Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch Portuguese

twitter

Sabtu, Februari 12, 2011

PENGHANCURAN BUDAYA

Sejarah penghancuran Budaya Lokal terjadi ketika itu ada peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang terkenal sebutan G 30 S, Peristiwa ini hanya terjadi di Jakarta, atau Tepatnya di Lobang Buaya, Dimana ada 7 Jendral yang terbunuh dan sudah di Film kan dan Penduduk diwajibkan nonton tiap 30 September dan belakangan ditarik dari peredaran karena dianggap rekayasa dan "Kebohongan besar publik". Karena Dokter yang membuat Visum kematian para Jendral dan diumumkan di Era Reformasi tahun 2000 tidak sesuai dalam Film itu, Yang aneh Peristiwa ini di Nasionalkan bahkan Peristiwa PKI madiun juga diungkit di nasionalkan, Padahal DI, TII,Permesta, Ambon,Poso dll kok tidak di Nasionalkan ada apa ini ? Tapi ini sekedar contoh Sejarah saja anggap Jasmerah .PKI dinasionalkan dan Orangnya ditumpassampai akar akarnya, dengan Dalih G 30 S yang hingga hari ini masih gelap buktinya, bahkan Anggota DPR 2010 masih dituduh membangkitkan Komunis dan diusir dari banyuwangi, Mereka mengadakan pengobatan gratis, dan yang datang Orang Orang Tua yang diawasi sebagai tidak ke masjid dan dicap Komunis seperti pengawasan terhadap Ahamadiyah sampai keujung desa dinegri ini.

Menyusul Peristiwa itu, bulan Desember1965 terjadi Pembakaran rumah Orang yang dianggap PKI [Partai Komunis Indonesia] dan pembunuhan merata di negeri ini hingga 1966 bahkan di Blitar penumpasan hingga 1970, dipedesaan Ternyata Orang yang tidak sembahyang ke Masjid pada dibunuh hingga bayinya, Sungai Brantas yang mengalir dari Blitar ke Surabaya penuh dengan mayat, bahkan bayi ada yang disate ditusuk bambu, Juga mayat lainnya, Hal ini masih banyak saksi hidup yang mengalami dan melihat serta ikut menguburkan mayat mayat itu, disepanjang kali brantas di Karang Pilang surabaya, Sebelum Rolak / bendungan Gunung Sari dan PDAM [Perusahaan Daerah Air Minum] mayat mayat ini dikuburkan agar tidak mencemari Air Minum Saksi itu Mbah Soemo Polisi Karang Pilang sejak Zaman belanda dan Komisaris Golkar era 80 an, Mbah tawar juga Polisi Karang Pilang aktif waktu itu, Mbah Raden Racmad, Mbah askandar Pegawai PAL, Mbah Seno mantan Heiho AL Jepang dll. Padahal Peristiwa Pembunhan ini tidak ada kaitan Lobang Buaya yang dalam koran waktu itu hanya Intern Angakatan darat katanya. sampai Orang di Desa bikin Lobang untuk nanam pisang dibunuh dituduh bikin lobang buaya yang tidak dimengerti penduduk, Belakangan di TV ini adalah penumpasan pengikut Bung karno yang dicintai rakyat, agar mudah dijatuhkan setelah pengikutnya habis semua. Dan benar 1967 Bung Karno dengan mudah dijatuhkan dan tidak ada yang membela, hingga Beliau Tewas 1970 dalam Status tahanan republik yang didirikannya. di Era Reformasi sejak 1998 tiap 11 Maret banyak diungkap di Koran dan TV tentang Bung karno yang dijatuhkan secara sistematis. Hingga Film G 30 S PKI dilarang karena ada Dolter yang mengatakan Visum Kematian Para Jendral yang bertentangan dengan Film itu.

Ambil Contoh di Candi Pendiri Majapahit Sri Kerta rajasa Jaya Wisnu Wardhana yang tempat ini Berada di bekas kerajaan jenggala atau selatan kali Brantas sekarang disebut Blitar yang masuk Ramlan jayabaya Blitar dadi Latar, Kadhiri dadi Kali, Tulung Agung dadi Kedung, Utara kali Brantas adalah kadhiri sesuai Lontar yang ada di bali bahwa Mpu bharadah pada Zaman Prabu Airlangga membagi Kahuripan menjadi Jenggala [Kahuripan] dan Kadhiri, Dengan Menumpahkan Air Kendi Saktinya yang menjadi sungai brantas sekarang, Mpu Bharadah adalah Putra mpu Sindog Raja kahuripan dan adiknya mahendradata dikawin Raja bali Prabu udayana dan berputrakan Airlangga yang terkenal dan Zaman airlangga ini Mpu Bharadah mengambil Peranan penting sebagai bagawanta kerajaan dan pernah pula ke Bali.

Candi yang terletak di Simping dan masuk dalam kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca dengan Tata Bahasa yang indah dan sempurna, ditemukan Brandes di Lombok Barat Narmada, Pada Era Bung Karno adalah tempat Upacara penduduk untuk Tumpengan Penghormatan pada leluhur pendiri majapahit biarpun keadaannya sudah hancur dan tidak diupacarai ketika Islam menguasai jawa 500 tahun yang lalu, Zaman Belanda Penduduk kembali diijinkan Upacara, Karena Belanda biarpun Kristen tapi tidak anti Budaya kalau Upacara Giling Tebu di Pabrik Gula tetap Upacara secara adat Selamatan potong Kerbau , Kawin / Mantenan Tebu dll juga kitab Injil diterjemahlan bahasa Jawa dan ada Gereja Jawi Wetan dengan kitab Suci berbahasa jawa dan Gerejapun mirip Candi Budaya Jawa, Dan Candi malah dilindungi Hukum Statblat 1927 dan dipakai hingga hari ini termasuk Buku Tan Khoen Swie yang menceritakan jayabaya dan sabdopalon juga dilindungi Hukum Karena Nyata dimana Belanda sudah tahu kalau akan kalah dengan Jepang dan ketika Jepang masuk Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jendral Imamura di Linggarjati, dan kini Kitab Tang Kgoen Swie jadi sejarah kadhiri sejak 2006 Kitab Pararaton yang mengatakan Ken Arok Perampok juga diterbitkan tapi dijelaskan Penulisnya tidak ada dan bahasanya jawa baru era Islam jadi kemungkinan dibuat demikian agar bisa terbit dan dibaca di Era Islam dengan menulis Ken Arok Perampok, yang waktu itu buku ajaran Budha dan sejarah dibakar semua hingga hanya Bali Lontar Lontar pada selamat terbukti Gedung Kertiya Singaraja masih mengoleksi Ratusan Ribu Lontar Peninggalan majapahit termasuk Sutasoma yang digali Bung Karno untuk dasar negara kita yaitu Pancasila, Terbukti Negarakertagama ditemukan di Lombok Barat, di Jawa semua yang berbau Budha dimusnahkan oleh islam [Sejarah kadhiri],

Dan Zaman Belanda Penduduk bebas Upacara seadanya karena Tata cara Upacara sangat minim tinggal Gugon Tuhon atau katanya Orang Tua yang ditulis kembali karena yang memberi keterangan bukan Mpu ahlinya maka tentunya tidak lengkap hanya inti sarinya yang diingat saja, lain dengan Bali Upacaranya Lestari dan lengkap sesuai Lontar majapahit maupun Lontar sebelumnya Zaman Mpu Sindog dan Mpu Bharadah, Mpu Kuturan, Dah Hyang Nirata dll, yang Pulau Bali tidak terjajah islam sejak dahulu karena Selat bali lautnya ganas dan Pelabuhan justru di Singaraja pantai Utara yang ombaknya tidak seganas Selatan dan untungnya setelah Keruntuhan majapahit Trowulan justru Singaraja Bali menguasai Blambangan hingga Banyuwangi banyak Kejawennya yang pada 1965-1966 juga akhirnya di Tumpas dan Upacara Nyuguh Danyang, Ruwat Desa dilarang, Tapi sisa sisa Kejawen biarpun diawasi tetap berusaha melestarikan, Biarpun 2010 Anggota DPR diusir karena dituduh Membangkitkan Komunis ini Trik untuk menekan Orang yang tidak ke Masjid, Pasukan Islam dahulu sulit menyebrang untuk mengalahkan Bali, dan islam kebetulan tidak punya Angkatan laut hanya numpas didarat, hingga Belanda, Fortugis dan Inggris yang punya  AL bisa menguasai Nusantara. di Bali Candi Ibunda Airlangga Mahendradata sejak 1000 tahun tetap diupacarai sampai kapanpun selama Bali masih ada hingga menarik Perhatian Dunia tentang Adatnya ini. Dan menjadi Contoh serta jadi tempat belajar Upacara Siwa Budha yang langka. Dan di Dunia ini hanya ada di Bali Odalan dan Caru, hingga Amerika pun kalau Caru mesti dibuatkan Orang Bali ahlinya.

1965-1966 Pembunuhan Orang yang tidak ke masjid dan dituduh Komunis, Inipun terjadi di Candi Kawitan majapahit ini, Hardjo Samin Sang Juru Kunci ke V sejak Zaman Belanda diculik dan mayatnya tidak terdeteksi sampai hari ini, Seperti halnya Gubernur Bali yang juga tak tentu Rimbanya yang terkenal bernama   Sutedja Orang dekat Bung Karno. Saksi hidup mengatakan bahwa malam itu Hardjo menegenakan Baju Putih lengan panjang digulung sampai bawah sikut, Sarung kotak kotak ada hijaunya berpeci Ala Bung karno sedang ngobrol di Pendopo Kami Tuwo Desa Simping Sumberjati, dan disuguhi segelas Kopi dan 2 potong Jadah Ketan, Belum sempat minum datang beberapa Orang menanyakan "'Siapa yang Arjo Samin?" Sang Juru Kunci Candi dan Dedengkot Kejawen yang suka Tumpengan serta tidak ke masjid ini menjawab kalau dirinya, Dan Orang Orang tak dikenal itu membawanya pergi dan ini disaksikan banyak Orang Dahulu kalau nyulik dan nyerbu sebuah Desa diambilkan Orang Luar dan terorganisir mirip Peristiwa Pandeglang Banten yang gencar di TV mengatakan Terorganisir dan Orang luar Desa setempat. Dan korbannya nanti Orang desa setempat yang terprovokasi dan ini yang di Adili demi kelihatan  menegakkan Hukum saat ini. Sedang Aktor Intelektualnya Tertawa terpingkal pingkal melihat rekayasanya berhasil. Contoh Gayus, Century dll

Keesokan harinya Istri dan beberapa keluarganya mencari dan Sang Juru Kunci Candi yang paling dipuja para keturunan Majapahit ini dalam kedaan Pucat Pasi dan Pasrah di Temukan di Tahan di Kantor Polisi suruh wadang, Tapi keesokan harinya sudah tidak ada katanya di BON [hutang] Orang, dan keluarganya hanya diberi Sarung, Baju dan Kopiah sang juru Kunci Candi kawitan, dan sampai kini tak ada kabar beritanya, Kami Tuwo [Ketua Dusun] juga hilang tapi untung ditemukan Mayatnya dan ada Kuburnya kata Putranya yang juga ikut melihat Hardjo [baca: Arjo] di Ciduk sekarang sudah Tua dan dipanggil Mbah darman, Yang kurang beruntung Lurah yang membawahi Candi Kawitan Nusantara ini juga hilang tak berbekas bak ditelan bumi diculik Orang yang ada Tokoh Agama Islamnya. Dan ini sudah menjadi rahasia umum. Ini hanya sebagian contoh kecil. Dan banyak tempat lain mengalami serupa tapi tak sama.

1966 ini Candi , Punden Keramat pada di Hancurkan dan karena Pengikut yang suka Selamatan dan Tumpengan di candi dianggap Kafir / Kaum musrikin banyak dibunuh, Pengahncuran Petilasan Mpu Supa Pande keris juga terjadi diwilayah jenggala ini, juga Cerita Mbah Wardi / Mbah Musrik [Pengikutnya Musrikin] yang mengatakan penghancuran itu 1965 sebelumnya utuh dan di sajeni / dberi Suguh Penduduk yang juga dihabiskan karena tidak ke Masjid. Dan belakangan Candi Kawitan majapahit mulai ramai dikunjungi Tamu penting dari jakarta dan 2010 Sudah ada yang tumpengan kembali Termasuk Pratima Ganesa Dwi Muka yang akan meruwat jagat raya di Bali Matur Piuning di candi ini Dan Brahmaraja XI membawanya ke Bali dan di bali disambut secara besar besaran sejak di Gilimanuk hingga Denpasar yang juga mampir matur Piuning ke Pura leluhur sepanjang jalan termasuk Pura majapahit Negara bali hingga diinapkan di Pura jagatnata . Dan di Krap sampai Pantai matahari Terbit Sanur diikuti Suku, Ras dan Agama [SARA] seluruh Dunia.

Situasi Negara labih Parah Ketika Bung karno diturunkan 1967, Pelarangan Upacara dan penghancuran tempat leluhur yang dianggap setan menjadi jadi, Buyut Brahmaraja di Gunung Kuncung Karang gayam Jenggala juga Patung nya di Gelundungkan dari atas gunung, Tapi anehnya Patung itu kembali lagi ketempat semula cerita penduduk setempat yang tidak kenal Orang yang merusak Punden dan Candi karena Orang luar desa Dan Untung Juru Kuncinya selamat dan bisa bercerita tidak seperti Juru Kunci Candi Simping yang hilang diculik, Tempat ini memang Keramat Burung lewat saja jatuh, Bahkan dulu ada F 16 lewat suaranya Grudug Grudug juga jatuh hanya beberapa kilometer dari Karanggayam Trenggalek memang dekat dengan maospati madiun Pusat Pesawat F 16, Dan selama 2 bulan ini didalam tanah wilayah ini terdengar suara Gemuruh dan ledakan hingga penduduk ketakutan, Team Vulkanologi dari Bandung sudah datang menyelidiki dan memasang Seismograf pencatat gempa, tapi hasilnya belum jelas apa penyebab suara gemuruh dan Ledakan itu [MNC TV], Ibunda Brahmaraja XI memang berpesan "Ojo lali karo Mbah jonggo iku Engkongku, lek enek waktu Sekaren..." dan Brahmaraja XI sering Nyekar bersama RM Tjokro Hadiningrat Putra Jendral Pertama di Indonesia Oerip Soemohardjo Pahlawan yang namanya dipakai nama Jalan Utama di Surabaya Anehnya ditempat ini pernah Turun Orang mirip Brahmaraja XI bermahkota Wajahnya bersinar seperti Emas dan RM Tjokrohadiningrat mengatakan bahwa itu Dewa Wisnu karena Beliau hafal atribut Para dewa bahkan Orang bermahkota ini berkata kepada Brahmaraja XI "Ingsun niku Panjenengan, Panjenengan nggih Ingsun" apa maksudnya belum jelas kata para Saksi termasuk Dimas Andhika dari Maspati Surabaya,

Demikianlah di pedesaan Orang tidak berani Upacara lagi Era kejatuhan Bung Karno yang penggali Pancasila, bahkan larung Sesaji di Telaga Ngebel Ponorogo Tempat asal Ibunda Brahmaraja pun dilarang Bupati dan masuk Koran waktu itu, Sampai Foto Para Hansip Mencium Bumi yang Ibu Pertiwi jadi masalah [Majalah Tempo] karena bumi kita tidak boleh dicium sebab yang suci bumi arab saja, jadi sangat fatal, Orang melaksanakan Budaya leluhur serta Cinta tanah Air sendiri dengan mencium Tanah bisa di tangkap Aparat, Atau diserbu masa seperti Foto Penyerbuan di Pandeglang banten kemarin. Jadi Pembiaran yang digembar gemborkan di TV memang dilestarikan sejak kejatuhan Bung karno 1967 dan Pancasila dianggap tidak ada, Karena Penggalinya Bung karno sudah di Tumpas berikut jutaan pengikutnya. Dan Untungnya Bali Acara muja leluhur lestari sampai kini biarpun "Mula Keto" atau Ya memang begitu dari dulu. Hingga kalau mau melihat majapahit datanglah ke Bali kata Bung karno ditirukan Sukmawati di Puri Surya majapahit jimbaran ketika Beliau berkunjung kesana. Seiring mewakili Dunia menyerahkan mahkota majapahit kepada Brahmaraja XI yang diyakini Kepala nya Pas, Brahmaraja tidak bisa menolak karena takut dikatakan Pengecut dan kepalanya takut terjepit. Dan yang mengagumkan malah pas dan ada Sinar serta halilintar bersahut sahutan ketika Mahkota dikenakan di Kepala Beliau oleh Gadis Lee dari Tumasik Singapura, Dan Ada Nyanyian Surgawi yang terekam Vidio lagi. Hingga banyak Media memberitakan Peristiwa aneh dan langka ini.

Buku Buku Ajaran sukarnoisme, Sejarah tan Khoen Swie yang ber Aksara Jawa, China dan melaju yang menceritakan Para leluhur pun dilarang dan kini setelah terbit kembali menjadi Sejarah kadhiri malah dilecehkan yang mengaku islam tapi tidak jelas apa alirannya apa dia NU, Muhamadiyah, LDII, Wahabi, Mujahidin, Suni  dll Tapi belakangan di Era Reformasi yang di TV suka membuat Fatwa Sesat MUI namanya hingga perpecahan bangsa makin ramai hingga Pengacara Gaek Adnan Buyung Nasutioan Marah besar pagi ini di Metro TV menantang Mentri Agama dan usul agar mentri pemecah belah ini dipecat, padahal 10 Mei 1998 Prof DR KH Agil Siraj yang kini Ketua NU mengatakan bila Reformasi yang dibubarkan pertama adalah departemen Agama yang memecah belah dan kini terbukti Pidato Beliau di Aula Gereja darmo Permai surabaya yang dihadiri Ratusan ribu Mahasiswa dan para Reformis termasuk Romo Sandiawan dan Tokoh Tokoh Lintas Agama, dan ini juga sangat aneh nama Indonesia dipakai Majelis Ulama untuk menyesatkan Orang padahal di Indonesia banyak Ulama seperti Ulama NU, Ulama Muhamadiyah, Ulama Parsis, Ulama Darul Hadist, Ulama Syiah  dll

Bahkan Anggota DPR Eva Kusuma Sundari tiap hari disiarkan Metro TV meminta agar SKB dicabut saja karena sangat bertentangan dengan Kebebasan dan HAM serta Pancasila Juga Tokoh Briliant Muda NU Zuhairi Misrawi bisa menjelaskan tentang Ahmadiyah dengan Maha Sempurna ke Islamannya setelah melakukan riset, Tapi di Metro TV malah dikonfrontasi dengan Tokoh MUI Tua yang memang anti Ahmadiyah dan bicara Sang Pemuda masa depan ini selalu dipotong dibantah serta dihina terus agar pikirannya kacau, Lain lagi ketika di TV One Pemuda Lulusan Al Azar mesir dengan Briliant dan tak terbantahkan membuka Ahmadiyah bahwa Arab dan Pakistan adalah contoh yang buruk anti Ahmadiyah, dimana Umatnya pada dibunuh, Sedang malaysia, Singapura, Inggris, Amerika yang bisa menerima Ahmadiyah mirip Indonesia Negara Pancasila harusnya bisa mengambil kebijaksanaan menerima Ahmadiyah Kalau mentri Agama mirip dan berpikran seperti Pemuda Intelektual NU ini pasti Aman dan damai, jadi ternyata di Indonesia masih ada pemuda Briliant tapi sayang selalu dibantah yang Tua yang bakal mati dan merasa akan memegang Abadi Negri ini dan tak menghargai Pemuda, dan tidak mau tunduk dengan Ulama Muda masa Depan yang  bernama Zuhairi Misrawi ini, Jadi Banyak Ulama yang belum tentu senang menyesatkan Orang, kiranya ini wajib direnungkan agar Indonesia yang satu satunya di Dunia punya Mantri Agama tidak tercoreng namanya,

Kembali ke Sejarah Kajatuhan Bung Karno 1967 Sekolah China, Budaya Adat Istiadat yang mirip dengan kita  dan Tulisannya juga dilarang, Bahkan dicap Komunis tidak bertuhan agar kita buta Sejarah karena China bangsa penulis Sejarah yang canggih bahkan membantu Bung Karno dengan Bom Atom, hingga Irian waktu itu bisa kembali masuk NKRI [Negara kesatuan Repiblik Indonesia] dan ini jarang Pemuda masa kini yang tahu karena Sejarah selalu ditutupi apapun yang berbau Bung Karno dan China kni Metro TV mulai mengungkap Nasionalisme Jepang dan China seperti Pahlawan Laksamana Jhon Lee yang mengusahakan Senjata ke Singapura dan Thailand untuk Para pejuang, Pakar Hukum Yap Thiam Hien,  Mentri Keuangan era Bung Karno Oei Tjoe Tat, Pahlawan Bulu Tangkis Tan Yoe Hok  dll, Adat Budaya China baru di Era gus Dur 2000 dibebaskan dan ada HAM, Klenteng, Punden, Candi juga tidak ada Asap dan Keluk keluk'an Padupaan semua Kemusrikan diberantas, sampai 2001 padahal sudah ada UU HAM 1999 dan mentri Kebudayaan Puri Surya majapahit Trowulan pun diserbu dan dibom serta dilarang kegiatan Odalan dan caru untuk leluhur sendiri demi Leluhur Arab yang anti Upacara dan Patung Berhala serta tidak ada kaitannya dengan Orang disini yang bangsa berleluhur Siwa [Lokal] Buda [Ibu dari China] dimana ini terbukti Penemuan majapahit adalah uang Ibu dari China, dan di Bali Uang Ibu masih dipakai Upacara Sakral sampai hari ini karena tidak terjajah islam yang suka menghancurkan lho, bukan islam yang percaya leluhur. Juga Fosil Manusia Purba hanya ada di Solo Jawa dan Beijing China, 2002 diselidiki DNA Orang Jepang sangat Indentik dengan Fosil "Wajak" Candi Dadi  Bayalangu atau Kerajaan jenggala yang punya candi Ibu di Bayalangu dan masuk Lontar Negarakertagama pula, bahkan dalam Pelajaran sejarah kita katanya dari Yunan mungkin maksudnya Sejarah Ibu, Dan Tengkorak Tengkorak yang ditemukan katanya Ras Mongoloid / Mongol ya mungkin ini Tengkorak Turunan Ibu juga. Kita kan Punya Tengkorak Solo, Wajak dll karena Ahli Sejarah Arkeologi yang kebanyakan dari luar tidak memihak karena kita baru merdeka 1945 dan belum mengadakan riset sendiri dikatakan Mongoloid saja, sebab kita bangsa yang tolol tidak punya jati diri dan hanya belajar Sejarah dan Tulisan arab, Buktinya ingin belajar Tulisan dan bahasa Jawa Kuna harus Kuliah di Universitas Leden Belanda, kalau baca tulisan arab...wah anak TK bisa ini sejak Kejatuhan Bung Karno 1967 lho.

Dipedesaan banyak Pesantren yang mengajarkan bahasa arab, hingga kemarin Pengurus Pondok Pesantren Al Hadts di desa kebonsari Kecamatan Wonoboyo Abah Ustad Syihabudin ditangkap Polisi dirumahnya Dusun Wonorejo karena dituduh menjadi Otak kerusuhan dan pembakaran Gereja di Tumenggung dan Pondok Pesantren Al Ma'hadul Islam di Beji-Pasuruan diserang ratusan Orang baju koko dan sarung, Pesantren ini katanya aliran Syiah, Serangan ini betepatan hari Maulud Nabi yang tercipta ketika Islam menang atas Jerusalem pada Perang salib dimana berakhirnya Kristen Jesus dan Gereja Gerejanya dirubah jadi masjid abad ke XII karena sebetulnya Nabi melarang memperingati hari lahirnya Jadi Maulud tercipta atas Kemenangan Islam dan berhasil menguasai Jerusalem dan saat inilah Salib Jesus dan Cawan Perjamuan suci hilang dijarah dan Umat Katolik dibawah Pimpinan Paus berusaha menemukan Cawan Suci ini tapi sampai hari ini belum berhasil, Sekarang  di Negri ini kan sudah Revormasi katanya. Tapi Bahasa Indonesia malah jadi mesin Pembunuh di Ujian nasional [UN 2010]

Blog ini ada akibat Penghinaan kepada Hyang Bhatara Agung Surya wilatikta Brahmaraja XI Beliau dimunculkan karena Penghinaan ini, sampai Spanduk di Kota kadhri yang Beliau Ruwat terpampang di Jalan raya "Selamat datang Hyang Bhatara agung Surya Wilatikta...." 2002 juga Beliau waktu itu Ketua IX Pelastari Budaya dan Ngurusi Kerabat mojopahit yang diangkat raja Pura Suryodiningratan Jogja Prof DR RM KI  Wisnuwardhana Suryadiningrat, Padahal 2001 dimana beliau diserbu, dibom dan dilarang Upacara oleh kelompok yang mengaku Islam dibawah Komando Lapangan [KORLAP] Imam karyono dan malah Orang Kadhiri belum tahu Serbuan dan Penutupan itu dan Beliau juga malah melarang menjelekkan Islam di Kadiri karena Pendukungnya juga banyak ber KTP Islam bahkan Beliau sangat akrab dengan orang Arab yang Guru Bahasa Arab dan tinggal di Hotel Bismo milik Cucu Tan Khoen Swie bahkan Beliau sering mengantarkan Orang Arab ini ke Petilasan Leluhur Kadhiri bahkan Orang Arab ini menangis melihat kemelaratan demi Kupluk Haji yang dikenakan dan dikatakan bahwa naik haji itu harus mampu bukan membikin melarat kata Sang Guru dari Arab yang banyak didokumen berupa Foto HP oleh Pegawai Hotel Bismo dan diakui dahulu Arab sangat susah Sumur se Negara hanya 1 yaitu sumur Zam Zam, ada oase yang airnya kotor itupun jadi rebutan saling bunuh demikian pengakuan Orang Arab di Kadhiri, Lain lagi Orang Arab di Jombang bernama Oemar juga sering berkunjung ke Rumah Barahmaraja membawakan Gule dan Kerowotan Daging untuk Anjing Brahmaraja kata Andre dari Klenteng Tuban yang menjaga Keraton Trowulan sekarang dan Keluarga Oemar juga kebetulan dari Tuban bila Idul Fitri juga datang Rombongan mencium Tangan Brahmaraja memohon Restu, bahkan malah Sebaliknya ada Guru Agama Islam Mengajar di SMP Islam Trowulan yang sebagai dalang / Otak / Ketua penyerbuan bernama Khoirul Huda dan didukung KH Nurhadi Anggota DPRD Mojokerto 1999-2004 dan disaksikan Orang banyak termasuk Lurah trowulan Sapuan, Yaitu Bapak Guru Agama Islam Khoirul Huda asal desa Pakem dimana Masjid LDII Pakem milik Mbah gembel dan Lurah sapuan juga di hancurkan oleh Sang guru Agama Islam ini. Juga Imam Karyono Terang Terangan menyuruh Keluarga Lurah [Timur Puro] dan keluarga RT Bapak Soemono [Barat Puri] untuk mengungsi Karena Puri/Pura/Puro Hyang Suryo mau dibom dan Imam karyono masih ada sampai sekarang bahkan sudah jadi TAKMIR dahulu sampai sekarang Karyono terkenal sebagai Guru 'Terbangan" [Musik Arab].

Akhirnya Tulisan di Blog ini terbukti bahwa memang ada kelompok yang mengaku Islam membuat kekacauan bahkan Pemerintah tidak bisa apa apa atau membiarkan atau dipelihara [TV lho], Terbukti Camat, Koramil, Polsek Trowulan tapi ini dulu lho 2001 tidak bisa melindungi dan membiarkan Penghancuran dan Intimidasi terhadap Minoritas seperti Penghancuran Padmasana Hindu disebelah Candi Tikus 23-1-2008 dan diberitakan Jawa Pos bahasa China, Camat atas nama Muspika malah menempelkan kertas " Menutup Bangunan Melarang Rutial dan kegiatan dalam bentuk apapun" dipintu Rumah Brahmaraja padahal dibalik pintu ada juga tulisan "negara melindungi tiap Orang bebas melaksanakan Agama dan Kepercayaannya itu" HAM 1999, UUD 1945 tapi ini dianggap tak berlaku dan kalah sama buku arab dan kini malah terbukti, dan sayang Camatnya kini sudah Tewas padahal Orang bebas bikin Pengajian, bikin Musola dalam rumah, dan Waktu itu Gencar di Bangun Masjid dan pendopo ditiap Pesarean Leluhur yang bukan beragama islam seperti di Tribhuwana, Siti Inggil, Putri Cempa Dara Jingga dll, di Trowulan malah Brahmaraja dituduh "Meng Hindu kan Orang" dan dilarang Padahal sejak 1993 malah mengumpulkan Aliran kepercayaan yang masuk GBHN {Garis Besar Halauan Negara] 1978 dan masuk Kebudayaan bukan Agama untuk Upacara Tahun Baru Saka jawa di pendopo Agung dan Kirap Pusaka Andalan Brahmaraja seperti Naga Raja, tidak dilarang dan Bupati serta Dirjen Kebudayaan ikut hadir, Dan anehnya Camat Trowulan 2001 ngetik Surat penutupan dengan  disaksikan Imam karyono yang ngaku Islam dan Guru Terbangan Musik Allah dari Arab dengan senyum senyum kemenangan disaksikan banyak orang, Aneh Tapi Nyata camat kalah dengan Korlap Imam Karyono Sang penyerbu dan pengebom dan ini terbukti sekarang malah di tingkat nasional pemerintah kalah total dengan kelompok kecil [Sebutan Metro TV Kecil] yang mengatas namakan Islam bisa dilihat di TV hingga Metro menyiarkan pagi ini. "Menggugat...Kedamaian." kalau Bung karno "Indonesia menggugat" dulu buku ini dilarang juga. sekarang "Arab digugat atau menggugat ?" Ben Ali lari pulang ke Arab Saudi, Mubarak mundur....

Kita sudah Merdeka katanya, Pancasila dasar negara katanya, Tapi kebebasan tidak ada, Undang Undang 1945, HAM, Minoritas dll Slogan, kalah dengan PNPS 1965 milik segelintir yang ngaku Islam dan tukang menghancurkan, "Orang bebas melaksanakan Agama dan kepercayaannya itu dan Negara menjamin serta melindungi"  Nyatanya...GOMBAL MUKIYO !!!!! [istilah Jawa Timuran] Inilah yang terjadi di negri Bedebah versi Metro TV hampir tiap hari dinyanyikan, Kasihan para pahlawan, 1928 Para Pemuda mengadakan Sumpah pemuda Berbahasa satu bahasa Indonesia dan diganti Arab, Lagu Padamu Negri pun diganti padamu Arab Prakteknya lho, dan ini nyata Penyerbuan teriak 'Alahu'akbar" untuk menghancurkan dan membunuh sesama anak bangsa kan bahasa arab ????? juga di TV ada tulisan tiap mahgrip "Tiada Tuhan [Bahasa Indonesia] selain Allah [Bahasa Arab] dan sebetulnya Banyak yang masih cinta tanah Air tapi apa daya Pemerintah tidak melindungi, Pelestari Budaya majapahit Siwa-Budha yang didukun SARA hanya di bali masih Lestari, di Trowulan Pusat Bekas kerajaan majapahit yang berhasil menyatukan Nusantara malah dilarang dan ini NYATA dengan Penyerbuan, Pengeboman dan Pelarangan Kegiatan Brahmaraja, hingga Sabdopalon marah dan Bencana yang ditulisnya berlaku segera tanpa ditunda lagi dan ketika Sabdopalon bertanya kepada Brahmaraja dijawab "Terserah ae, aku dewe ditutup gak iso Odalan wis karepmu piye terserah...." dan Bencanapun terjadi sesuai yang sudah ditulis, hingga adanya Blog ini yang banyak dikritik bahkan dituduh memecah belah, padahal sejarah sesuai Pidato Bung karno terakhir "'Jangan dilupakan" , Sejarah Perang Dunia 1,2 juga tidak dilupakan bahkan di Film kan, Jepang merayakan Bom Atom 2010 malah dihadiri keturunan lawannya Amerika, Inggris, Prancis, Sejarah jejak Rasul yang berhasil merubah Gereja Gereja model Gothe jadi Masjid di Timur Tengah, Kuil Hindu jadi Rumah Harem di India hingga ada Islam Ahmadiyahnya,  Acara Peringatan Bom Atom Hirosima dan nagasaki 2010 Sekutu rukun dengan musuhnya Jepang dll Juga disiarkan TV dan ditonton Dunia, apanya yang memecah Belah ? Bukanlan sejarah harus diketahui agar bisa jadi Pengalaman sebab Guru yang terbaik adalah Pengalaman, Bukan Guru Agama Islam Khoirul Huda yang mengajarkan Penyerbuan dan Pengeboman. Demikianlah Penulisan Sejarah ini bisa diuji kesahihan dan kenyataannya serta Tak terbantahkan lho.

[Team Pengamat UNMAR, yang sudah investigasi ke Trowulan diketuai GRP Prawira dibantu Team Sejarah dari The Sukarno Center yang diketuai Sukmawati Sukarno Putri Biologis Bung Karno sendiri].
Ingin Partisipasi Komentar