Home: R.I silahkan lanjut Translate bahasa asing Anda Chinese Simplified Korean Japanese Russian English French German Arabic Spain Italian Dutch Portuguese

twitter

Minggu, Mei 01, 2011

NEGARA ISLAM INDONESIA

Metro TV pagi ini membuat Editorial tentang Gerakan NII, dan mendapat perhatian besar Masyarakat yang mengatakan NII sangat membahayakan dan harus dihabisi, Sedang pemerintah seolah mendiamkan saja, Dimana kalau Aliran lain langsung dituduh Sesat bahkan langsung dibuatkan SKB, tapi untuk NII sangatlah sulit bertindak karena ada Lebel "Islam" nya bahkan ada penelpon Metro yang mengatakan Pemerintah NII yang membuat Sugeng pengasuh Edotorial terkejut tapi terus tertawa menutupi Guncangan Tubuhnya.

Imam NII [Negara Islam Indonesia] Versi TV One Mr. Panji Gumilang yang dihadirkan mengatakan kalau Negara Islam sudah berakhir 1962 Seiring Tewasnya Mr. Kartosoewiryo Imam Tentara Islam Indonesia {TII] yang oleh Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional [BIN] Mr. Hendropriyono dinyatakan dipagar betis Rakyat dan ditangkap di Era Bung Karno 1962.

Istilah Negara Islam memang sudah lama, Tapi Prakteknya baru Sukses setelah di Tumpasnya Bung Karno mulai 1965-1966 dimana Jutaan Pengikutnya dihabisi berikut Bayinya, Metro Files mengungkap bahwa ketika Tokoh Masyarakat diketahui Mendukung Bung Karno lalu ditangkap dan dibuang ke Pulau Buru juga bagi Tokoh Budaya termasuk Sitor Situmorang Pujangga Besar tingkat Dunia Pengarang "Rumah Kaca".

Setelah Bung Karno di Rekayasa Kejatuhannya dengan dituduh Komunis dan di Tahan hingga Tewas masih dalam setatus Tahana RI yang didirikannya, Maka Budaya Ruwat Deso, Nyuguh Leluhur, juga Klenteng dan Tulisan serta Sekolah China ditutup, Bahkan Buku Sukarnoisme dan Ajaran Kejawen Tan Khoen Swie juga dilarang Adat Islam Asli Arab yang anti Persatuan dan Budaya Lokal mencengkram hingga pedesaan dengan mengkafirkan Orang yang sekarang disebut Cuci Otak, Barulah di Era Presiden Gus Dur Budaya China dan Jawa dibebaskan kembali.

Jadi tidak heran bila Negara Islam Eksis karena lainnya di Berangus dituduh Kafir dan Sesat, Hingga Umat Kejawen berusaha tetap melestarikan Budayanya berusaha, Hasilnya 1978 Kepercayaan masuk GBHN [Garis Besar Halauan Negara] dibawah Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Tapi ini tidak banyak menolong harus punya Mentri Budaya sendiri juga tidak menolong karena yang diurusi Ijin Restoran bukan Ijin Kepercayaan ini terbukti ketika GRP Prawira dan Komang Edi ngurus Ijin Kepercayaan Siwa Buda, Terbukti Brahmaraja di Trowulan yang melestarikan Kejawen yang berakar Budaya Majapahit Menyatukan malah dilarang Kegiatan padahal 2001 ada Mentri Kebudayaan yang juga ke Trowulan.

Rekayasa Tuduhan Hindu terhadap Brahmaraja dibuat hingga Rumahnya di Tutup karena Kegiatan Agama harus Ijin Departemen Agama Islam yang punya Mentri Agama serta di Gebuklah Sang Brahma yang dikenal Hyang Suryo dengan SKB Mentri Agama No. 1 / BERN / 1969, hal ini Gagal Total karena Hyang Suryo adalah WAKA HPK [Wakil Ketua Himpunan Pengahayat Kepercayaan] hasil Musyawarah Nasional HPK di Kantor Pusat Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur Jalan Gentengkali Surabaya, Semua Pengurus HPK dilantik Direktur Jendral Kebudayaan Bapak Dirjen . Drs. K. Permadi SH 1993.

Akhirnya cara kekerasan seperti Serbuan dan Pengeboman dilakukan oleh Imam Karyono dengan menyuruh Mengungsi Ketua RT setempat Bapak Soemono kanan Rumah Hyang Suryo, Keluarga Lurah Sapuan Mertuwa Sang Lurah Ibu Enik kiri Rumah juga disuru mengungsi agar tidak terkena Bom, Tapi pengebomnya justru Tewas 2 Orang di Sambar Petir, dan Camat yang nutup dengan nempel SKB Tewas Struk.

Sempat juga Rekayasa Manik Danendra SH Orang Bali yang atas nama Hindu mau mengambil alih Rumah Brahmaraja yang di tuduh Hindu dan ditutup agar terbukti kalau Brahmaraja Hindu, tapi ini gagal berkat Bantuan Para Pengacara dari Universitas 17-8-1945 yang deketuai DR. Warka dan Mahkamah Militer karena Manik menggunakan Oknum Militer,

 Juga Satpol PP Mojokerto menggunakan Gebukan Perda IMB 1983 mau membongkar, Tapi Gagal lagi sebab Rumah Brahmaraja dibangun Zaman Belanda, dan kini dalam Perlindungan Dunia dan sudah di Foto pihak Unesco, Karena Rumah Brahmaraja adalah satu satunya Bangunan di Tepi Kolam Segaran waktu itu dan masuk Dokumentasi Segaran di Musium seleruh Dunia hanya Rumah Brahmaraja yang kelihatan menjulang Tinggi di Utara Segaran, sekarang sudah banyak bangunan baru yang IMB nya malah diputihkan,

Sedang Rumah Brahmaraja tidak diputihkan bahkan Sertifikat Prona 1997 belum jadi hingga saat ini Tapi Brahmaraja tetap Narimo, Rumah terakhir Orang kan hanya 1X2 meter di Kuburan katanya. jadi tidak perlu ribut Sertifikat tapi DR Warka sudah menemui Yono Pegawai Kecamatan yang mengakui Rumah Hyang Suryo memang ikut Sertifikat Prona yang di Danai Bank Dunia, Dan Brahmaraja sudah membayar 180.000 waktu itu.

Di TV NII disebutkan masuk Birokrasi, ini Terbukti Camat yang Pemerintah RI pun 2001 membela Imam Karyono atas nama Islam melarang Kegiatan Brahmaraja yang sejak 1993 menyatukan acara Kejawen Tingkat Nasional di Trowulan, Jadi tidak menuduh NII atau apapun tapi hanya Mereka memakai atas nama Islam yang anti Brahmaraja, Padahal Rektor Universitas Darul Ullum Prof. DR. Gus Lukman sangat baik dengan Brahmaraja dan sering mengunjungi Brahmaraja sejak Bapaknya pendiri UNDAR Prof DR KH Mustaqim Romli yang juga Sahabat Brahmaraja kerjasama bidang Seni untuk Kerukunan, Belakangan Rektor UNDAR Gus Dur.

Jadi Pemerintah dengan Depertemen Agama yang punya Majelis Ulama Indonesia [MUI] sangat cepat bertindak kepada Aliran selain Islam dengan tuduhan Sesat seperti Lia Eden, Sadek, Ustad Roi yang Solat Bahasa Indonesia, Tapi bagi NII ? paling Muter Muter saja. Bahkan Ngobok Ngobok Budaya yang punya Mentri Kebudayaan, dulu masih masuk Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Penutupan Brahmaraja sudah ada Mentri Kebudayaan Bapak Ardika Orang Bali 2001 pihak MUI dan  DEPAG waktu itu mungkin belum tahu kalau ada Mentri Kebudayaan termasuk Camat Trowulan

Rekayasa adalah Hal yang biasa seperti kita lihat Ketua KPK Antasari yang kini diributkan di Rekayasa Pistol Macet, Peluru beda besar 9 mm dan 38 mm. yang untuk Pemegang Senajata Api sangat mengherankan Rekayasa ini. Tapi Jangan Heran Visum Para Jendral yang terbunuh di Lobang Buaya 1965 juga di Rekayasa, Hingga Film G 30 S PKI dilarang diputar lagi karena Kebohongan Publik Besar.

Partai Golkar [Baru] dulu bukan Partai bikin terobosan baru kerjasama dengan Partai Komunis China untuk memajukan bangsa agar sama dengan China masa kini yang sukses, Sedang Anggota DPR dari PDIP yang bangga jadi anak PKI malah di Usir dari Banyuwangi oleh Ormas Islam dengan Tuduhan Menmbangkitkan Komunis, Aneh Tapi Nyata. lalu apa bedanya Golkar dan PDIP ? masing masing punya Anggota DPR.

 Yang PDIP malah dituduh Komunis bahkan ada Habib di TV yang memerintahkan KAPOLRI untuk menangkap Anggota DPR dari PDIP dengan tuduhan Komunis. Sebutan Habib memang Hebat SBY disomasi 1 Habib Pincang waktu Perusakan Kampus Ahmadiyah ketakutan langsung bikin SKB, juga mau di Jatuhkan Habib langsung kirim Mendagri nemui Sang Habib yang disini dianggap Keturunan Nabi yang disucikan bangsa ini.

Bung Karno dahulu Rapat dengan China Mao Tje Tung hingga Dunia Barat ketekutan karena Bung Karno dibantu China Bom Atom, Irian Barat dikembalikan ke Pangkuan Ibu Pertiwi 1963, Dan ditahun yang sama Universitas Marhaen didirikan di Bali. Jadi Partai Golkar yang diketuai Pengusaha Bakri termasuk Orang Terkaya di Dunia ini malah meniru Jejak Bung Karno merapat ke China.

Memang Sultan Bokiyah saja hanya punya sebuah Negara Kota Sri Begawan [Mirip Vatikan Negara Kecil sebuak Kota] dan Sumur Minyaknya cuma Satu, Luas Negaranya 1 Km2 Dia bisa Terkaya di Dunia, Apalagi Mr, Bakri yang punya banyak Sumur Minyak termasuk Gas tentunya bisa lebih Hebat dari Sultan Bolkiyah dan juga Ketua Partai Terbesar dan Terpandai di Negeri ini. Yang Orang Orangnya kini banyak menjadi Pimpinan Partai Muda lainnya sebagai Ahli.

Jadi inilah Cerita Negara Islam yang memang sudah ada sejak Dahulu dan merasa di Takuti Pemerintah sekarang, Kalau Bung Karno dulu malah mengalami di Geranat, dan ditembak dari Udara dengan Pesawat MIG 15 dipiloti Maukar yang Pro Tentara Islam Indonesia Tapi Bung Karno Selamat bahkan berhasil menangkap Kartosoewiryo Sang Imam TII, Jabatan Imam ini mirip Imam Karyono yang ngebom Brahmaraja, Jadi Imam itu adalah Pimpinan / Presiden dalam istilah Islam seperti Imam NII / Presiden NII.

Yang aneh Brahmaraja ini adalah satu satunya yang bisa menghadapi Rekayasa, pernah Orang bertanya apa resepnya dan dijawab JASMERAH kalau belajar ini tentu bisa menghindari Rekayasa, Juga Grand Master Catur dari Rusia pernah menasihati Brahmaraja yang Ortodok agar belajar mengetahui 37 langkah Lawan kedepan baru bisa jadi Grand Master, Brahmaraja tidak mengerti tapi Rekan Ahlinya bisa membantunya.

[The Sukarno Center]
Ingin Partisipasi Komentar