Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch Portuguese

twitter

Jumat, April 08, 2011

MONARKI DALAM REPUBLIK

Monarki Pertama dengan Mengandalkan Patih dan bisa menyatukan yang dianggap Jagad Raya waktu itu karena Jagad belum ditemukan bulat adalah Majapahit Wilatikta, Sang mahapatih terukir dalam Sejarah Pemilik Angkatan Laut Nusantara Pertama di Dunia hingga mendapat Predikat "Negara Nasional Pertama di Dunia", Ini Cerita Simbul saja bagi kita yang anti Budaya sendiri dan Tidak Bangga dengan leluhur Sendiri, Begitu Simbul ini hilang digantikan Satu Isme dari Negara Gurun Padang Pasir, maka Hasil Negara yang disebut Nusantara yaitu rempah hilang dari Peredaran, ini disebabkan Negara Gurun tidak kenal Angkatan Laut tapi Pasukan Onta , Foto Bawah Gambar Kapal Laut 1000 tahun yang lalu, Dan Keajaiban Dunia Borobudur tempat Relief Kapal Laut tadi, Setelah di Pugar UNESCO dan diresmikan 1983 Candi ini di Bom atas nama Habib Islam karena Musrik dan Rumah Setan karena banyak Patung Berhalanya.

Maka Rapatlah Negara Topi Baja Spanyol dan membuat Kapal Laut agar para Ahli Kelautan bisa menemukan sumber Rempah yang sangat dibutuhkan, Mr. Bhartolomeus Diaz dan Vascodagama gagal mencapai Nusantara tapi puas menemukan Tanjung Topan di Afrika dan Calcuta India, Lagi Muncul Mr. Columbus yang ahli Telur Rebus dan menemukan Ameriko, Dengan teori Telur Rebus nya diakui bahwa Jagad Raya ini bulat. Juga Marcopolo menemukan Dataran China yang sangat maju dikala itu bisa bikin Mercon dan Kembang Api Nenek Moyang meriam dan Bedil Sundut dan sekarang Rudal dan Roket.

Dan berlombalah Jagad Raya membuat Kapal Laut Besar guna menemukan Nusantara sumber Rempah dari segala Rempah yang sekarang Sutasoma sebuah Lontar Peninggalan Era Bersatunya Nusantara dipakai dasar Negara Sumber Hukum dari segala Hukum yang juga hanya Simbul yang tidak digunakan lagi tapi kembali ke Ilmu Gurun Padang Pasir seperti Gambar diatas. Yang tidak sadar kalau Tanah kita Tanah Surga Kayu dan Tongkat jadi Tanman.

Alhasil Perlombaan dimenangkan Negara Kincir Angin yang banyak Bendungan dan Penduduknya tinggal dibawah Laut selama 350 tahun menguasai Nusantara, Ilmu Gurun dirubah jadi agak Manusiawi, Candi Peninggalan Pencipta Pancasila mulai di Restorasi, Hukum pun dibuat melindungi Leluhur yang Adiluhung dan Buku Buku tentang Ilmu Adiluhung boleh terbit dilindungi Hukum pula. Seperti Penerbit Internasional pertama Tan Khoen Swie sjak 1853 menerbitkan Ratusan bahkan Ribuan Buku Adiluhung hingga Dunia kagum akan Budaya kita. 

Era ini Selamatan, Manten Tebu, Makan Enak Tumpeng dan Bakar Dupa dibebaskan, Sempat Negara Inggris mendapat bagian dan ditemukan Candi Borobudur yang Keajaiban Dunia dan masa Nusantara Merdeka di Pugar Dunia ]UNESCO] tapi dibom Orang yang masih ingin kembali ke Ilmu Gurun Pasir dan tidak mikir Rempah tapi hanya Kurma buah Suci dari Tanah yang Suci tempat Allah yang Maha satu dengan Simbul Batu Hitam.

Dalam Cerita Wayang Adat Budaya Lama Nusantara Prabu Sentanu setelah di Tinggal Dewi Gangga yang Bidadari mengawini Dewi Durgandini disusul Jaka Tarub, Sedang Dewi Kunti Istri Prabu Pandu malah Mimpi berhubungan dengan Dewa Indra lalu melahirkan Adipati Karna dari Kupingnya dan bertarung dengan Harjuna yang seibu, ini Mimpi jadi Kenyataan mirip Mimpi Ibrahim dan Nabi di Gurun yang diakui pendukungnya sebagai Wahyu Allah yang hanya boleh diterima Orang Arab, Orang sini terima Wahyu ditangkap saat ini.

Jagad Raya lalu menemukan Kitab Kitab Lama ada yang dari Daun Nipah, Bambu, Kulit binatang dll Mereka mempelajari dan menterjemahkan ke Bahasa Mereka, bahkan diajarkan di Universitas yang belakangan ada, Hasilnya ditirulah Tentang Sistem Nusantara, Ahirnya Jagad Raya yang disatukan Kolumbus Ahli Telur Rebus menjadi ke Bulat tan Tekad Yang ditumpangi Arab untuk menyatukan Ajarannya yang meneng di Timur Tengah dengan merubah Gereja Gereja model Gothe menjadi Masjid dan mengalahkan Pengikut Jesus, karena itu Dunia cuma satu yaitu Arab, dan karena kebodohan bangsa ini lalu mengikuti. dan membuang Budayanya yang Adiluhung.

Jagad Raya meniru Majapahit dengan membuang Monarki Absolut Tuhan menjadi Raja hanya Simbul dan Patih gajah mada tetap dicari sebagai Perdana Mentri inilah Adopsi, Dan Benua Amerika mencontoh Nusantara banyak Raja tapi ada Raja di Raja nya, Amerika sekarang Raja di Rajanya Obama. Sedang Negeri Pemilik Sutasoma malah tambah Amburadul kena badai Gurun. Mereka Maju karena mau mengadopsi apa yang baik, Kita malah mundur ke Arab Jahilliyah dan tidak mau mengadopsi ke Adilungan malah menganggap Musrik dan dihagisi bahkan dilarang karena Sesat.

Kitab Lama yang Nyata seperti Sabdopalon malah juga kena badai Gurun yang ada di Timur Tengan kini jadi Badai politik, tapi Sang leluhur membalas dengan Badai Bencana yang bisa ditonton di TV dan Koran serta Majalah,  Yang masih Cinta Leluhur dan Ilmunya yang Adiluhung pun Mimpi agar bisa jadi Kenyataan dan memang Mimpi bisa Nyata saat ini sesuai Tulisan Para leluhur yang Waskita. Hanya saja Bangsa ini jadi minder, pengecut dan bodoh akibat Peristiwa 1965.

Dalam Republik ada Monarki memang tidak salah, Sebuah Adopsi perpaduan Lama dan Baru, Kalau dilihat Monarki lebih mengena seperti Inggris, Belanda, Jepang, Spanyol dll kecuali Monarki Gurun yang lagi di Demo habis habisan karena tidak ada Adopsi Baru Demokrasi tadi, Contoh disini Jogja yang lagi diobok obok, ditempat lain hanya puas dengan Pelestarian Budaya disamping Bupati dan walikota hasil Pemilu Adopsi belum jalan jadi saling adu Derajat  Dan Saling menjatuhkan..

Sejak Awal Kemerdekaan 1945 sudah dipikirkan apa yang jadi Dasar Negara dan jadilah Bhinneka Tunggal Ika nya Majapahit, yang tetap dirongrong Tentara Islam Indonesia [TII] dll hingga 1965 berhasillah dengan Cap Komunis yang didirikan Stalin di Rusia dan kini Stalin jadi Bapak Rusia Negaranya masih ada dan bisa bikin Shukoi dan Satelit serta Listrik Tenaga Nuklir Pertama di Dunia 1953, Dan Islampun menghabisi semua Pengikut Bung Karno, setelah tidak punya pengikut Sang Pendiri Negeri  yang Penggali Pancasila pun dijatuhkan dan Tewas dalam Tahanan Negeri yang didirikannya dan kembali ke Ilmu Gurun Pasir tanpa mau mengapdosi lainnya sampai detik ini, Bahkan Komunis dilarang hingga Anggota DPR saat ini masih di Usir dari Banyuwangi dituduh Membangkitkan Komunis padahal atas nama Islam selalu berkata "Oknum" bukan Organisasinya yang salah ketika diusut siapa yang Ngusir DPR dari Banyuwangi jadi Bangsa ini sudah dianggap Tolol olaeh yang ngaku Kelompok / Oknum Islam juga.

Adopsi tidaklah Tabu yang kini hanya dibuat untuk Adopsi Anak, Adopsi Sebuah Penemuan tidaklah Haram seperti sekarang Komunis di Haramkan hingga Anggota DPR Pusat pun diusir Kelompok atas nama Islam dari banyuwangi dengan tuduhan membangkitkan Komunis, banyak Teriak "Oknum" nya yang Salah bukan Organisasinya di Negeri Bedebah ini, Tapi malah mematikan Organisasi Komunis yang Shukoi dan Tank tempurnya malah dipakai, padahal Organisasi tidak bisa dibubarkan sesuai Hukum di Negri Munafiq ini yang jelas Teriak Maling itu Maling menganggap Bangsa ini Bodoh dan Buta Hukum..

Ada Orang memraktekkan Persatuan tanpa Politik tapi Budaya yaitu Brahmaraja XI, tapi malah dimusuhi, bahkan dibom dan dilarang kegiatan dan kini terbukti dan didatangi Rusia yang di Anti kelompok yang mengaku Islam di Negeri ini, Aneh tapi Nyata dan Orang yang bernama Brahma atau pencipta ini tetap berjuang seolah tak ada masalah dan malah terkenal juga sejak Dahulu sebagai Hyang Surya atau Sinar Dunia. Beliau Menyatukan Keluarga Besarnya, Pendukung dan Pencintanya tidak pernah ngusili Orang lain biarpun Fitnah dan Caci Maki menerpanya. Beliau Jalan Terus.

Koran POSMO yang sejak pertama terbit 1999 sudah mengenal Hyang Surya kini Mengundang untuk diberi Simbul Gajah Mada Pemersatu Nusantara, Pratima Gajah Mada, Topeng juga Beliau sudah punya dan di Kirab di Nganjuk untuk meresmikan Petilasan Gajah mada Lambang Kuning, Tapi semua kini di Bali karena butuh di Upacarai, sedang Trowulan Rumah Beliau malah dilarang Ritual, dan dibom oleh Kelompok yang mengaku Islam 2001 dan 2011 kebebasan didepan mata..

Beliau adalah Simbul Monarki tanpa Negara sebagai Raja Majapahit Nusantara masa kini, Dan anehnya tidak ada yang mau Ngadopsi, malah Bali mengundang Beliau setelah ditutup jadi bukan Adopsi tapi justru Bali Pelestari Adat majapahit, Dan Camat Kuta yang kena Bom bersama Raja Bali Mula ikut Ruwatan di Kota Kadhiri di Tempat Tan Khoen Swie dikota Kadhiri Bapak Pelesati Budaya majapahit, Melihat ini Raja Bali Mula mengundang Beliau karena Menyatukan SARA nya yang terbukti di Era masa kini juga ingin Mengupacarai leluhur Pemersatu.

Tahun 1996 ketika Wartawan Liberty Mbah Semar Soewito mengadakan Gebyar Mistik 2000, Ditemukan Foto Hyang Surya 1960 an membawa Keris yang belum dihunus Keluar Naga ber Mahkota, ini membuat Heboh para Pakar Pusaka dan waktu itu katanya yang punya Keris dengan isi Raja Naga hanya Raja majapahit, dan ahirnya kini terbukti memang benar, Dan yang namanya Hyang Surya juga tak pernah mangaku atau merasa sebagai Raja, Belau hanya berjuang agar leluhurnya tetap bisa di Upacarai sesuai Adatnya dan Kebetulan Beliau keturunan kesebelas Brahmaraja yang sejak 1956 Beliau selalu Memuja Leluhurnya di Besakih tanpa ada yang mengetahui kalau Beliau keturunannya Brahmaraja sendiri.

Yang Aneh ini Kepala Brahmaraja XI yang terkenal Hyang Surya, Mahkota yang bisa menjepit dan Longgar dikepala yang tak dikehendaki Sang mahkota malah Pas di Kepala Beliau, Apa Kepala Beliau bisa ngembang ngempis apa Mahkotanya yang bisa ngepaskan Diri, Secara Ilmiah  "Memang Pas..Kepalanya sesuai Mahkota" kata Sukmawati yang didapuk menyerahkan mahkota mewakili Bapaknya yang Pendiri RI dan Penggali Pancasila, secara Gaib lain lagi temtunya "Keris Naga Raja penyebabnya" kata Prof. DR. Soebowo, Inilah Nyata dan Tak Terbantahkan secara dua sisi mata uang yaitu Ilmiah dan Gaib. Beliau hanya Simbul dan kini juga ada Simbul Majapahit Bali Seorang Rektor, Pemuda Briliant yang belum 30 tahun jadi DOKTOR termuda di Dunia dan juga President World Hindu Youth Organization yang di Abhiseka Beliau.

[Tulisan Dalang Kandha Bhuwana dan di Edit olah Para Pensiunan Wartawan 3 Zaman menjadi Berita Koran dan Majalah tanpa mengurangi jalan ceritanya]


Ingin Partisipasi Komentar