serta pendetanya ditusuk, Polisinya juga diam tak berkutik dengan pasukan atas nama Alloh ini..belum lagi kelompok selain Islam yang lain yang tidak pernah dipublikasikan seperti penghancuran dan penyerbuan Sapto Darmo DLL, padahal dalam masa awal SBY berpidato semua akan mengalami kebebasan, tapi nyatanya juga WARIA berkumpul dibubarkan oleh Ormas Islam padahal hanya segelintir tidak mungkin akan menghambat pasukan Islam ini untuk berkuasa hingga hampir tidak ada yang bisa menandingi Islam yang sebagai merasa paling benar untuk menuju kekuasaan.

Inilah sedikit Ulasan Keprihatinan dan pengungkapan Fakta serta Perbandingan Hasil Karya Lokal leluhur yang bisa Menulis Sanepa dengan Akurat, Serta meninggalkan Hasil Karya yang bisa di lihat seperti Candi kebesaran masa lalu dan kita bukan mundur tapi ingin memajukan Kearifan Budaya leluhur dengan menambah kemoderenan dengan contoh yang sudah ada seperti Mugar borobudur pakai Computer bukan pacul dan betel, dan apapun Isme yang dipakai gagal tapi tidak perlu dibuang, tapi Cobalah Kearipan Budaya lelehur seperti Adat Nyuguh /.Odalan /Caru dilaksanakan agar membuat Senang Para Leluhur di Alam Mokswa Kadewatan [Purusa] dan Budaloka [Predana] yang masih Lestari di Bali agar membuat keseimbanagan Alam ini yang sudah memberi Buah, Bunga, Air cukup melimpah, marilah kita Cintai kembali Tanah [Dewi Sri] Air [Dewa Wisnu] tapi bukan hanya dibibir saja, tapi berbuatlah seperti Brahmaraja XI yang biarpun dilarang dan ditutup tapi tetap mengupacarai leluhur Yang Bisa berkarya Nyata dan cocok Pitakanya, seperti sampai Semar sabdopalon di Undang ke Bali 31-12-2010, dan memang 2007 Pernah hanya di Kirap Suran di Trowulan tanpa Suguhan karena ya memang Kirap yang bisa diadakan Memperkenalkan Leluhur di tingkat bawah, Karena yang pinter malah membantah dan lebih condong Sejarah dan leluhur Arab Muhammad yang selalu dipuja, Sampai Negri yang Sumurnya cuman satu Zam Zam dianggap Suci, padahal Tanah Air kita jauh lebih suci ini ada di Lagu Indonesia Raya 3 Stansa : Indonesia Tanah Yang Suci, Tanah Kita Yang Sakti, Disanalah Aku Berdiri menjaga Ibu Sejati, Indonesia Tanah Berseri, Tanah Yang aku Sayangi, Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya. Majulah Negrinya, Majulah Pandunya, Untuk Indonesia Raya.- Sayang ini tidak dinyanyikan karena akan mengalahkan arab yang dianggap tanah suci.

[Team Pengamat UNMAR, Editor Gusti Kadek Heker SH, juru ketik Drs Andhika MBA]

Ingin Partisipasi Komentar